visitaaponce.com

Faktor yang Menyebabkan Runtuhnya Kerajaan Majapahit

Faktor yang Menyebabkan Runtuhnya Kerajaan Majapahit
Candi Singosari, salah satu peninggalan Kerajaan Singosari.(Dok Cagar Budaya Kemendikbud.)

RADEN Wijaya--menantu dari Raja Singasari Kertanegara--merupakan raja Majapahit pertama. Majapahit tumbuh menjadi kerajaan kuat yang berada di Indonesia. Kerajaan Majapahit juga memiliki peran penting atas bersatunya wilayah-wilayah di Indonesia.

Kertanegara dibunuh oleh Jayakatwang yang merupakan adipati Kediri. Raden Wijaya mendapat pengampunan dari adipati tersebut berkat Aria Wiraja, penasihat negara Singasari.

Penasihat tersebut mengirim utusannya ke Deha bersama dengan surat pernyataan kepada Raden Wijaya. Ia diberikan lahan hutan Tarik yang kemudian dibuatnya menjadi desa bernama Majapahit.

Baca juga: Daftar Candi Terbesar di Indonesia, Mana yang Pernah Kamu Kunjungi?

Raden Wijaya berserikat kepada pasukan Mongol dan meminta bantuan untuk menjatuhkan Jayakatwang. Setelah Jayakatwang berhasil dijatuhkan, justru Raden Wijaya menyerang balik pasukan Mongol yang membuat para pendatang menarik pasukannya dan kembali ke negaranya.

Pada 15 bulan Kartika tahun 1215, Raden Wijaya diberikan gelar Kertarajasa Jayawardhana. Tidak berjalan mulus, Raden Wijaya justru mendapatkan masalah dari anggota pemerintahan kerajaan Singasari yang pernah dipimpin oleh Kertanegara dan Jayakatwang.

Baca juga: Mengenal Hak Istimewa Oktori VOC yang Diberikan Parlemen Belanda

Yang ikut memberontak di antaranya ialah Panji Mahajaya, Ra Arya Sidi, Ra Jaran Waha, Ra Lintang, Ra Tosa, Ra Gelatik, dan Ra Tati. Diperingati bahwa hal tersebut merupakan pengaruh dari mahapatih Halayudha yang membuat konspirasi untuk menjatuhkan orang-orang kepercayaan raja agar dirinya mendapatkan jabatan tinggi.

Bagi kamu yang ingin belajar sejarah mengenai faktor apa saja yang menyebabkan kerjaan Majapahit runtuh, berikut penjelasannya.

1. Perang saudara.

Perang saudara terjadi karena perebutan takhta kekuasaan dari keturunan Hayam Wuruk. Ini terjadi ketika sudah melewati masa kejayaan abad-14, Kerajaan Majapahit kian melemah yang mengakibatkan kerajaan besar itu runtuh.

2. Perebutan takhta.

Runtuhnya kerajaan Majapahit terjadi pada 1389 M setelah wafatnya Hayam Wuruk. Terjadilah perebutan takhta antara putri mahkota yakni Kusumawardhani yang menikahi sepupunya sendiri yaitu pangeran Wikramawardhana dan putra dari selirnya, yakni Wirabhumi.

Perang regreg yang dimenangkan oleh Wikramawardhana melemahkan Kerajaan Majapahit pada daerah kekuasaannya terutama di luar Jawa.

3. Masuknya agama Islam.

Runtuhnya kerajaan Majapahit akibat masuknya agama Islam ditandai dengan datangnya Laksamana Cheng Ho. Jenderal Muslim dari Tiongkok ini membentuk komunitas Tiongkok dan Arab di beberapa pelabuhan, seperti di Semarang, Demak, Tuban dan Ampel.

4. Berdirinya kesultanan Malaka.

Kebangkitan Malaka membuat kerajaan Majapahit menjadi tertekan pada abad ke-15. Ini karena kebangkitan itu membuat menguasai selat Malaka. Hal tersebut membuat kesultanan tidak berhenti untuk memperluas wilayah kekuasaannya ke pulau Jawa.

5. Kesultanan Demak yang berkembang.

Di tanah Jawa kesultanan Demak kian berkembang serta menjadi salah satu faktor runtuhnya kerajaan Majapahit. Kesultanan Demak juga melakukan intervensi Islamisasi ke seluruh pulau Jawa.

6. Serangan dari Kerajaan Demak.

Pada abad ke-16 kerajaan Majapahit runtuh akibat dari serangan kerajaan Demak. Pada masa itu, Raden Patah pada masa pemerintahan raja Brawijaya V dari kerajaan Demak melakukan penyerangan terhadap kerajaan Majapahit. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat