visitaaponce.com

GPFI Satukan Persepsi Majukan Bidang Kesehatan Dan Farmasi Indonesia

GPFI Satukan Persepsi Majukan Bidang Kesehatan Dan Farmasi Indonesia
Rapat kerja Nasional (Rakernas) GPFI di Kota Solo, Jawa Tengah.(DOK GPFI)

DISAHKANNYA UU Kesehatan pada Juli 2023 lalu dinilai akan membawa membawa perubahan strategis bagi usaha farmasi. Hal ini juga akan menentukan arah perkembangan dan situasi yang akan dihadapi oleh usaha farmasi di masa mendatang.

Menyikapi perubahan yang ada dalam UU Kesehatan yang baru, Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) menggelar Rapat kerja Nasional (Rakernas) 2023, 8-9 September 2023 di Solo, Jawa Tengah. Rakernas yang mengangkat tema 'Transformasi & Sinergi Pelaku Usaha Farmasi Untuk Masyarakat Indonesia yang Sehat, Produktif, Mandiri dan Berkeadilan' bertujuan menyiapkan strategi dan langkah taktis organisasi untuk memajukan usaha farmasi di Indonesia.

Melalui rakernas ini diharapkan para anggota, pelaku usaha farmasi, regulator, serta seluruh pemangku kepentingan dapat mewujudkan perubahan yang diiringi dengan sinergitas untuk memberikan kontribusi bagi dunia kesehatan dan farmasi tanah air. Wakil Ketua Umum GPFI. Ferry Soetikno mengatakan, GPFI percaya sinergitas dan kolaborasi adalah kunci dalam mewujudkan perubahan dengan dampak terbaik. Dikatakan, melalui rakernas ini, GPFI mencoba menentukan arah usaha farmasi Indonesia setelah diberlakukannya UU Kesehatan 2023

"Rakernas ini membahas seluruh aspek usaha farmasi mulai dari industri, distribusi, apotek, toko obat, serta menyerap isu-isu terkini di berbagai daerah melalui perwakilan pengurus GPFI. Kita berharap dengan rakernas ini seluruh pihak dapat menyamakan persepsi dan terus berkolaborasi untuk memajukan dunia kesehatan dan farmasi di Indonesia," ujar Ferry.

"Melalui rakernas kali ini, GPFI bertekad menyatukan komitmen semua pemangku kepentingan, untuk memperkuat dan mendorong potensi yang ada menuju transformasi dan sinergi para pelaku usaha untuk masyarakat Indonesia yang lebih sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan," tambah Ferry.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang hadir secara berharap pemerintah dan GPFI dapat bersinergi serta terus mendorong industri farmasi untuk mengembangkan produk sediaan farmasi dalam negeri dan memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri. "Melalui kolaborasi ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan produk sediaan farmasi dalam negeri serta meningatkan tingkat komponen dalam negeri sehingga dapat mewujudkan Indonesia sehat yang produktif, mandiri dan berkeadilan," ungkap Menkes.

Sedangkan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM-RI) dalam sambutan yang dibacakan Plt Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif BPOM Togi Junice Hutadjulu menyambut baik tema rakernas GPFI kali ini. Dikatakan, tema ini mencerminkan semangat dan komitmen anggota GPFI untuk mewujudkan visi kita bersama, membangun manusia sehat dan produktif menyongsong Indonesia emas 2045.

"GPFI adalah mitra strategis BPOM dalam melindungi dan meningkan kesehatan masyarakat. Kami sangat mengapresiasi kerja sama dengan GPFI yang dibangun atas dasar komitmen, tanggungjawab, kebergunaan, dan rasa saling percaya dalam penjaminan keamanan mutu dan khasiat obat di
Indonesia," jelasnya. (RO/R-2)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat