BNPB Peningkatan Kejadian Karhutla Akibat Ulah Manusia
![BNPB: Peningkatan Kejadian Karhutla Akibat Ulah Manusia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/c26c552265dc7487851191af7f287b17.jpg)
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menegaskan musim kemarau dan El Nino bukanlah peneyebab dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Kepala Pusat Data Informasi dan Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menekankan, karhutla yang terjadi di banyak wilayah saat ini 99,99%-nya merupakan ulah manusia.
“Karena gak mungkin ada api langsung jadi sendiri kalau di alam. Kecuali kalau misalkan ada guguran awan panas, lelehan lahar atau lava. Tapi kan saat ini tidak ada aktivitas pegunungan seperti itu, dan tiba-tiba ada api, itu pasti akibat ulah manusia,” kata Abdul dalam Disaster Briefing BNPB, Senin (11/9).
Beberapa aktivitas yang dapat mengakibatkan karhutla di antaranya pembakaran sampah yang tidak dikontrol, pembersihan lahan, ataupun kelalaian seperti membuang puntung rokok, menggunakan pemantik api untuk berfoto hingga meninggalkan bekas api saat mamasak di gunung.
Baca juga : Gubernur Kalsel Instruksikan Pemadaman Karhutla Lebih Optimal
“Hal-hal seperti ini menjadi penyebab. Tapi begitu api sudah ada, kondisi kering dan panas serta angin menjadi katalis terjadinya api. Ini yang perlu kita perhatikan dan harus kita sendiri yang benar-benar menjaga,” imbuh Abdul.
Ia membeberkan, dalam dua pekan terakhir, BNPB mencatat bencana alam yang paling dominan terjadi di Indonesia ialah karhutla, yakni 43 kejadian dari 59 total kejadian bencana. Beberapa wilayah yang mengalami eskalasi kejadian karhutla di antaranya Jawa, Kalimantan Selatan, Sumatra Selatan.
Baca juga : Polda Sumsel Ungkap 16 Kasus Karhutla, Pelaku dari Petani
Untuk pulau Jawa, Abdul membeberkan karhutla yang terjadi utamanya dipicu oleh kekeringan. Pasalnya, dalam dua pekan ke belakang, terdapat 13 kejadian kekeringan di Jawa barat, 19 di Jawa Tengah dan 18 di Jawa Timur.
“Jadi kekeringan ekstrem ini menjadi semacam katalis api, bukan penyebab. Bukan karena cuaca panas terjadi karhutla, tapi cuaca panas mempercepat penyebaran karhutla,” tegas dia.
Sebagai informasi, dari Januari hingga Juli 2023, KLHK mencatat ada seluas 90.405 hektare lahan dan hutan yang terbakar. Wilayah yang mengalami karhutla paling besar ialah NTT 28.718 hektare, disusul Kalimantan Barat 12.537 hektare, NTB 9.662 hektare, Kalimantan Selatan 7.483 hektare dan Jawa Timur 7.076 hektare. (Z-5)
Terkini Lainnya
100 Hektare Sawah di Pidie Alami Kekeringan
Dampak El Nino, Puluhan Hektare Tanaman Jagung di Gersik Gagal Panen
Pemkab Kaur Bengkulu Bagikan Pompa untuk Airi Sawah Tadah Hujan
Klaten Mulai Dilanda Kekeringan, BPBD Salurkan Air Bersih
Ancaman Kekeringan terhadap Sektor Pangan harus Segera Dimitigasi
Puluhan Hektare Sawah di Aceh Terancam Gagal Panen Akibat El Nino
Indonesia Diapresiasi karena Gunakan Teknologi untuk Pantau Hutan Dan Karhutla
Tradisi Buka Kebun Bakar Lahan Masih Terjadi di Babel
Operasi Modifikasi Cuaca Dilakukan Selama 8 Hari untuk Cegah Karhutla di Riau
BMKG Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca untuk Cegah Karhutla di Kalbar
KLHK Tingkatkan Kapasitas Manggala Agni untuk Tangani Karhutla
Kebakaran Hutan di Gunung Bromo Berhasil Dipadamkan, Penyebabnya Masih Misteri
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap