Gunung Merapi Muntahkan Lava Pijar Sejauh 1,5 Kilometer
![Gunung Merapi Muntahkan Lava Pijar Sejauh 1,5 Kilometer](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/19a5b27651dafb39de86bf4e7fdd9b5b.jpg)
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyebutkan Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak tiga kali dengan jarak luncur 1,5 kilometer.
Kepala BPPTKG Yogyakarta Agus Budi Santoso mengatakan, berdasarkan pengamatan pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, guguran lava pijar itu meluncur ke arah barat daya atau Kali Bebeng.
"Teramati tiga kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke arah Barat Daya (Kali Bebeng)," ujar Agus di Yogyakarta, Jumat (15/9).
Baca juga: BPBD Klaten Gelar Simulasi Penanganan Pengungsi Erupsi Gunung Merapi
Selama periode pengamatan itu pula, Gunung Merapi mengalami 27 kali gempa dengan amplitudo 3-11 mm selama 42,6-110,8 detik dan 159 kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3-8 mm selama 4,9-9,9 detik.
Asap kawah bertekanan lemah di atas puncak Merapi teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 50-200 meter di atas puncak kawah.
Baca juga: Gunung Anak Krakatau Erupsi, Abu Terlontar Sampai 3 Kilometer
Pada periode pengamatan Kamis (14/9), pukul 18.00-24.00 WIB, Gunung Merapi juga tercatat 11 kali meluncurkan guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 2 kilometer ke arah barat daya.
Ia menjelaskan berdasarkan analisis BPPTKG periode 1-7 September 2023, morfologi kubah barat daya Merapi tercatat mengalami perubahan akibat aktivitas pertumbuhan dan guguran lava, sedangkan untuk kubah tengah tidak teramati perubahan yang signifikan.
Berdasarkan analisis foto udara pada 30 Agustus 2023, volume kubah barat daya terukur sebesar 2.858.600 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.355.100 meter kubik.
"Sebaran area panas sedikit meluas di kubah barat daya (hulu Kali Boyong) dan secara keseluruhan tidak terdapat titik ekstrusi magma baru," tuturnya.
BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Status tersebut ditetapkan sejak November 2020. (Ant/Z-11)
Terkini Lainnya
BNPB Intensifkan Koordinasi untuk Pemasangan Sistem Peringatan Dini
12 Jam Terjadi 22 Kali Guguran Lava dan 53 Gempa Merapi
Sejak Kemarin Gunung Merapi Muntahkan Lava Setiap Jam
Hampir Setiap Setengah Jam Terjadi Guguran Lava di Gunung Merapi
Ini Hasil Penyelidikan Pergerakan Tanah Sekitar Gunung Marapi di Sumbar
Curah Hujan masih Tinggi, Modifikasi Cuaca tidak Berhenti
Kilatan Petir Abu Vukanik Muncul Saat Erupsi Gunung Ibu
Kekeringan Meteorologis Lembata, 5.365,94 Hektar Hutan Lindung Ile Lewotolok Terancam
Aliran Lava Mulai Membakar Vegetasi Sektor Barat Puncak Ile Lewotolok
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap