Komnas Haji Harapkan Rasionalisasi Dana Haji untuk Atasi Ketimpangan Pengelolaan Keuangan Haji
![Komnas Haji Harapkan Rasionalisasi Dana Haji untuk Atasi Ketimpangan Pengelolaan Keuangan Haji](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/2e2f5f73c903f7bedf23fecc7a7f9772.jpg)
KETUA Komnas Haji dan Umrah, Mustalih Siradj menjelaskan bahwa ada gap yang sangat ekstrem adanya subsidi yang berasal dari hasil pengelolaan yang dilakukan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) terhadap uang setoran awal jemaah haji antara jemaah haji tunggu yang masih menunggu di belakang dengan yang berangkat pada tahun berjalan.
Ia menegaskan bahwa sebetulnya pengeluaran keuangan haji mendapatkan imbal hasil bagi jemaah terhadap uang kelola cukup besar.
"Tetapi ketika kemudian masuk musim haji 2023 kemudian uang sebesar itu lebih banyak didistribusikan kepada jemaah haji yang berangkat pada tahun berjalan, subsidinya bisa mencapai Rp7 Triliun dari uang hasil pengelolaan tersebut. Yang didistribusikan kepada haji tunggu yang jumlahnya 5,2 juta orang itu hanya 900 Miliar-1,2 Triliun. Sehingga ketika sampai kepada para jemaah tunggu dapatnya hanya Rp250 ribu per jemaah per tahun," kata Mustolih saat dihubungi pada Senin (18/9).
Baca juga: Ketidakadilan dan Ketimpangan Ekstrem pada Pengelolaan Keuangan Haji
Hal ini menjadi sesuatu yang tidak boleh dilanggengkan secara terus menerus. Oleh karena itu dirinya setuju dengan apa yang disampaikan Wakil Presiden Ma'ruf Amin yaitu melakukan rasionalisasi dana haji.
"Karena haji itu bagi yang mampu maka harusnya istilah subsidi-subsidi semacam ini itu mesti dikurangi tahun demi tahun," tuturnya.
Baca juga: Menag Yaqut: Masa Tinggal Jemaah Haji akan Dipersingkat
Kemenag sebetulnya sudah melakukan langkah tersebut dengan kemudian memperkecil rasio subsidinya, tapi hal tersebut akan berakibat pada jemaah haji yang berangkat pada tahun berjalan akan membayar biaya yang semakin besar.
"Jalan kedua satu-satunya yang penting adalah bagaimana kemudian BPKH serius melakukan investasi mencari skema investasi yang tidak konvensional," tukasnya.
Dirinya berharap kedepannya BPKH menempatkan atau mencari formula investasi yang imbal hasilnya tinggi. Karena ini BPKH berkejaran dengan biaya-biaya haji yang semakin kesini semakin mahal sehingga kehadiran BPKH betul-betul memang dirasakan. (Fal/Z-7)
Terkini Lainnya
Ketua Komisi VIII DPR Usul Kementerian Agama dan Haji Dipisah
Reformasi Biaya Haji 2024! Tolak Sistem Sewa yang Rugikan jemaah
DPR Minta Kemenag Segera Lunasi Biaya Penerbangan Ibadah Haji 2023
Ketidakadilan dan Ketimpangan Ekstrem pada Pengelolaan Keuangan Haji
Cadangan Nilai Manfaat Haji akan Habis Pada 2027. BPKH: Minus Rp535 Miliar
Wapres Targetkan Percepatan Penurunan Angka Stunting hingga 14 Persen
HUT PDIP, Megawati Beri Potongan Pertama Tumpeng untuk Ma'ruf Amin
Wapres: Debat Capres Cawapres Saat Ini Lebih Hidup
Wapres: Bansos Tidak Boleh Dijadikan Syarat Memilih Seseorang
Wapres Instruksikan Keluarkan Daftar Produk Pro Israel
Wapres: Pembatalan Tuan Rumah Piala Dunia U-20 Bukan Kiamat
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap