visitaaponce.com

Komnas Haji Harapkan Rasionalisasi Dana Haji untuk Atasi Ketimpangan Pengelolaan Keuangan Haji

Komnas Haji Harapkan Rasionalisasi Dana Haji untuk Atasi Ketimpangan Pengelolaan Keuangan Haji
Ilustrasi: jemaah haji berjalan untuk melempar jamrah di Mina(Antara )

KETUA Komnas Haji dan Umrah, Mustalih Siradj menjelaskan bahwa ada gap yang sangat ekstrem adanya subsidi yang berasal dari hasil pengelolaan yang dilakukan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) terhadap uang setoran awal jemaah haji antara jemaah haji tunggu yang masih menunggu di belakang dengan yang berangkat pada tahun berjalan.

Ia menegaskan bahwa sebetulnya pengeluaran keuangan haji mendapatkan imbal hasil bagi jemaah terhadap uang kelola cukup besar.

"Tetapi ketika kemudian masuk musim haji 2023 kemudian uang sebesar itu lebih banyak didistribusikan kepada jemaah haji yang berangkat pada tahun berjalan, subsidinya bisa mencapai Rp7 Triliun dari uang hasil pengelolaan tersebut. Yang didistribusikan kepada haji tunggu yang jumlahnya 5,2 juta orang itu hanya 900 Miliar-1,2 Triliun. Sehingga ketika sampai kepada para jemaah tunggu dapatnya hanya Rp250 ribu per jemaah per tahun," kata Mustolih saat dihubungi pada Senin (18/9).

Baca juga: Ketidakadilan dan Ketimpangan Ekstrem pada Pengelolaan Keuangan Haji

Hal ini menjadi sesuatu yang tidak boleh dilanggengkan secara terus menerus. Oleh karena itu dirinya setuju dengan apa yang disampaikan Wakil Presiden Ma'ruf Amin yaitu melakukan rasionalisasi dana haji.

"Karena haji itu bagi yang mampu maka harusnya istilah subsidi-subsidi semacam ini itu mesti dikurangi tahun demi tahun," tuturnya.

Baca juga: Menag Yaqut: Masa Tinggal Jemaah Haji akan Dipersingkat

Kemenag sebetulnya sudah melakukan langkah tersebut dengan kemudian memperkecil rasio subsidinya, tapi hal tersebut akan berakibat pada jemaah haji yang berangkat pada tahun berjalan akan membayar biaya yang semakin besar.

"Jalan kedua satu-satunya yang penting adalah bagaimana kemudian BPKH serius melakukan investasi mencari skema investasi yang tidak konvensional," tukasnya.

Dirinya berharap kedepannya BPKH menempatkan atau mencari formula investasi yang imbal hasilnya tinggi. Karena ini BPKH berkejaran dengan biaya-biaya haji yang semakin kesini semakin mahal sehingga kehadiran BPKH betul-betul memang dirasakan. (Fal/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat