Ini Dampak Polusi Udara yang Terhirup Tubuh dan Cara Antisipasinya
DIKTER Spesialis Pulmonologi atau Paru-Paru Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, dr Dewi Puspitorini menjelaskan bahaya polutan atau polusi yang masuk ke dalam tubuh.
Ia mencontohkan asap rokok yang mengandung 4 ribu macam zat yang tidak boleh masuk ke dalam tubuh. Asap masuk melalui pernapasan kemudian menuju pita suara, kerongongan, trakea, masuk ke bronkus bagian kanan hingga menyebar ke sebelah kiri yakni paru-paru.
Partikel debu/polusi yang lebih kecil dengan diameter 0,003-5 ?m (mikrometer) akan mengendap di daerah trakeobronkial dan alveolar. Kemudian terjadi sedimentasi atau kecepatan udara sudah cukup melambat sehingga partikel-partikel tersebut menetap.
Baca juga : Pencemaran Udara Bahayakan Kesehatan terutama Bagian Pernapasan
"Kalau sudah masuk ke dalam terjadi pelambatan. Ketika udara sampai ke alveolar, kecepatannya semakin melambat. Partikulat yang sampai sejauh ini ke paru biasanya berukuran 0,5 ?m atau lebih kecil," kata Dewi dalam wabinar ILUNI UI, Sabtu (23/9).
Penyakit pernapasan akibat polusi udara antara lain ISPA, asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), kanker paru, gangguan mata, penyakit jantung hingga stroke.
Baca juga : Pemkot Tangerang Kolaborasi dengan Clean Air Asia untuk Ciptakan Udara Bersih
"Untuk PPOK umumnya terjadi karena polutan dan asap rokok, asap rokok dia mengandung 4 ribu macam zat seperti nikotin termasuk untuk pemebersih lantai bahannya ada di asap rokok. Kanker paru sering terjadi pada orang yang sering terpapar polutan," ujar dia.
Kanker paru penyebab menjadi penyebab kematian utama di dunia. Penelitian berbasis rumah sakit dari 100 rumah sakit di Jakarta kasus terbanyak pada laki-laki. Penyebab kematian utama pada laki-laki dan perempuan sering dihubungkan dengan merokok.
Dewi memaparkan tips menghindari polusi luar ruangan antara lain membatasi beraktifitas di luar pada waktu sibuk. Membatasi menghabiskan waktu di area padat seperti area trafic light (banyak kendaraan bermotor berhenti).
"Jika melakukan aktivitas di luar rumah, usahakan di area yang sedikit polusi, namun tetap menggunakan masker atau nasal spray bila terjadi sesuatu. Kemudian membatasi penggunaan mobil di hari yang tingkat polusinya tinggi," ungkapnya.
Di sekitar rumah diharapkan jangan membakar sampah yang dapat mengakibatkan kesehatan terganggu dan terapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti konsumsi makanan bergizi, istirahat dengan cukup, cuci tangan, dan tidak merokok.
"Apabila berkendara dengan mobil, sebaiknya tutup semua jendela dan nyalakan AC dengan mode recirculate. Jangan menyalakan sumber api dalam ruangan hingga letakkan tanaman atau peralatan air purifier (pembersih udara) untuk menjaga kualitas udara dalam ruangan," pungkasnya. (Z-5)
Terkini Lainnya
5 Penyebab Motor Ngebul Keluarkan Asap Putih dari Knalpot
2 Kapal Ikan Terbakar di Dermaga Timur Muara Baru Jakartaa
Api belum Padam, TNI-POLRI di Bali Dikerahkan
Asap Karhutla Sumsel Tutupi Akses Jalan
El Nino Picu Kemarau Panjang, Risiko Karhutla Patut Diwaspadai
Terpapar Polusi Udara Jangka Panjang Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Paparan Polusi Jangka Panjang Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Polusi Udara Bisa Picu Depresi dan Rusak Kesehatan Mental
Sering Terpapar Polusi Udara Bisa Sebabkan Depresi
Pemerintah Cari Cara Atasi Polusi Udara di Musim Liburan
Dampak Polusi, Paru-paru Menua Lebih Awal
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap