visitaaponce.com

Kemenkes Minta Masyarakat Jaga Kebersihan untuk Cegah Penyebaran Nipah

Kemenkes Minta Masyarakat Jaga Kebersihan untuk Cegah Penyebaran Nipah
Petugas kesehatan di India menggunakan APD saat memeriksa pasien yang terinfeksi vrus nipah.(AFP)

Kementerian Kesehatan terus mengimbau masyarakat di Indonesia untuk terus menjaga pola hidup bersih dan sehat guna mencegah penyebaran virus nipah. Meskipun belum ada kasus yang muncul di Tanah Air, menurutnya, kebiasan menjalankan gaya hidup bersih dan sehat harus terus dibiasakan.

"Pastikan hindari resiko tertular virus nipah dan cuci tangan, tidak mengonsumsi daging mentah atau secara langsung. Hindari juga memakan buah yang mungkin terpapar dengan kelelawar buah," kata Nadia saat dihubungi, Jumat (29/9).

Meningat virus tersebut bisa menulari dari hewan ke manusia, Kemenkes mengingatkan kepada para peternak untuk menjaga lingkungannya tetap bersih.

Baca juga: Cegah Virus Nipah, Kemenkes Perkuat Surveilans Daerah Banyak Kelelawar

"Bersihkan kandang secara rutin dengan desinfektan, vaksin hewan-hewan ternak, gunakan APD dan cuci tangan. Kalau merasa sakit segera periksa ke fasilitas kesehatan," pesan Nadia.

Di luar menjaga gaya hidup sehat, Kemenkes juga meminta pihak-pihak terkait untuk melakukan penguatan petugas pemeriksaan di pintu masuk negara.

Baca juga: Waspada Virus Nipah, Kemenkes Terbitkan Surat Edaran

"Kalau ada pelaku perjalanan luar negeri yang datang atau pergi ke daerah yang terdampak harus hati-hati. Hindari kontak serta resiko penularan. Penguatan petugas perlu dilakukan untuk mengenali gejala dan memebrikan pengobatan standar," tandasnya. 

Sebagaimana diketahui, virus Nipah (NiV) dilaporkan munncul di daerah Kerala, India, dan merenggut nyawa dua orang. NiV merupakan bagian dari famili Paramyxoviridae, dalam genus Henipavirus. Virus itu bersifat zoonotik, yang berarti pada awalnya menyebar antara hewan dan manusia. Kelelawar buah (genus Pteropus), yang juga dikenal sebagai flying fox, berperan sebagai reservoir atau tuan rumah bagi NiV.

Ini bukanlah virus baru karena itu pertama kali terdeteksi di Malaysia dan Singapura pada 1998-1999. Di Kerala, India, virus ini sudah ada sejak 2018, dan ini adalah wabah keempat yang terjadi sejak saat itu.

Kelelawar buah yang terinfeksi dapat menularkan penyakit ini kepada manusia atau hewan lain, seperti babi. Manusia dapat terinfeksi jika mereka memiliki kontak dekat dengan hewan yang terinfeksi atau cairan tubuhnya (seperti air liur atau urine). (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat