Kemenkes Minta Masyarakat Jaga Kebersihan untuk Cegah Penyebaran Nipah
![Kemenkes Minta Masyarakat Jaga Kebersihan untuk Cegah Penyebaran Nipah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/0c10a1e372ae93fa3b2b9cae10af0629.jpg)
Kementerian Kesehatan terus mengimbau masyarakat di Indonesia untuk terus menjaga pola hidup bersih dan sehat guna mencegah penyebaran virus nipah. Meskipun belum ada kasus yang muncul di Tanah Air, menurutnya, kebiasan menjalankan gaya hidup bersih dan sehat harus terus dibiasakan.
"Pastikan hindari resiko tertular virus nipah dan cuci tangan, tidak mengonsumsi daging mentah atau secara langsung. Hindari juga memakan buah yang mungkin terpapar dengan kelelawar buah," kata Nadia saat dihubungi, Jumat (29/9).
Meningat virus tersebut bisa menulari dari hewan ke manusia, Kemenkes mengingatkan kepada para peternak untuk menjaga lingkungannya tetap bersih.
Baca juga: Cegah Virus Nipah, Kemenkes Perkuat Surveilans Daerah Banyak Kelelawar
"Bersihkan kandang secara rutin dengan desinfektan, vaksin hewan-hewan ternak, gunakan APD dan cuci tangan. Kalau merasa sakit segera periksa ke fasilitas kesehatan," pesan Nadia.
Di luar menjaga gaya hidup sehat, Kemenkes juga meminta pihak-pihak terkait untuk melakukan penguatan petugas pemeriksaan di pintu masuk negara.
Baca juga: Waspada Virus Nipah, Kemenkes Terbitkan Surat Edaran
"Kalau ada pelaku perjalanan luar negeri yang datang atau pergi ke daerah yang terdampak harus hati-hati. Hindari kontak serta resiko penularan. Penguatan petugas perlu dilakukan untuk mengenali gejala dan memebrikan pengobatan standar," tandasnya.
Sebagaimana diketahui, virus Nipah (NiV) dilaporkan munncul di daerah Kerala, India, dan merenggut nyawa dua orang. NiV merupakan bagian dari famili Paramyxoviridae, dalam genus Henipavirus. Virus itu bersifat zoonotik, yang berarti pada awalnya menyebar antara hewan dan manusia. Kelelawar buah (genus Pteropus), yang juga dikenal sebagai flying fox, berperan sebagai reservoir atau tuan rumah bagi NiV.
Ini bukanlah virus baru karena itu pertama kali terdeteksi di Malaysia dan Singapura pada 1998-1999. Di Kerala, India, virus ini sudah ada sejak 2018, dan ini adalah wabah keempat yang terjadi sejak saat itu.
Kelelawar buah yang terinfeksi dapat menularkan penyakit ini kepada manusia atau hewan lain, seperti babi. Manusia dapat terinfeksi jika mereka memiliki kontak dekat dengan hewan yang terinfeksi atau cairan tubuhnya (seperti air liur atau urine). (Z-11)
Terkini Lainnya
Perkembangan Teknologi Berimbas pada Semua Sektor
Akses Patogen Bisa Hemat Waktu Lebih Cepat Tanggulangi Pandemi
Belajar dari Covid-19, Akses Patogen Dibutuhkan Cegah Pandemi Baru
Pentingnya Solusi Berbasis Teknologi untuk Cegah Pandemi Baru
Traktat Pandemi WHO Dinilai tidak Adil untuk Negara Berkembang
Jaringan Keselamatan Kesehatan Global Dapat Dibangun Sepenuhnya Dengan Mengikutsertakan Taiwan.
Kasus Kaki Gajah Capai 7.955 Kasus di Indonesia
Imunisasi Covid-19 akan Ditetapkan Menjadi Imunisasi Program
Biaya Pasien Covid-19 Warga Tidak Mampu Ditanggung BPJS, Gunakan Skema PBI
Presiden akan Bubarkan Satgas Covid-19
11 Maret 2023 Satgas Catat 324 Orang Terinfeksi Covid-19
Waspadai Sejumlah Penyakit Tropis yang Terabaikan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap