Darurat Perundungan, Wapres Minta Revolusi Mental Digaungkan Kembali
![Darurat Perundungan, Wapres Minta Revolusi Mental Digaungkan Kembali](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/e0c23e9a14348c6fd6a8e52232b2e304.jpg)
WAKIL Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin turut merespons maraknya kasus perundungan oleh pelajar yang terjadi belakangan ini. Menurut wapres masalah perundungan telah masuk fase darurat. Oleh karena itu, penanganannya perlu diintegrasikan melibatkan lintas kementerian.
"Kita butuh program yang terintegrasi dengan ke semua kementerian, pendidikan, kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) dan juga semua kementerian dilibatkan karena masalah perundungan ini sudah kita anggap darurat," ujar Wapres Amin seusai meresmikan Kawasan Pangan Nusantara di Desa Talaga, Kecamatan Dampelas, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Rabu (4/10).
Turut hadir dalam acara itu Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura, Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, dan Bupati Donggala Kasman Lassa.
Baca juga : Hak Anak Berhadapan dengan Hukum Harus Dipenuhi dan Dilindungi
Wapres berharap anak Indonesia tumbuh pintar, sehat serta mempunyai akhlak mulia. Pemerintah, ujarnya, telah mencanangkan program revolusi mental. Program itu menurut Wapres, perlu digalakkan kembali. Revolusi mental, sambung wapres, dimulai dari unit terkecil keluarga, masyarakat dan institusi pendidikan.
Baca juga : Perlu Restorasi Sistem Pendidikan untuk Atasi Masalah Perundungan di Sekolah
"Revolusi mental ini akan kita galakkan lagi. Mulai dari keluarga dari tempat-tempat pendidikan, masyarakat lainnya, karena memang ternyata ada hal yang kemarin kurang kita perhatikan betul sehingga terjadi ada perundungan bullying. Ada segala macem, dan itu suatu masalah yang harus kita hadapi," tutur wapres.
Mengutip data Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI). Sejak Januari hingga September 2023 jumlah kasus perundungan di satuan pendidikan mencapai 23 kasus. Dari 23 kasus tersebut, 50% terjadi di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), 23% terjadi pada jenjang Sekolah Dasar (SD) 13,5% di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), dan 13,5% di jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). (Z-8)
Terkini Lainnya
Kemenko PMK: Reformasi Birokrasi Fokus Turunkan Angka Stunting dan Kemiskinan Ekstrem
Motor Trail untuk Revolusi Mental, DPR RI Pertanyakan Fungsi Perencanaan Bappenas
Kepala Bappenas Singgung Pembelian Motor Trail untuk Program Revolusi Mental
Perpusnas Komitmen Perkuat Literasi dan Budaya Baca di Indonesia
Sampah adalah Masalah Mental
Erick Thohir Hidupkan Kembali Revolusi Mental Jokowi
Kasus Perundungan dan Narkoba di Kalangan Remaja Jadi Perhatian Khusus
Perundungan Tewaskan Siswa SMPN Kota Batu hanya Satu Pelaku Ditahan
Korban Perundungan, Siswi SMK di Bandung Barat Meninggal Dunia
2 Pelajar SMP di Depok Aniaya Siswa SD Hingga Tak Sadarkan Diri
Ini yang Perlu Dilakukan untuk Cegah Perundungan di Sekolah
Jamkrindo Lanjutkan Edukasi Antiperundungan dan Kekerasan Seksual kepada Ribuan Pelajar SD
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap