Anemia pada Ibu Hamil Bisa Pengaruhi Kecerdasan Anak
![Anemia pada Ibu Hamil Bisa Pengaruhi Kecerdasan Anak](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/333f5abe0c3be7a2a5cb650528ae0e8c.jpg)
PAKAR nutrisi Dewi Virdianti P mengatakan anemia hingga kurang gizi pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko anak yang dilahirkan mengalami anemia bahkan mempengaruhi tingkat kecerdasannya juga.
"Kasus anemia pada ibu hamil di Indonesia juga tidak sedikit, yakni satu dari dua Ibu hamil mengalami anemia. Kalau ibu (alami) anemia, berisiko anak juga anemia dan berpotensi anak kurang cerdas," tutur Dewi, dikutip Minggu (8/10).
Tidak hanya itu, Health Communicator Kalbe Nutritionals itu pun menyebutkan kurang gizi dan anemia pada ibu hamil juga dapat meningkatkan risiko anak yang terlahir mengalami stunting atau kerdil sejak masih berada di dalam kandungan.
"Pada anak stunting, bukan hanya sekadar bertubuh pendek tetapi terjadi juga pembentukan kognitif yang terhambat. Akibatnya, anak tidak dapat bersaing di masa depan dengan baik," jelas Dewi.
Oleh sebab itu, Dewi menekankan pentingnya nutrisi yang tepat sedini mungkin, dimulai dari perempuan usia subur atau dalam program hamil, karena dibutuhkan sel telur yang berkualitas untuk menghasilkan anak yang berkualitas.
"Nutrisi semenjak kehamilan merupakan fetal programming dimana nutrisi selama kehamilan akan menentukan bagaimana kondisi kesehatan anak di masa yang akan datang," kata Dewi.
Dewi menyarankan supaya ibu hamil mengonsumsi makanan dalam porsi kecil namun lebih sering yakni lima hingga enam kali makan (porsi kecil) dalam sehari, dengan isi pirang sepertiga porsi untuk karbohidrat, sepertiga lauk dari sumber protein dan sepertiga berupa sayur serta buah.
Sementara untuk kudapan, ibu hamil memerlukan kudapan hingga dua kali dalam sehari, namun tetap harus memperhatikan kandungan nutrisi dari kudapan tersebut.
"Kandungan nutrisi dalam setiap porsi makan harus diperhatikan, terutama protein. Salah satu sumber protein yang mudah diserap dan dicerna adalah susu," kata Dewi.
Dewi menjelaskan terkait protein hewani, ibu hamil juga bisa mengonsumsi telur yang juga diimbangi dengan vitamin, mineral, dan asam folat, yang bermanfaat untuk membentuk sumsum tulang belakang bayi sekaligus menghindari neural tube defect seperti misalnya batok kepala bayi tidak terbentuk.
"Ibu hamil juga perlu berolahraga ringan seperti jalan pagi dan senam hamil. Selain itu, beristirahat yang cukup, mengelola stres, dan rutin kontrol kondisi kehamilan ke dokter kandungan," pungkas Dewi. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Menko PMK Sebut Keluarga Kokoh Disiapkan Sejak Sebelum Pernikahan
Dampak Polusi, Paru-paru Menua Lebih Awal
Upaya Meningkatkan Kesadaran dan Praktik Gizi Seimbang Mampu Turunkan Prevalensi Stunting
Obat Tuberkulosis Dipastikan tidak Berbahaya Bagi Ibu Hamil
Pemerintah akan Jamin Ibu Korban Kekerasan hingga Pengidap HIV
Angka Stunting Naik, Sulsel Lakukan 4 Hal
Cegah Anemia, Pastikan Asupan si Kecil Cukup Zat Besi
Apakah Penyakit Anemia Aplastik Dapat Disembuhkan? Simak Penjelasnnya
Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit yang Menyerang Babe Cabita
Konsep Isi Piringku untuk Cegah Anemia, Apa yang Perlu Diperhatikan Ibu Hamil
Perempuan Lebih Rentan Terkena Anemia, ini Dampaknya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap