Kembangkan Inovasi, Phapros Kerja Sama dengan Universitas dan Lembaga Penelitian
PT Phapros Tbk yang merupakan bagian dari Holding BUMN farmasi berkomitmen untuk terus menjadikan inovasi sebagai kunci kemajuan perusahaan.
Menurut Corporate Secretary PT Phapros Tbk, Zahmilia Akbar, Indonesia memiliki sumber daya yang sangat besar yang bisa dimanfaatkan, utamanya melalui teknologi.
Meski awalnya terdapat tantangan dalam pengimplementasiannya, namun setelah berjalan beberapa waktu hal tersebut justru menjadi kebanggan bagi perusahaan.
Baca juga: Hasil Uji BPOM, Obat Sirop Produksi Pharos Dinyatakan Aman
“Hal ini sangat berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional kita. Apalagi Phapros juga menggandeng berbagai industri lain dari UMKM hingga industri skala besar yang dapat mendukung sustainability dari proses hilirisasi riset yang dilakukan atas alat kesehatan, bahan baku, tanaman herbal yang nantinya akan menjadi produk komersialisasi Phapros. Tentu, semua ini membutuhkan inovasi teknologi," kata Zahmilia Akbar.
Pernyataan Zahmilia disampaijan dalam acara Talkshow secara daring bertajuk "Inovasi Sektor Farmasi dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional dengan Ruang Saham," baru-baru ini.
Acara yang dipandu oleh pendiri Ruang Saham Ervin Kusuma Winata tersebut membahas tentang bagaimana Phapros dalam perjalanan bisnisnya dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan Indonesia.
Menurut Zahmilia, kunci untuk berinovasi adalah kerja sama lintas sektoral di antaranya, dengan lembaga penelitian dan universitas.
Kerja Sama dengan Tiga Universitas
“Kami punya beberapa kerja sama strategis dengan kampus-kampus ternama di Indonesia seperti Universitas Hasanuddin, Universitas Airlangga dan Universitas Gadjah Mada," jelasnya.
"Untuk UGM sendiri, kerja sama yang telah terjalin misalnya untuk hilirisasi alat kesehatan, Salah satunya alat untuk membantu mengeluarkan cairan dari kepala anak-anak penderita hidrosefalus, bernama Inashunt,” terang Zahmilia.
“Sudah banyak antrian hilirisasi riset yang ditawarkan kepada Phapros. Bagi kami, kerjasama lintas sektoral ini harus industri lain juga sehingga kita bisa membentuk ekosistem yang lebih kuat dan sehat,” tegasnya.
Baca juga: Selama 69 Tahun, Pharos Telah Berkontribusi untuk Industri Farmasi Indonesia
Sebagai bagian dari perusahaan milik negara, inovasi yang dilakukan harus tetap berbasis pada kepentingan nasional. Kebijakan regulasi pemerintah Indonesia yang mengharuskan sektor industri khususnya farmasi menggunakan unsur Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk mengurangi ketergantungan impor sudah juga dilakukan oleh Phapros.
“Seperti kita ketahui, 90% bahan baku farmasi masih impor dari Tiongkok, India, Eropa dan Amerika karena di Indonesia sendiri belum banyak produsen bahan baku obat," ucap Zahmilia.
"Karena itu kami mencoba menggunakan bahan baku lokal untuk produk-produk tertentu. Bahkan, untuk bahan kemas produk Phapros sudah lebih dari 80 persen menggunakan material lokal,” jelasnya.
Phapros pun juga mendukung program pemerintah terkait komitmen global mengurangi emisi gas karbon dengan mengubah pola bisnisnya menjadi green manufacturing. Melalui inovasi teknologi, pihak perusahaan juga memulai dari proses produksi sampai produk jadi.
Baca juga: Biofarma Gandeng Sinopharm Tanggulangi Tuberkulosis
“Industri farmasi sama seperti industri lainnya, bisa memberikan limbah kepada masyarakat baik asap maupun buangan kimia. Kami sejak delapan tahun yang lalu sudah melakukan beberapa program terkait sustainability, dari sisi energi terbarukan sejak 2019 Phapros telah menggunakan solar panel untuk sumber energi," paparnya.
"Kami juga menggunakan Compressed Natural Gas (CNG) untuk menggantikan bahan bakar minyak yang selama ini digunakanm: ucap Zahmilia.
"Di bidang CSR, kami juga menggalakkan program penghijauan seperti di Semarang, di mana kita ada gerakan menanam mangrove di beberapa titik yang berpotensi banjir dan abrasi,” jelas Zahmilia. (RO/S-4)
Terkini Lainnya
51 Tahun Samco Farma Terus Lakukan Inovasi Produk
Hanya Rp524 Miliar, Pendapatan Indofarma Turun 54,2% Sepanjang 2023
Komitmen Lindungi Alam, GSK Merestorasi 2.600 Hektare Mangrove di Indonesia
Tiga Upaya Dexa Group Dukung Ketahanan dan Kemandirian Farmasi Indonesia
Andalkan Obat Antimo, Phapros Mulai Penetrasi ke Pasar Milenial
Soft Launching Oemah Herborist di Outlet Kimia Farma Apotek
Komisi VI DPR: Pemberian PMN bukan untuk Bayar Hutang Kredit Macet
Kredit Macet LPEI Disebabkan tidak Berjalannya Prinsip Tata Kelola yang Baik
Kredit Macet di LPEI, Pengamat: Prioritaskan BUMN Satu Pintu
Pemerintah dan DPR Setujui Pemberian PMN ke Sejumlah Lembaga dan BUMN
PTPP Penuhi Kewajiban Obligasi dan Sukuk Mudharabah Tepat Waktu
Oasis Central Sudirman Diharapkan Gerakkan Perekonomian Nasional melalui FDI
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap