visitaaponce.com

Presiden Jokowi akan Hadiri COP 28 di Dubai

Presiden Jokowi akan Hadiri COP 28 di Dubai
Logo COP28 Dubai(Dok. PBB)

PRESIDEN Joko Widodo akan menghadiri Konferensi Para Pihak Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim ke-28 (COP28) di Dubai pada 30 November hingga 12 Desember. COP28 memiliki tujuan untuk menyatukan dunia menuju kesepakatan mengenai solusi yang berani, praktis dan ambisius terhadap perubahan iklim.

“Ya sudah dikonfirmasi beliau (Jokowi) akan menghadiri COP28. Presiden Jokowi akan menjadi salah satu tamu yang sangat penting di COP28,” kata Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia Abdulla Salim AlDhaheri saat memberikan keterangan resmi di kantor Kedutaan Besar UEA, Jakarta, Kamis (2/11).

Dia mengatakan, negaranya mengharapkan kehadiran 140 pemimpin negara untuk hadir dalam COP28. Presiden Jokowi sangat ingin memperbaiki lingkungan yang sejalan dengan semangat COP28 dan UEA.

Baca juga : Kepentingan Negara Minyak bakal Kuasai KTT Iklim COP28 di Dubai

"Itulah yang menjadikannya tamu penting kita. Beliau selalu berbicara tentang bagaimana Indonesia dapat memperbaiki lingkungan dan bagaimana dapat benar-benar memberi nilai tambah pada spiritualitas internasional,” paparnya.

Menurut dia, COP28 memiliki tujuan untuk menyatukan dunia menuju kesepakatan mengenai solusi yang berani, praktis dan ambisius terhadap perubahan iklim. UEA mempercayai dengan bekerja sama, situasi yang paling mendesak sekalipun dapat diatasi.

Baca juga : Paus Fransiskus akan Hadiri Pertemuan COP28 di Dubai

"Dan jika kita bertindak berdasarkan solidaritas, maka kita dapat mengatasi tantangan perubahan iklim,” tegas dia.

Perhatian dunia saat ini tertuju pada UEA yang telah memulai hitungan mundur menuju pelaksanaan COP28 yang akan diselenggarakan di Expo City Dubai.

Menurut dia UEA dipercaya menjadi tuan rumah COP28 berdasarkan rekam jejak tindakan dalam menghadapi tantangan iklim global. UEA adalah negara pertama di kawasan yang meratifikasi Perjanjian Paris.

Kemudian juga UEA menjadi negara pertama yang berkomitmen terhadap pengurangan emisi secara ekonomi, sekaligus negara pertama yang mengumumkan inisiatif strategis Net Zero pada 2050.

Dia menjelaskan peran UEA dapat memperkuat dan menemukan kembali kekuatan terbesar umat manusia, yaitu kemampuan untuk berkolaborasi, mengatasi perbedaan, dan memanfaatkan kekuatan tindakan kolektif.

Berdasarkan keyakinan kuat ini, kepresidenan COP28 telah mengembangkan rencana komprehensif untuk meningkatkan aksi iklim global. Rencana aksi ini didasarkan pada lima pilar.

Pertama, lanjut dia, mempercepat transisi yang terorganisir, bertanggung jawab, dan berkeadilan di sektor energi. Kedua, mengembangkan mekanisme pendanaan perubahan iklim.

Ketiga, fokus pada kehidupan dan mata pencaharian. Keempat, melindungi dan memulihkan ekosistem dan kelima, inklusivitas penuh dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.

Dia pun menyerukan kepada seluruh pemangku kepentingan di Indonesia untuk memanfaatkan COP28 untuk menghasilkan inisiatif dan proyek yang mendukung komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi, memasukkan sistem pangan ke dalam rencana iklim Indonesia, memulihkan ekosistem, dan transisi menuju energi ramah lingkungan.

"Kita harus bersatu. Kita harus bertindak. Dan kita harus menyampaikannya di Dubai pada November ini," pungkasnya. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat