3 Jenis Obat Paling Banyak Dikonsumsi Masyarakat Kini Diproduksi di Dalam Negeri
![3 Jenis Obat Paling Banyak Dikonsumsi Masyarakat Kini Diproduksi di Dalam Negeri](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/752f229bb8a860b9ee656959fe240c23.jpg)
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan sebanyak 3 obat paling banyak dikonsumsi masyarakat yang sebelumnya harus diimpor kini sudah bisa diproduksi dalam negeri. Ketiga obat tersebut yakni paracetamol menjadi nomor satu obat banyak sekali impor, kemudian bahan baku obat clopidogrel untuk penyakit jantung, dan atorvastatin untuk penyakit kolesterol merupakan 3 bahan baku obat yang paling banyak diimpor dari 10 jenis.
"Kini 8 dari 10 obat sudah bisa diproduksi dalam negeri. Kemudian belanja obat dan alat kesehatan, waktu akhir 2020 dilihat sekitar Rp4,5 triliun untuk beli bahan baku obat yang diproduksi di dalam negeri, kemudian sampai Juni 2023 Kementerian Kesehatan sudah membeli lebih dari Rp9 triliun dalam setengah tahun untuk belanja obat dalam negeri," kata Budi dalam Hari Kesehatan Nasional di JCC, Jakarta, (9/11).
Sebanyak 10 obat yang dimaksud antara lain paracetamol, clopidogrel, omeprazole, atorvastatin, cefixime, amlodipine, candesartan cilexetil, bisoprolol, lansoprazole, dan ceftriaxone.
Baca juga: Ini Tanda Anak Anda tidak Perlu Diberi Obat Meski Batuk Pilek
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan sebanyak 3 obat paling banyak dikonsumsi masyarakat yang sebelumnya harus diimpor kini sudah bisa diproduksi dalam negeri.
Ia mengatakan pandemi covid-19 membuka mata bahwa sistem kesehatan nasional itu lemah terutama dalam hal vaksin dan obat. Sehingga ketika pandemi terjadi dan semua negara memutuskan lockdown menyebabkan Indonesia tidak bisa mengakses obat dan vaksin yang sangat dibutuhkan oleh 270 juta masyarakat.
Baca juga: Pengembangan Obat Herbal Dalam Negeri Perlu Kontrol Kualitas Bahan Baku
"Oleh karena itu ke depannya agar sistem ketahanan kesehatan kita terutama berkaitan obat, vaksin, dan alat kesehatan esensial yang dibutuhkan oleh masyarakat agar bisa diproduksi di dalam negeri," ujar dia.
"Sehingga bila terjadi lagi pandemi yang mengharuskan lockown maka Indonesia tidak lagi bergantung pada negara lain. Ini juga sesuai dengan 6 pilar transformasi dan pilar ketiga adalah transformasi ketahanan sistem kesehatan," pungkasnya. (Z-10)
Terkini Lainnya
Dokter Ingatkan Jangan Konsumsi Obat Nyeri Kepala Lebih dari 15 Hari
Orangtua Diingatkan Agar Baru Beri Paracetamol pada Anak Saat Suhu Tubuh Lebih dari 38 Derajat Celcius
Kemenkes Identifikasi 18 Obat Sirop yang Diduga Mengandung Etilen Glikol
Setop Minum Paracetamol Saat Hamil
UGM Akan Produksi Paracetamol
Menperin Minta Menkeu Konsisten antara Pernyataan dan Kebijakan Terkait Industri Tekstil dan Produk Tekstil
Pemerintah Terus Berupaya Kendalikan Impor Indonesia
Taffware, Brand Lokal dengan Ribuan Produk Inovatif Berkualitas yang Terjangkau
Ini Alasan Pemerintah Impor Beras
Produsen Dalam Negeri Ini Pasarkan Genset TKDN dengan Mesin Baudouin
Pameran Kebutuhan Ibu & Anak, IMBEX 2022 Hadirkan 500 Merek Terkenal
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap