Kenaikan Suhu Laut Cina Selatan Sebabkan Cuaca Ekstrem di Tanah Air
![Kenaikan Suhu Laut Cina Selatan Sebabkan Cuaca Ekstrem di Tanah Air](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/a6b6dece0378cbd4c93a05c464c30284.jpg)
BADAN Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebut masyarakat perlu waspada akan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa waktu ke depan. Ancaman cuaca ekstrem tersebut terjadi akibat beberapa fenomena iklim global. Salah satunya pemanasan atau kenaikan suhu di Laut Cina Selatan.
“Kombinasi antara pemanasan Laut Cina Selatan dan awan-awan tinggi di udara Sumatra dan Borneo dapat menjalarkan cuaca ekstrem sporadis di berbagai lokasi barat Indonesia,” kata Peneliti Klimatologi Pusat Iklim dan Atmosfer Brin Erma Yulihastin dalam acara bertajuk Memahami Cuaca Laut Ekstrem di Benua Maritim Indonesia, Rabu (15/11).
Menurut Erma, hujan yang turun di berbagai wilayah Indonesia saat ini bukan menandakan masuknya musim penghujan, melainkan adanya anomali suhu di Laut Cina Selatan yang dapat memodulasi hujan. Beberapa wilayah yang terdampak di antaranya Sumatra, Kalimantan, dan Jawa bagian barat.
Baca juga: Cuaca Ekstrem Dominasi Bencana di Kota Sukabumi
“Ini adalah hujan-hujan sporadis yang belum bisa kita katakan sebagai musim hujan, karena angin secara umum masih angin timuran,” tuturnya.
Berdasarkan pengamatannya, cuaca ekstrem di berbagai wilayah juga disebabkan karena terbentuknya high cloud atau awan dingin. Umumnya, awan itu terbentuk ketika musim kemarau. Namun, karena adanya el nino, awan itu terbentuk saat ini.
Dengan adanya awan dingin dan penguapan di Laut Cina Selatan, terjadilah pencairan yang cepat dan menimbulkan cuaca ekstrem seperti hujan es.
Baca jugag: Jawa Barat bakal Terus Diguyur Hujan Seminggu Ini, BMKG: Waspada!
Mitigasi Bencana
Untuk itu, Erma meminta kepada semua pihak untuk melakukan mitigasi. Dalam hal pemerintah dan lembaga, ia meminta agar BMKG dan BNPB agar terus bekoordinasi untuk memberikan peringatan dini pada pemerintah daerah dan masyarakat terkait dengan adanya potensi cuaca ekstrem.
Selain itu, masyarakat juga harus meningkatkan intuisinya terkait dengan cuaca ekstrem. Salah satu hal yang bisa dilakukan ialah dengan mengamati kondisi awan di pagi hari. Umumnya, munculnya cuaca ekstrem ditandai dengan adanya awan altokumulus, kumulonimbus dan awan stratocumulus.
“Kalau ada tiga awan itu ditambah dengan awan nimbostratus, ini kemungkinan ekstremnya tinggi di hari itu, bisa enam jam kemudian atau bisa di seore hari,” kata Erma.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Mitigasi Bencana
BRIN: Butuh Langkah Mitigasi Strategis untuk Kurangi Dampak 'Pulau Panas Perkotaan'
BMKG: Fenomena Tingginya Suhu Perkotaan Harus segera Ditangani
Tips Aman Mendaki di Panas Ekstrem
Gelombang Panas Tewaskan Puluhan Orang di India
Jokowi Minta Kepala Daerah Antisipasi Kelangkaan Pangan Akibat Peningkatan Suhu
Bahaya, Suhu Rata-Rata Global Naik Lampaui Batas
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Green Ramadan KLHK: Gen-Z, Agen Perubahan untuk Pelestarian Lingkungan di Masa Depan
Peningkatan Suhu Global di 2023 Capai 1,45 Derajat Celcius, Terpanas Sepanjang Sejarah
PBB Peringatkan Dunia di Ambang Kehancuran
900 Kejadian Puting Beliung Landa Indonesia Setiap Tahun
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap