visitaaponce.com

Masih Ada Pengaruh El Nino, Intensitas Hujan di Sejumlah Wilayah Bakal Lebih Rendah

Masih Ada Pengaruh El Nino, Intensitas Hujan di Sejumlah Wilayah Bakal Lebih Rendah
Ilustrasi hujan(Dok. MI)

BERKAITAN dengan adanya el nino, sejumlah wilayah di Indonesia diprediksi akan mengalami intensitas hujan lebih rendah dibanding tahun lalu pada musim penghujan 2023. 

Plt Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani mengungkapkan, wilayah yang akan mengalami penurunan intensitas hujan di antaranya Lampung, sebagian besar Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan.

“Walaupun el nino dapat mempengaruhi penurunan intensitas hujan pada musim hujan, tetapi potensi bencana hidrometeorologi, yaitu banjir, banjir bandang, dan longsor masih berpotensi tinggi terjadi,” kata Andri saat dihubungi, Kamis (16/11).

Baca juga ; Masuk Musim Penghujan, BNPB Imbau Waspada Banjir Bandang di Area Bekas Karhutla

Menurut pengamatan BMKG, berdasarkan hasil monitoring ENSO dasarian 1 November 2023, menunjukkan indeks ENSO (+1.81), sedangkan IOD sebesar (+1.38). Kondisi IOD positif diprediksi bertahan hingga akhir tahun 2023. Sedangkan el niino Moderat diprediksi terus bertahan hingga Februari 2024.

Namun, masih ada beberapa wilayah yang diprediksi mengalami curah hujan normal dan di atas normal. Adapun, beberapa wilayah Indonesia yang diprediksi mengalami intensitas hujan tinggi yaitu Aceh, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, dan Papua.

Baca juga : BMKG Prediksi Februari 2024 Puncak Musim Hujan di DKI 

Adapun, saat ini, BMKG menyatakan sebanyak 13% wilayah Indonesia sudah memasuki musim hujan. Wilayah yang sedang mengalami musim hujan meliputi sebagian Aceh, Sumatera Utara, sebagian besar Riau, sebagian besar Sumatera Barat, sebagian kecil Bengkulu, sebagian Kalimantan Barat, sebagian kecil Kalimantan Utara, sebagian Kalimantan Tengah, sebagian Sulawesi Tengah bagian tengah, sebagian Papua Barat dan sebagian Papua bagian tengah.

Untuk menghadapi musim penghujan, Andri mengimbau masyarakat melakukan kesiapan dalam menghadapi bencana hidrometeorologi basah. Persiapan itu di antanya kesiapsagaan logisitik penyelamatan dan pasca bencana, membersihkan saluran air, memastikan aliran air tidak terhambat, dan menyimpan barang-barang berharga di tempat yang aman.

“Selain itu melakukan perencanaan evakuasi yang terorganisir saat terjadi bencana hidrometeorologis dengan mematuhi komando dari aparat pemerintah setempat,” kata Andri.

Di sampung itu, menjaga kesehatan, terutama pada musim hujan dengan peralatan pelindung seperti membawa payung dan jas hujan serta memperbanyak konsumsi makanan bergizi seperti buah, sayur-sayuran, dan vitamin dan air putih yang cukup.

“Selalu memantau info BMKG di berbagai kanal media, terutama media sosial terkait pemantauan informasi prakiraan cuaca dan peringatan dini berbasis dampak akan bencana hidrometeorologi,” pungkas Andri. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat