visitaaponce.com

Dapat Dana Karbon FCPF-CF, Desa Sukaraja Jaga Hutan dengan Aplikasi Digital

Dapat Dana Karbon FCPF-CF, Desa Sukaraja Jaga Hutan dengan Aplikasi Digital
(DISKOMINFO KALTIM)

PEMERINTAH Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) mendapatkan dana karbon melalui program Forest Carbon Partnership Facility - Carbon Fund. Pendanaan ini merupakan bentuk apreasiasi terhadap usaha pemerintah dan masyarakat di Kaltim dalam menjaga hutan, mengurangi laju deforestasi, dan masuk dalam dokumen perencanaan daerah jangka menengah.

Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim yang menjadi salah satu instansi penerima dana tersebut kemudian mengalokasikan untuk kegiatan sosialisasi sistem pelaporan pelayanan pengaduan publik yakni SP4N-LAPOR! Kanal ini diharapkan bisa menjangkau masyarakat Indonesia di manapun berada terkait pelayanan publik, termasuk pengaduan ancaman bencana ekologis.

Harapannya, masyarakat desa bisa melaporkan langsung peristiwa yang menyangkut kerusakan lingkungan hidup di sekitar tempat tinggalnya. Cukup lewat aplikasi, warga bisa mengadukan dan tentu saja segera direspon oleh instansi terkait.

Melalui SP4N-LAPOR!, upaya menjaga kelestarian ekosistem hutan untuk mengurngi emisi karbon pun bisa dilakukan setiap individu masyarakat, baik di desa yang terpencil sekalipun.

Sekretaris Kecamatan Sepaku Hendro Susilo mengungkapkan, menjadi tanggung jawab bersama untuk memelihara lingkungan dalam rangka penurunan emisi karbon.

Untuk itu pihaknya membangun perencanaan kota dengan konsep menjaga ekosistem hutan dan menambah tanaman peneduh sehingga ada ada hutan tropis di Sepaku guna mendukung penurunan emisi karbon.

Keberhasilan Desa Sukaraja ini menjadi pekerjaan rumah bersama untuk mempertahankannya. Apalagi ini selaras dengan perencanaan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang terdiri dari 70% hutan tropis.

Menurut Hendro nantinya hutan tanaman industri di wilayah ini akan dikembalikan menjadi hutan tropis. Sehingga memaksimalkan fungsi hutan dan mengembalikan kealamiannya.

“Saya optimistis nantinya di Kecamatan Sepaku ini akan menghasilkan produk karbon yang sangat besar. Tanaman yang dulu adalah hutan produksi dikembalikan menjadi hutan tropis alami. Wilayah ini akan mendapatkan peningkatan bagi hasil dari perdangan karbon dunia,” ujarnya.

Hendro Susilo juga menyebut pihaknya sangat mendukung upaya Pemprov Kaltim dalam menjaga karbon dan pelestarian hutan. Hal itu sejalan dengan komitmen pihak Kecamatan Sepaku yang menjadi titik wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Kami akan menjaga hutan dan kami akan beruapaya menurunkan emisi karbon di sini. Apalagi sejak IKN datang, tentu ini menjadi tanggungjawab semua orang dan kami siap menjaga itu,” katanya. (RO/S-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Chadie

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat