visitaaponce.com

Jangan Sepelekan Sakit Kepala yang Berlangsung Lama

Jangan Sepelekan Sakit Kepala yang Berlangsung Lama
Ilustrasi(Freepik)

DOKTER spesialis neurologi dari Universitas Indonesia Kartika Maharani mengingatkan orang-orang jangan menyepelekan sakit kepala yang berlangsung lama, terutama jika disertai demam karena bisa berakhir meningitis.

"Demam, sakit kepala yang tidak sembuh-sembuh pakai obat yang biasa diminum kemudian penyebab belum diketahui, tidak ada diare, batuk dan pilek, itu harus dicurigai sebagai meningitis," ujar Kartika, dikutip Senin (27/11).

Seseorang dengan gejala awal sakit kepala berkepanjangan dan demam, sambung Kartika, biasanya baru dibawa ke rumah sakit bila mengalami gejala ketiga yakni tidak sadar dan kondisi ini sebenarnya dikatakan sudah berat.

Baca juga: Apa Penyebab Pusing Setelah Makan? Ini Penjelasan dan Cara Mengatasinya

"Kalau sudah sampai gejala paling berat, bisa sampai tidak sadar, kejang, kelemahan tangan dan kaki, itu mengobatinya sangat sulit dan nanti gejala sisanya juga berat," jelas Kartika.

Meningitis merupakan radang otak dan selaput otak yang bisa mengenai siapa saja mulai dari anak-anak hingga dewasa usia tua. 

Penyebabnya bisa bermacam-macam tergantung usia yang terkena, pada anak misalnya kebanyakan disebabkan bakteri.

Baca juga: Cara Mengatasi Kepala Mencengkram Saat Olahraga

Menurut Kartika, khusus di Indonesia, penyebab paling banyak merupakan infeksi kuman TB yang menyerang otak.

"Tetapi bukan cuma bakteri atau kuman TB, tetapi ada juga jamur, virus dan penyebab lainnya, dan gejalanya bisa berbeda-beda," kata dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdosi) itu.

Berbicara mengenai orang yang rentan terkena meningitis, Kartika menyebut orang dengan kekebalan tubuh rendah contohnya pada anak-anak dan lansia, orang dengan penyakit tertentu yang membuat kekebalan tubuh turun seperti HIV, dan pasien kanker.

Sampai saat ini, sambung Kartika, pengobatan meningitis bersifat mengobati kuman yang menyerang tetapi tidak bisa mengembalikan kerusakan otak yang sudah terjadi.

Oleh karena itu, sekali lagi, dia mengingatkan orang-orang tidak mengabaikan gejala seperti sakit kepala berkepanjangan dan disertai demam.

"Setelah kondisinya sangat berat, sangat sulit mengembalikan kerusakan otak yang sudah terjadi. Seringkali masih ada kesulitan berbicara, lemas tangan dan kaki, kadang masih ada kejang. Sembuh tapi masih ada gejala sisa. Jadi jangan sampai datang ke rumah sakit terlambat," pungkas Kartika. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat