Bantuan Pangan Stunting Berlanjut Sampai 2024
![Bantuan Pangan Stunting Berlanjut Sampai 2024](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/1e6d11186ded4569909b4fe87a708bc7.png)
KEPALA Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan pihaknya mendukung dalam penyediaan makanan untuk penurunan angka stunting/tengkes hingga 14% sesuai target yang diberikan presiden.
"Sesuai dengan arahan bapak presiden pada pembukaan rakernas program pembangunan keluarga pendudukan dan keluarga berencana dan percepatan penurunan stunting tahun 2023, penurunan stunting nanti harus dapat kita deliver 14%. Sehingga ini menjadi target kita bersama-sama. BPN sebagai lembaga pemerintah di bidang pangan tentunya mendukung penuh upaya kita bersama, untuk mencapai tujuan ini," ungkap Adi di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Selasa (28/11).
Ia menceritakan pada kunjungan ke Sumatra Wakil Presiden RI Kiai Ma'ruf Amin meminta seluruh kepala daerah untuk mengoptimalkan koordinasi dan kolaborasi dalam penurunan tengkes. Kolaborasi ini tentunya juga dapat mengakselerasi tercapainya tujuan pembangunan jangka panjang, yaitu Indonesia emas 2045.
Baca juga : Dikejar Waktu Turunkan Angka Stunting
Sejak April 2023, presiden merestui penyaluran bantuan pangan mengenai untuk pengentasan tengkes. Satu pack telur ayam dan satu kilo daging ayam kepada 1,4 juta keluarga berisiko stunting selama 3 bulan.
"Itu untuk tahap pertama yang kemudian diperpanjang lagi tahap kedua September-November 2023. Tahun depan juga akan lanjutkan lagi," ucapnya.
Baca juga : Terindikasi Dikorupsi, DPRD Depok Minta KPK Usut Soal Dana Stunting
Untuk tahun 2024 juga sekitar 1,4 juta keluarga berisiko stunting yang akan dibantu di 7 provinsi prioritas antara lain Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, Sulawesi Barat, dan Sumatera Utara.
"Yang lebih bagus lagi program ini, ini bisa menghubungkan antara produsen, yaitu peternak rakyat. Jadi yang dipakai vendornya itu bukan yang besar-besar, tapi yang kecil-kecil," ujar dia.
"Jadi BUMN di bidang pangan menjadi standby buyer untuk meng-off take, membeli dengan harga yang baik, dengan harga yang wajar, kemudian didistribusikan kepada saudara-saudara kita yang memang memerlukan yang masih terkena prevalensi stunting. Dulu ini nggak nyambung, tapi hari ini nyambung," pungkasnya. (Z-4)
Terkini Lainnya
Penanganan Kemiskinan di Daerah Perbatasan Cegah Kehancuran Bangsa
Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Berjumlah 6 Juta Paket
KPK: Nilai Proyek Bansos Presiden yang Dikorupsi Capai Rp900 Miliar
Bansos tak Efektif Kurangi Angka Kemiskinan
Bansos Presiden, Kerugian Negara Berpotensi Lebihi Rp250 Miliar
Kerugian Negara Kasus Bansos Presiden Capai Rp250 Miliar dan Bisa Bertambah
Kepala Bapanas dan Kabulog Bulog Dilaporkan ke KPK Imbas Demurrage Beras
Pemerintah Tekan Inflasi Komponen Harga Bergejolak sejak Tengah 2022
Kepala Bapanas Pastikan Pangan yang Beredar di Pasaran dalam Kondisi Aman
Ombudsman Temukan Data Penerima Bantuan Pangan belum Termutakhirkan
Soal Demurrage Beras Impor, Pakar Hukum: KPK Harus Periksa Bapanas dan Bulog
Pemerintah Perpanjang Program Bansos Beras hingga Desember, Jadi 2 Bulan Sekali
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap