visitaaponce.com

Perkuat Pengembangan Kelembagaan, UT MoU dengan Keraton Surakarta Hadiningrat

Perkuat Pengembangan Kelembagaan, UT MoU dengan Keraton Surakarta Hadiningrat
(UNIVERSITAS TERBUKA)

SEBAGAI lembaga pendidikan tinggi terbuka dan jarak jauh, Universitas Terbuka (UT) terus memperluas jaringan kerja sama dengan berbagai pihak untuk menyediakan akses pendidikan tinggi bagi masyarakat Indonesia di berbagai wilayah tanah air. Dalam meningkatkan implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi serta meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM), UT telah merintis kerja sama dengan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. 

UT sebagai institusi Pendidikan tentu saja turut mendukung pelestarian budaya dan tradisi adat istiadat, termasuk pengembangan kebudayaan Jawa. Untuk itu, pada Minggu (26/11), di Ruang Sitinggil, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara UT dengan Perkumpulan Dewan Adat (PDA) Keraton Surakarta Hadiningrat, yaitu antara Rektor UT Prof Ojat Darojat MBus PhD dengan Dra GKR Koes Moertiyah Wandansari MPd.

Adapun ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, peningkatan dan pemberdayaan sumber daya, dan kegiatan lain yang dapat disepakati bersama. Pihak Keraton sebagai pihak kedua maupun UT sebagai pihak pertama nantinya dapat menindaklanjutinya dalam bentuk Perjanjian Kerja Sama.

Baca juga: Wali Kota Madiun Maidi dan Tina Toon Jadi Wisudawan Kehormatan UT

Dra GKR Koes Moertiyah MPd dan suami Dr KPH Edy Wirobumi SH MHum saat bertemu Pak Rektor UT pada kesempatan sebelumnya menyampaikan, UT sangat strategis untuk diajak kerja sama karena mempunyai akses jangkauan pendidikan tinggi yang luas di seluruh tanah air dan mancanegara. KPH Edy Wirobumi mencontohkan bentuk kerja sama adalah dalam hal riset, pengembangan pengetahuan bidang kebudayaan dan peradaban. 

KPH Edy menyampaikan, para dosen UT bisa melakukan kajian riset  dan mahasiswa UT juga melakukan penulisan karya ilmiah atau pun melakukan magang sebagai implementasi Kampus Merdeka di Keraton. Misal mahasiswa Prodi Ilmu Hukum dapat mempelajari praktik hukum adat dan nasional, sedangkan mahasiswa Prodi Teknologi Pangan bisa magang untuk belajar perjamuan. 

Menurut Rektor Ojat, UT bisa melakukan pendampingan bidang pariwisata di lingkungan Keraton karena di UT ada Prodi Pariwisata, Prodi S1 Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemahan dan juga S1 Pendidikan Bahasa Inggris. Mahasiswa dan Dosen Prodi S1 Pariwisata bisa riset tentang adat budaya peradaban di lingkungan Keraton yang menjadi aset penting sektor pariwisata untuk dikembangkan. 

Baca juga: Universitas Terbuka Tingkatkan Kesejahteraan Desa Lewat Senmaster Pengabdian Masyarakat

Selain itu mahasiswa Prodi S1 Sastra Inggris dan S1 Pendidikan Bahasa Inggris pun  bisa magang di lingkungan Keraton untuk belajar linguistik karena sebagian besar pengunjung Keraton adalah para wisatawan luar negeri. 

Prof Ojat menegaskan komitmen UT untuk meningkatkan hubungan kolaboratif dengan universitas dan lembaga sebagai salah satu langkah strategis untuk memperkokoh jejaring dan eksistensi UT.

Dalam kesempatan tersebut Prof Ojat menyampaikan terima kasih telah diajak kerja sama, “Ini sangat sesuai dengan visi misi UT di mana sebagai Lembaga pendidikan tinggi milik pemerintah yang hadir karena tiga hal: 1) pemerataan akses Pendidikan tinggi; 2) menjadi solusi bagi banyaknya lulusan SMA/sederajat atas terbatasnya daya tampung Perguruan Tinggi Negeri; 3) menjadi solusi bagi para pekerja (working people) yang ingin meningkatkan kapabilitasnya dengan melanjutkan pendidikan tinggi namun terkendala waktu, jarak, dan kesempatan." Prof Ojat menambahkan, dengan adanya MoU ini maka keberadaan UT di tengah masyarakat menjadi lebih dapat dirasakan. 

Baca juga: Universitas Terbuka Luluskan Doktor Pertama Wali Kota Madiun

Wakil Rektor Bidang Keuangan, Sumber Daya, dan Umum Prof Dr Ali Muktiyanto SE MSi yang turut dalam acara MoU UT dengan PDA Keraton Surakarta Hadiningrat menjadi saksi penandatanganan. Dengan MoU ini, Pihak Keraton Surakarta Hadiningrat dan UT ke depannya akan memperkuat kerja sama dan membuka peluang baru untuk pertukaran ilmu pengetahuan, pengalaman, inovasi, riset, pengabdian masyarakat khususnya di bidang kebudayaan dan peradaban serta adat istiadat.

Direktur UT Surakarta Yulia Budiwati MSi yang saat itu mendampingi Rektor pada kesempatan tersebut ikut menyampaikan, program pengabdian pada masyarakat (Abdimas) UT dapat dilaksanakan di lingkungan Keraton Surakarta Hadiningrat. Misal dengan menggerakkan sivitas akademika untuk berpartisipasi pada Pekan Budaya dan melakukan pendampingan UMKM untuk peningkatan ekonomi kreatif masyarakat di lingkungan Keraton.
 
Sebagai informasi, setelah dilaksanakan acara penandatanganan MoU, juga dilakukan acara pemberian kekancingan oleh Ketua LDA Keraton Surakarta Hadiningrat GKR Koes Moertiyah kepada Rektor UT; Wakil Rektor Bidang Keuangan, Sumber Daya, dan Umum; serta Direktur UT Surakarta sebagai pengurus Pakasa (Paguyuban Kawula Keraton Surakarta). 

Selain itu, LDA Keraton Surakarta Hadiningrat juga memberikan gelar kepada Prof Ojat Darojat, Prof Ali Muktiyanto, dan Yulia Budiwati. Kekancingan merupakan bentuk kepercayaan dari Keraton Surakarta kepada yang dilantik untuk setia menjaga kelestarian budaya, khususnya budaya Jawa dengan sumber dari Keraton Surakarta. 

Prof Ojat mendapatkan gelar tertinggi dari semua peserta wisudawan kekancingan yang hadir, yaitu Santana Riya Nginggil dengan sebutan Kanjeng Raden Arya Prof Ojat Darojat Reksoningrat MBus PhD., sedangkan Prof Ali Muktiyanto mendapat gelar Bupati Sepuh Anon dengan sebutan Kanjeng Raden Tumenggung Prof Dr Ali Muktiyanto Widyonegoro SE MSi CRA CRP CRMP CertiPSAS dan Yulia Budiwati mendapat gelar Bupati Anom dengan sebutan Nyimas Tumenggung Dra Yulia Budiwati Widyaningrum MSi.

Dalam sambutannya, GKR Koes Moertiyah menekankan kepada para wisudawan kekancingan untuk mempertahankan kelestarian budaya yang begitu agung. “Mari kita bersama-sama mempertahankan dan menjaga kelestarian budaya dan adat kita yang mulai didesak oleh maraknya budaya luar,” tuturnya. (RO/S-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Chadie

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat