visitaaponce.com

Polusi Udara Dipastikan Tingkatkan Risiko Radang Paru

Polusi Udara Dipastikan Tingkatkan Risiko Radang Paru
Lanskape gedung bertingkat yang diselimuti kabut polusi udara di Jakarta.(MI/Usman Iskandar)

GURU Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Profesor Cissy Kartasasmita mengatakan polusi udara dapat meningkatkan risiko radang paru atau pneumonia.

"Jadi, kalau manusia menghirup udara itu semua polusi, semua bakteri, atau apa pun bisa saja masuk sampai ke paru-paru," kata Cissy, dikutip Jumat (1/12).

Ia mengatakan udara kotor menyebabkan infeksi saluran pernapasan terjadi lebih tinggi, mengingat bakteri dan virus masuk melalui proses pernapasan, baik itu bakteri Streptococcus pneumoniae maupun juga Influenzas.

Baca juga: Polusi Bahan Bakar Fosil Bunuh 5 Juta Orang per Tahun

Dirinya pun mencontohkan kualitas udara Jakarta, yang sejak beberapa bulan terakhir bahkan beberapa hari belakangan, berada dalam kategori tidak sehat.

Data dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta pada Jumat (3/11) menyebutkan kualitas udara di dua wilayah DKI Jakarta yakni Jakarta Timur dan Jakarta Barat dalam kategori tidak sehat pada pagi hingga pukul 04.00 WIB.

Kategori tersebut termasuk angka partikel halus (particulate matter/PM) 2,5 berdasarkan indeks standar pencemar udara (ISPU) meliputi wilayah yakni Lubang Buaya Jakarta Timur (108), dan Kebon Jeruk Jakarta Barat (101).

Baca juga: Polusi Udara Bunuh Ratusan Ribu Orang Eropa sepanjang 2021

Untuk itu, menurutnya, penting bagi masyarakat tetap waspada terhadap serangan bakteri dan virus penyebab penyakit dengan tetap menggunakan masker medis ketika beraktivitas di luar ruangan, menjaga daya tahan tubuh melalui pola makan teratur dan bergizi seimbang.

"Jagalah kebersihan dengan mencuci tangan secara berkala, serta terapkan etika batuk dan bersin tutup dengan sikut atau tisu," ucapnya.

Sementara itu, data Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menunjukkan penyakit Pneumonia di DKI Jakarta pada 2022 awal mencapai sekitar 200 orang, sedangkan pada 2023 di pekan yang sama naik menjadi 400 orang.

Lalu, kasus influenza-like Illness (ILI) DKI Jakarta pada 2022 pekan ke-21 mencapai sekitar 300 orang, sedangkan pada 2023 turun menjadi kurang dari 100 orang.

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dalam menangani polusi udara, satu di antaranya adalah dengan membuat kabut air dari atap gedung menggunakan pompa bertekanan tinggi (water mist generator).

Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Erni Pelita Fitratunnisa Selasa (7/9), Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menilai teknik tersebut cukup efektif untuk mengurangi dampak polusi udara.

Keefektifan tersebut berdasarkan hasil uji coba di Gedung Pertamina dan Gedung Balai Kota Blok H dan Blok G. Pada dua lokasi uji coba itu terjadi penurunan PM 2.5.

Oleh karena itu, Pemprov DKI mengimbau gedung di DKI Jakarta yang memenuhi syarat untuk memasang water mist generator agar dapat berkontribusi menangani pencemaran udara. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat