visitaaponce.com

Aksesibilitas Fasilitas Umum, Tantangan dan Harapan di Hari Penyandang Disabilitas Internasional

Aksesibilitas Fasilitas Umum, Tantangan dan Harapan di Hari Penyandang Disabilitas Internasional
Pegawai Balai Kota memarkir motornya di tempat parkir khusus difabel Balai Kota, Solo, Jawa Tengah(ANTARA/Mohammad Ayudha)

HARI Penyandang Disabiitas Internasional diperingati setiap tanggal 3 Desember. Peringatan dilakukan dalam rangka meningkatkan kesadaran dan pemahaman terkait isu disabilitas dan fasilitas pendukung hak-hak dan kesejahteraan penyandang disabilitas.

Pada 1992, Majelis Umum PBB merancang peringatan bagi penyandang disabilitas dalam aspek kehidupan politik, sosial, ekonomi, dan budaya. Begitu pula dengan fasilitas publik, semua orang berhak tanpa terkecuali dapat menggunakan fasilitas umum dengan baik.

Fasilitas umum bagi disabilitas disambut hangat dan sangat membantu bagi teman disabilitas.

Baca juga: Polres Klaten Berikan Bantuan Helm dan Alat Bantu Dengar kepada Penyandang Tunarungu

“Alhamdulillah fasilitas umum sangat membantu, hanya saja agak sedikit mubazir,” ujar Wawang Sunarya, teman disabilitas saat dihubungi melalui WhatsApp, Jumat (1/12).

Akses disabilitas yang jarang digunakan serta disalahgunakan membuat Wawang merasa akses disabilitas terasa mubazir. Wawang mengungkapkan beberapa WC untuk disabilitas terkunci dan bahkan dijadikan gudang penyimpanan.

“Saya tanya ke petugasnya katanya memang enggak bisa digunakan”, jelas Wawang.

Baca juga: Alfamidi Raih Penghargaan Perusahaan Terbaik 2023 dari Kementerian Ketenagakerjaan

Sangat disayangkan ketika akses untuk mempermudah disabilitas malah jadi mempersulit teman disabilitas. Wawang menuturkan, seharusnya di setiap area fasilitas umum diberikan pekerja disabilitas agar fasilitas umum dapat dipergunakan secara mestinya.

“Di setiap tempat fasilitas umum ada pekerja disabilitas agar aksesibilitasnya terpakai, seperti di stasiun, terminal, bahkan kantor pemerintahan.” tambah Wawang.

Wawang merupakan disabilitas tuna daksa. Ia menggunakan sepeda motor roda tiga untuk kebutuhan mobilitasnya. Tentu kendaraan tersebut memerlukan tempat parkir khusus disabilitas dengan logo kotak berwarna biru serta icon kursi roda.

“Kadang di beberapa tempat ada parkiran khusus juga, tapi itu suka dipakai sama yang bukan haknya” jelas Wawang.

Perlunya kesadaran diri akan hak yang bukan miliknya, sudah seharusnya orang tanpa kebutuhan khusus sadar dan selalu berbagi tempat dengan teman disabilitas. Berikut beberapa fasilitas umum yang patut dipergunakan oleh teman disabilitas

Toilet Umum Khusus Disabilitas

Ruangan toilet khusus disabilitas sudah banyak dijumpai di titik fasilitas umum, seperti stasiun, rest area, halte, perkantoran, mall, dan lainnya. Tidak seperti toilet biasanya, ruangan ini memiliki persyaratan khusus agar mudah digunakan.

Toilet ini berukuran lebih besar agar pengguna kursi roda bisa leluasa menggunakannya, memiliki lebar pintu sebesar 1,5 meter, pintu toilet mengarah keluar, memiliki pegangan pintu L terbalik di sisi kanan dan kiri toilet duduk, serta lantai terbuat dari material anti licin.

Lift Prioritas

Sudah tidak asing melihatnya baik di stasiun KRL ataupun beberapa halte bus kota. Lift prioritas pula memiliki syarat akan mempermudah teman disabilitas untuk menggunakannya, yaitu: Tombol lift yang tingginya hanya 90-120 cm atau setinggi kursi roda. Ruang lift lebih besar, adanya hand-rail setinggi 80-90cm, serta buka-tutup pintu lift lebih lama.

Jalur pemandu (guiding block)

Jalur dengan berwarna kuning ini tak asing untuk dilihatnya, sudah banyak blok kuning berada, baik di trotoar, stasiun, dan halte. Jalur ini dengan simbol pola empat garis dan pola bulat, pola garis menunjukkan jalan terus dan pola bulat untuk berhenti.

Transportasi umum

Transportasi umum di Indonesia sudah mulai menyediakan ramah disabilitas, dengan ditandai kursi merah berlogo kursi roda ataupun space lebar untuk para pemakai kursi roda.

Bahkan pemerintah sudah giat merancang bus khusus teman disabilitas, bus dengan teknologi hidrolik mempermudah teman disabilitas untuk menaikinya. 

Selain bus terdapat juga taksi ramah difabel, dirancang memiliki tempat duduk yang dapat mempermudah teman disabilitas masuk. Taksi tersebut dapat dijumpai di beberapa lokasi rumah sakit dan hotel dengan atas kerja sama pihak perusahaan taksi.

Perpustakaan bagi teman tuna netra

Membaca buku bukan hanya diminati oleh manusia normal, begitu juga dengan teman tuna netra. Di dalam perpustakaan khusus ini akan di sediakan buku-buku yang dicetak huruf braille.

Di Jakarta sendiri ada di Perpustakaan online Mitra Netra Lebak Bulus. Perpustakaan Balai Penerbitan Braille Indonesia (BPBI) di Bandung. Perpustakaan Sekretariat Sentra Advokasi Perempuan Difabel dan Anak (SAPDA), Yogyakarta. Tak luput di Makassar, Perpustakaan Disabilitas Makassar. (Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat