visitaaponce.com

Pacu Kualitas Pendidikan Hindu, Kemenag Upayakan Alih Status dan Penegerian PTKH 2024

Pacu Kualitas Pendidikan Hindu, Kemenag Upayakan Alih Status dan Penegerian PTKH 2024
Direktur Jenderal Bimas Hindu Kemenag Prof I Nengah Duija saat pengukuhan 18 Guru Besar di Jakarta.(DOK.KEMENAG)

KEMENTERIAN Agama (Kemenag) terus mengupayakan peningkatan mutu dan kualitas bidang pendidikan. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Ditjen Bimas Hindu) pada tahun ini telah menjalankan program yang menjadi legacy dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam Program Prioritas Kemenag RI. 

Direktur Jenderal Bimas Hindu Kemenag Prof I Nengah Duija mengatakan, sepanjang 2023, Ditjen Bimas Hindu Kemenag turut andil dalam Peningkatan Kualitas Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu (PTKH) yaitu berupa peningkatan status dan penegerian. 

Adapun rinciannya adalah: 
1. Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma (STHD) Klaten saat ini sedang berproses menjadi Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STHDN) Jawa Dwipa, 
2. Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja saat ini berproses menjadi Institut Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja, 
3. Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang Palangkaraya memulai proses peningkatan menjadi Universitas Hindu Negeri Tampung Penyang Palangkaraya.

Selain itu, lanjut Prof Duija, pengembangan sumber daya manusia (SDM) PTKHN juga terus dikejar hingga melahirkan 18 guru besar yang dikukuhkan pada periode 2023, dan meloloskan 6 orang pada Program LPDP (2 orang S3 dalam negeri dan 4 orang luar negeri).


Baca juga: Kemenkes Buka Rekrutmen Tenaga Kesehatan Haji


Berikut 18 penerima SK Guru Besar Hindu:
1. Prof Dr Dra Ni Ketut Srie Kusuma Wardhani MPd, Profesor/Guru Besar dalam bidang ilmu Pendidikan Agama Hindu (UHN IGBS Denpasar),
2. Prof Dr I Nyoman Subagia SAg MAg, Profesor/Guru Besar dalam bidang Ilmu Pendidikan Agama Hindu (UHN IGBS Denpasar),
3. Prof Dr Drs I Wayan Sugita MSi, memperoleh gelar kehormatan dalam bidang Ilmu Kajian Budaya Hindu (UHN IGBS Denpasar),
4. Prof Dr Ni Putu Winanti SAg MPd, memperoleh gelar kehormatan dalam Bidang Imu Pendidikan Agama Hindu (UHN IGBS Denpasar),
5. Prof Dr I Ketut Sudarsana SAg MPdH, memperoleh gelar kehormatan Guru Besar dalam bidang Ilmu Pendidikan Agama Hindu (UHN IGBS Denpasar),
6. Prof Gede Suwindia SAg MA sebagai guru besar bidang Ilmu Agama dan Lintas Budaya (STAH Mpu Kuturan),
7. Prof Dr Drs Putu Parmajaya MPd bidang Ilmu Agama Hindu (STAH Mpu Kuturan),
8. Prof Dr Ir I Wayan Wirata AMa SE MSi MPd, sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Sosiologi Agama (IAHN Gde Pudja),
9. Prof Dr Siti Zaenab SAg MPd CiQaR, sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen PAUD (IAHN Gde Pudja),
10. Prof Dr I Nyoman Wijana SSos MSi MPd, sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan (IAHN Gde Pudja),
11. Prof Dr I Wayan Ardhi Wirawan SPd SAg MSi, sebagai Guru Besar Bidang Filsafat Kebudayaan Hindu (IAHN Gde Pudja),
12. Prof Dr Drs I Nyoman Murba MAg, sebagai Guru Besar Bidang Antropologi Agama (IAHN Gde Pudja),
13. Prof Tiwi Etika SAg MAg PhD, sebagai Guru Besar Bidang Filsafat Agama Hindu (IAHN TP Palangkaraya),
14. Prof Dr Drs Wayan Paramartha SH MPd, sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Pendidikan (UNHI Denpasar),
15. Prof Dr Ni Wayan Karmini MSi, sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan (UNHI Denpasar),
16. Prof Dr Dra Ida Ayu Komang Arniati MAg, sebagai Guru Besar Bidang Sastra Keagamaan (UNHI Denpasar),
17. Prof Dr Dra Ni Made Indiani MSi, sebagai Guru Besar Bidang Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah (UNHI Denpasar),
18. Prof Dr Dra I Gusti Ayu Suasthi MSi, sebagai Guru Besar Bidang Pendidikan Agama Hindu (UNHI Denpasar). 

Tak hanya itu, Ditjen Bimas Hindu juga tengah memproses berdirinya pendidikan Widyalaya, yaitu pendidikan bercirikan keagamaan Hindu seperti Madrasah.

"Widyalaya merupakan satuan pendidikan yang sejenis Madrasah bagi umat Hindu yang nantinya akan ada dari jenjang TK hingga SMA. Di Widyalaya ini bisa disebut jenjang Pratama, Adi, Madya, dan Utama. Ini sudah dibuatkan Peraturan Menteri Agama (PMA) tinggal nunggu harmonisasi dengan Menkumham," kata Prof Duija di Jakarta, Jumat (15/12). 

Widyalaya ini selain menjadi program prioritas Ditjen Bimas Hindu Kemenag juga menjadi legacy Menag Yaqut Cholil Qoumas dalam bidang pendidikan. "Mudah-mudahan tahun ini selesai, sehingga kami punya sekolah keagamaan yang sejenis Madrasah dari tingkat TK sampai SMA," tambahnya.

"Kami berharap program legacy dari Gus Yaqut dapat tuntas dirasakan oleh umat Hindu seluruh Nusantara di 2024 nanti, khususnya terkait pendidikan umum berciri khas keagamaan Hindu atau Widyalaya dari jenjang TK hingga SMA/SMK. Demikian juga alih status dan peningkatan status PTKHN. Semua ini legacy monumental untuk umat Hindu di masa kini dan masa depan," pungkas Prof Duija. (RO/I-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat