visitaaponce.com

Tim Universitas Pakuan Kunjungi Kasepuhan Ciptagelar

Tim Universitas Pakuan Kunjungi Kasepuhan Ciptagelar
Ilustrasi(HO)

TIM dari program doktoral (S3) ilmu manajemen Universitas Pakuan Bogor, Jawa Barat melakukan kunjungan ilmiah ke Kasepuhan Ciptagelar Sukabumi yang memiliki kearifan lokal dan budaya yang sangat menarik, awal pekan ini. Tim yang dipimpin Ketua Prodi Prof. Hari Gusrida, melibatkan sejumlah dosen seperti Dr. Agus Setyo Pranowo, dan Dr. Hari Muharam.

Tim juga melibatkan 21 mahasiswa terdiri dari dra. Yuhelmis Sienifa. MM., MARS , Priyo Sambodo, SH., MM, dr.Ismet Alimin, MM MARS, Lia Mazia, S.Kom., MMSI, Ida Zuniarti, S.E., M.M, Windi, S.Pd., M.M,. Henry Andreas Lasut, S.Psi., M.M. , Ir. Isbat, M.Si, IPU, ASEAN. Eng, Nanang Qosim Yusuf, S.Pd.I, M.M, Nono Arief Rachman, S.E., M.M, Enok Tuti Alawiyah., Isnurrini Hidayat Susilowati, Wiwik Widiyanti, Ramon Hurdawaty, Hammad, Daryono, Endi Suyatno, Mohamad Ramdan, Wachid Hasyim, Yandi Asmana, dan Herlin Widasiwi S.

Kunjungan kini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Universitas Pakuan Bogor untuk mendorong pemanfaatan kearifan lokal dalam membangun keunggulan kompetitif. Kegiatan kali ini mengangkat tema 'Menggali dan Membangun Keunggulan Kompetitif melalui Kearifan Kasepuhan Ciptagelar'.

"Kunjungan ini merupakan kesempatan bagi kami untuk belajar kearifan lokal dari Kasepuhan Ciptagelar untuk diintegrasikan ke dalam pendekatan manajemen yang moderen. Kami sangat gembira bisa terlibat dalam upaya membangun keunggulan kompetitif masyarakat Kasepuhan Ciptagelar melalui kearifan lokal mereka," kata Hari Gusrida.

Saat ini, Kasepuhan Ciptagelar yang kini berganti nama menjadi Gelaralam, dipimpin oleh Abah Ugi. Nama kasepuhan sudahh tiga kali berganti setelah lokasi kasepuhan berpindah. Awalnya kesepuhan bernama Sinaresmi dan berubah menjadi Ciptagelar kemudian Gelaralam. Perpindahan lokasi tempat tinggal warga kasepuhan, yang berdampak pada perubahan nama, dilakukan tidak sembarangan melainkan berdasarkan wangsit (petunjuk) yang diterima.

Warga Gelaram memiliki keunikan budaya dengan memadukan budaya tradisional dengan budaya moderen. Abah Ugi, bahkan merupakan lulusan S2 di salah satu perguruan tinggi di Bandung mengambil jurusan kesehatan. Meski tidak anti hal-hal moderen seperti soal pendidikan, namun Kasepuhan Gelaralam tetap memilihara tradisi yang dimiliki sejak dulu. "Keberlanjutan dan pelestarian warisan budaya ini sangat penting untuk menjaga identitas dan keunikan setiap daerah,"ujar disampaikan oleh salah satu mahasiswa anggota tim Yuhelmis Sienifa.

Dr. Agus Setyo Pranowo menambahkan, dengan menggali dan membangun kearifan lokal, pihaknya dapat menciptakan solusi yang berkelanjutan dan relevan untuk tantangan masa depan. Bahwa ada beberapa norma-norma kekuatan adat daerah dan kearifan lokal di Kasepuhan Gelaralam yang bisa dijadikan contoh dan diterapkan juga di daerah lain tentunya.\

"Kami percaya bahwa kearifan lokal adalah sumber daya yang sangat berharga yang seringkali terlupakan. Dengan memanfaatkan kearifan lokal, kita dapat menciptakan solusi yang lebih berkelanjutan dan relevan untuk tantangan masa depan," tuturnya. (RO/R-2)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat