visitaaponce.com

Memperingati Hari Braille Sedunia, Begini Sejarahnya

Memperingati Hari Braille Sedunia, Begini Sejarahnya
Louis Braille menciptakan huruf braille untuk membantu membaca dan menulis bagi mereka yang tunanetra.(Antara)

SETIAP tahun pada 4 Januari, merupakan perayaan Hari Braille Sedunia. Perayaan ini didedikasikan untuk menghormati pencipta braille, yakni Louis Braille. Di tanggal itu juga dikenang sebagai memperingati ulang tahun sang pencipta braille yang jatuh pada tanggal 4 Januari 1809. 

Selain penghormatan terhadap Louis Braille, Hari Braille Sedunia juga menjadi momen meningkatkan kesadaran akan pentingnya sistem braille sebagai alat membaca dan menulis bagi individu tunanetra, baik yang mengalami kebutaan total maupun low vision.

Artinya, Hari Braille Sedunia memiliki peran sebagai pengingat akan signifikansi aksesibilitas dan inklusi dalam bidang pendidikan serta penyebaran informasi bagi individu yang mengalami gangguan penglihatan.

Baca juga: Amanah Takaful Inisiasi Pembentukan Forum Komunikasi Braille Guru PAI SLB se-Jawa Tengah

Dikutip dari Awareness, adanya peringatan Hari Braille adalah untuk meningkatkan kesadaran akan hak-hak individu dengan disabilitas penglihatan dalam hal mendapatkan akses yang setara terhadap informasi, pendidikan, serta warisan budaya. Perayaan ini juga dapat difungsikan sebagai sarana untuk mempromosikan literasi braille.

Sejarah Peringatan Hari Braille

Baca juga: Amanah Takaful Akan Gelar Workshop Al Quran Braille Bagi Guru PAI SLB se-Jateng

Braille dinamai sesuai dengan penemunya, yaitu Louis Braille. Dikutip dari Guidely, saat masih anak-anak Louis Braill mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kehilangan penglihatan akibat tusukan dari penusuk yang dimiliki ayahnya.

Kemudian, Louis Braille menghabiskan masa kecilnya di Royal Institute for Blind Youth di Perancis. Pada usia 10 tahun, dia mengembangkan dan menyempurnakan teknik titik timbul yang kemudian dikenal sebagai Braille.

Dengan menggunakan enam titik pada setiap sel, Louis Braille menciptakan kode yang memungkinkan ujung jari untuk dengan cepat berpindah dari satu sel ke sel berikutnya, sambil tetap merasakan keseluruhan unit dengan satu sentuhan. Huruf-huruf yang dia ciptakan ini kemudian menjadi metode utama untuk membantu membaca dan menulis bagi orang tunanetra di seluruh dunia.

Sayangnya, Louis Braille tidak dapat menyaksikan manfaat dari penciptaannya. Dua tahun sebelum Royal Institute mulai mengajarkan braille, pada 1852, ia meninggal dunia.

Setelah adanya penemuan ini, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengakui Braille sebagai alat yang luar biasa yang dapat memberikan akses luas bagi individu tunanetra dan penyandang disabilitas penglihatan.

Sehingga pada November 2018, Majelis Umum PBB menetapkan 4 Januari sebagai Hari Braille Sedunia. Tahun 2019, Hari Braille Sedunia dirayakan untuk pertama kalinya dan diakui sebagai hari libur global. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat