visitaaponce.com

Sekolah Cikal Mengubah Pendekatan Asesmen dengan Proyek Akhir Inovatif

Sekolah Cikal Mengubah Pendekatan Asesmen dengan Proyek Akhir Inovatif
Hasil karya siswa-siswi Sekolah Cikal. Jakarta, Jumat (12/1).(MI/Sarah)

BERAGAM lukisan dan karya dipamerkan Sekolah Cikal, pekan ini. Karya-karya itu merupakan proyek akhir sebagai asesmen pengganti Ujian tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS), yang dirancang untuk memberikan prioritas pada siswa sebagai subjek utama pendidikan.

Head of marketing Siti Winanti Kartika menyatakan Proyek Akhir adalah salah satu rangkaian asesmen pembelajaran di Cikal yang mencerminkan komitmen sekolah untuk memberikan pengalaman belajar yang berpusat pada siswa.

"Sejak awal berdirinya, Cikal telah memposisikan dirinya sebagai sekolah pencetus dengan berbagai inovasi yang memberikan pengalaman belajar yang berpusat pada siswa. Fokus pada anak inilah yang membawa Cikal untuk menetapkan bentuk asesmen yang berbeda, sebuah asesmen otentik," ungkap Wina, Jakarta, Jumat (12/1). 

Baca juga:BPK Penabur Kembali Gelar Turnamen E-sports

Macam-macam karya yang dapat dibuat seperti, digital art, mix media painting, terrarium summative project, miniatur, buku cerita, lukisan art and design, personal study journey, dan board games. 

Salah satu contohnya Understanding Elias karya Emma Zara. Emma menemukan kenyamanan dalam belajar dengan menggunakan visual sebagai medianya. Dalam pameran ini, Emma membuat buku yang menceritakan karakteristik seorang autisme agar masyarakat dapat memahaminya dengan baik. 

Baca juga: YPA-MDR Bina 125 Sekolah yang Tersebar di 14 Kabupaten

Proyek Akhir pada dasarnya adalah pameran yang menghubungkan pembelajaran di kelas dengan pengalaman hidup dan ide kreatif setiap anak. Pusat perhatian Proyek Akhir di Sekolah Cikal adalah setiap murid dapat menerapkan pengetahuan, pemahaman, kreativitas, keterampilan komunikasi, dan kolaborasi mereka dalam proyek yang mereka kembangkan sendiri.

"Sesuai dengan tujuan utama Cikal, yaitu ingin menghasilkan biji yang bertumbuh dengan berbagai warna, maka dari itu Cikal mengusung pameran ini agar setiap siswa dapat bertumbuh sesuai dengan bakat yang ada di dalam dirinya," ujar Wina.

Diketahui, Sekolah Cikal adalah komunitas belajar yang sudah tumbuh sejak 25 tahun lalu. Tepat tahun 1999 Cikal didirikan oleh Najeela Shihab dan Dewi Soeharto. 

Awalnya Cikal adalah sekolah kecil yang berada di Pejaten dan Kemang. Namun, kini berkembang dengan 5 kampus yang ada di beberapa daerah.  Di Jakarta terdapat di daerah Lebak Bulus Jakarta Selatan, Amri Setu Jakarta Timur dan Serpong Tangerang. Sedangkan di luar Jakarta, Cikal berada di daerah Bandung dan Surabaya. Sekolah ini menyediakan jenjang, Prasekolah, TK, SD, SMP dan SMA. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat