Sekolah Cikal Mengubah Pendekatan Asesmen dengan Proyek Akhir Inovatif
![Sekolah Cikal Mengubah Pendekatan Asesmen dengan Proyek Akhir Inovatif](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/498ac5e1af4e43c046541e77673dd333.jpg)
BERAGAM lukisan dan karya dipamerkan Sekolah Cikal, pekan ini. Karya-karya itu merupakan proyek akhir sebagai asesmen pengganti Ujian tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS), yang dirancang untuk memberikan prioritas pada siswa sebagai subjek utama pendidikan.
Head of marketing Siti Winanti Kartika menyatakan Proyek Akhir adalah salah satu rangkaian asesmen pembelajaran di Cikal yang mencerminkan komitmen sekolah untuk memberikan pengalaman belajar yang berpusat pada siswa.
"Sejak awal berdirinya, Cikal telah memposisikan dirinya sebagai sekolah pencetus dengan berbagai inovasi yang memberikan pengalaman belajar yang berpusat pada siswa. Fokus pada anak inilah yang membawa Cikal untuk menetapkan bentuk asesmen yang berbeda, sebuah asesmen otentik," ungkap Wina, Jakarta, Jumat (12/1).
Baca juga:BPK Penabur Kembali Gelar Turnamen E-sports
Macam-macam karya yang dapat dibuat seperti, digital art, mix media painting, terrarium summative project, miniatur, buku cerita, lukisan art and design, personal study journey, dan board games.
Salah satu contohnya Understanding Elias karya Emma Zara. Emma menemukan kenyamanan dalam belajar dengan menggunakan visual sebagai medianya. Dalam pameran ini, Emma membuat buku yang menceritakan karakteristik seorang autisme agar masyarakat dapat memahaminya dengan baik.
Baca juga: YPA-MDR Bina 125 Sekolah yang Tersebar di 14 Kabupaten
Proyek Akhir pada dasarnya adalah pameran yang menghubungkan pembelajaran di kelas dengan pengalaman hidup dan ide kreatif setiap anak. Pusat perhatian Proyek Akhir di Sekolah Cikal adalah setiap murid dapat menerapkan pengetahuan, pemahaman, kreativitas, keterampilan komunikasi, dan kolaborasi mereka dalam proyek yang mereka kembangkan sendiri.
"Sesuai dengan tujuan utama Cikal, yaitu ingin menghasilkan biji yang bertumbuh dengan berbagai warna, maka dari itu Cikal mengusung pameran ini agar setiap siswa dapat bertumbuh sesuai dengan bakat yang ada di dalam dirinya," ujar Wina.
Diketahui, Sekolah Cikal adalah komunitas belajar yang sudah tumbuh sejak 25 tahun lalu. Tepat tahun 1999 Cikal didirikan oleh Najeela Shihab dan Dewi Soeharto.
Awalnya Cikal adalah sekolah kecil yang berada di Pejaten dan Kemang. Namun, kini berkembang dengan 5 kampus yang ada di beberapa daerah. Di Jakarta terdapat di daerah Lebak Bulus Jakarta Selatan, Amri Setu Jakarta Timur dan Serpong Tangerang. Sedangkan di luar Jakarta, Cikal berada di daerah Bandung dan Surabaya. Sekolah ini menyediakan jenjang, Prasekolah, TK, SD, SMP dan SMA. (Z-3)
Terkini Lainnya
4 Hari USBD di Hutan Tanmapel
Bantu Siswa Hadapi Ujian Sekolah, Edulab Rilis FAST
Kumpulan Soal Matematika Kelas 4 Semester 2 dan Jawaban, untuk Latihan
Inovator Muda Indonesia Diajak Ikut Kampanye Youth Innovation for Sustainable Future
Pemerintah Sebut Ada 3 Proyek Prioritas dalam Kerja Sama AZEC
52 Proyek Investasi Senilai Rp503 Triliun Dijamin PII
Proyek NICE di PIK 2 Terus Disuplai Spun Pile
Kalkulasi PSN Harus Dilakukan secara Tepat
Kementerian ESDM Menutup Proyek Adlight Setelah 4 Tahun Berjalan
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap