visitaaponce.com

Perluni-UAJ Organisasi Alumni Sokoguru Perguruan Tinggi

Perluni-UAJ: Organisasi Alumni Sokoguru Perguruan Tinggi
Ilustrasi.(Dokpri.)

PERKUMPULAN Alumni Atma Jaya Jakarta (Perluni-UAJ) merumuskan peran organisasi alumni ialah sokoguru bagi perguruan tinggi. Keberlanjutan sebuah perguruan tinggi ditopang oleh kesadaran dan literasi para pemimpin dalam komunitas perguruan tinggi tersebut. 

"Organisasi alumni ialah sokoguru bagi perguruan tinggi. Organisasi alumni ialah tiang pancang agar perguruan tinggi tetap tegak, tidak goyah sedikit pun menghadapi ancaman dan tantangan, baik dari internal maupun eksternal," ujar Michell Suharli, Ketua Umum Perluni-UAJ, dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/1).

Untuk kampus yang bukan milik perorangan atau milik keluarga tertentu, organisasi alumni menjadi tonggak tegaknya idealisme dan cita-cita pendiri almamater melampaui lintas zaman. Sesuai arti sokoguru, organisasi alumni menjadi tiang tengah atau tiang pancang atau tonggak perguruan tinggi sekelas Unika Atma Jaya untuk tetap menjadi perguruan tinggi unggul dari masa ke masa. Efektivitas peran organisasi alumni menentukan keberhasilan almamater beradaptasi dengan tuntutan masyarakat global terhadap institusi-intitusi dalam ekosistem pendidikan tinggi.

Baca juga: Alumni KMK dan PMK Universitas Telkom Pererat Persaudaraan lewat Perayaan Natal Bersama

Literasi dan kesadaran pimpinan tentang peran vital alumni dinilai dari kebijakan kampus dalam proses pembelajaran, serta aktualisasi nilai-nilai inti Unika Atma Jaya dalam melaksanakan tridharma perguruan tinggi. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang berlaku saat ini tegas menempatkan peran signifikan alumni. Hal itu terefleksi pada bobot penilaian terkait lulusan (alumni) dalam peringkat universitas, akreditasi program studi, klasterisasi perguruan tinggi, dan indikator kinerja utama (IKU). 

Pernyataan lugas Ketua Umum Perluni-UAJ tersebut disampaikan di hadapan Rektor Unika Atma Jaya, Prof. Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S (K) dalam acara Nataru Alumni dan Pimpinan Universitas dan Fakultas di Kampus 1 Semanggi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Ditemani ratusan alumni lintas angkatan dari 35 program studi, Michell menyerahkan tongkat  kepada Rektor Unika Atma Jaya yang baru menjabat di Desember 2023 tersebut.

Baca juga: Masuk Usia Ke-13, The HUD Institute Dedikasikan Klinik Untuk Masyarakat Menengah Bawah Perkotaan

Tongkat menjadi simbol kepemimpinan yang siap melayani dan mengorbankan diri untuk kemajuan organisasi dan komunitas yang dipimpin. Penyerahan tongkat kepemimpinan dari alumni juga menjadi simbol dukungan penuh dari alumni, kepada Rektor Prof. Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S (K) untuk memimpin Unika Atma Jaya bertambah jaya dan maju, sebagai perguruan tinggi unggul, mandiri, relevan, berdampak, dan berkelanjutan.

Rektor menanggapi positif aksi simbolik tongkat kepemimpinan di atas. "Saya merasa bersyukur dan bahagia karena memiliki rekan seperjuangan dan seperjalanan, yaitu para alumni Unika Atma Jaya," ujar Rektor Yuda Turana. Ia menyampaikan pokok pikiran dan target pencapaian sebagai rektor. Unika Atma Jaya merupakan satu-satunya universitas yang berdiri di antara gedung-gedung tinggi jalan negara menampilkan Katolik Indonesia. Hal itu menunjukkan konsistensi bahwa Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya diabdikan untuk Tuhan dan Tanah air. Rektor meyakini bahwa Indonesia akan bisa maju, jika Atma Jaya maju.   

Contoh yang menonjol dari lulusan Unika Atma Jaya ialah employability yang baik dan social responsibility sebagai genetik. Pendiri Unika Atma Jaya telah memiliki penerus anak-anak akademis, atau anak-anak pendidikan, yaitu alumni dan komunitas Atma Jaya saat ini. Kepemimpinan di lingkugan Atma Jaya membutuhkan dukungan alumni sebagai keluarga dan teman sejalan untuk mengembangkan dan memajukan almamater.

Perluni-UAJ terkenal luas di masyarakat Indonesia karena proaktif hadir berjuang bersama masyarakat, ketika kehidupan berbangsa dan bernegara dalam situasi tidak baik-baik saja dan kritis. Perjuangan alumni dan mahasiswa Unika Atma Jaya dalam reformasi 1998 menggoreskan memori kolektif bangsa di kampus ini. Tragedi Semanggi I (10-13 November 1998), Tragedi Semanggi II (24-28 September 1999), dan berbagai keterlibatan perjuangan reformasi berpusat di Kampus Semanggi. Sebanyak 17 warga sipil tewas dan 109 lain terluka dalam Tragedi Semanggi I. Sementara dalam Tragedi Semanggi II, 12 warga sipil tewas dan 217 lain korban luka. Presiden Joko Widodo, atas nama negara, mengakui dan menyesalkan terjadinya pelanggaran HAM berat masa lalu, termasuk Tragedi Semanggi I dan II.

Selain itu Perluni-UAJ hadir nyata dalam perjuangan bangsa dan negara menghadapi wabah pademi Covid-19. Perluni-UAJ memimpin penyelenggaraan Sentra Vaksinasi Atma Jaya Berdaya (SVA-DAYA). Kegiatan SVA-DAYA 1 dan 2 di kampus 3 BSD, lanjut SVA-DAYA 3 di Kampus 1 Semanggi, 07 Juli s.d. 26 Agustus 2021, terakhir SVA-DAYA Booster di ketiga kampus dan RS Atma Jaya pada tanggal 24 Januari s.d. 17 Februari 2022. Dosis vaksin berhasil disalurkan lebih dari 7.500 dosis pada SVA-DAYA 1 dan 2, lalu 27.501 dosis di BSD. AJR 2022 melibatkan 850 peserta dan lebih dari 200 panitia.

Perluni-UAJ juga memimpin komunitas Atma Jaya membantu masyarakat di daerah bencana gempa bumi Cianjur 2022 pada 22 November s.d. 12 Desember 2023. Tercatat lebih dari 1.793 orang memperoleh bantuan medis disalurkan. Tim Tanggap Bencana Cianjur juga menyalurkan bantuan berupa perlengkapan hidup darurat, obat-obatan, makanan, minuman, alat kebersihan, hingga tenda yang menjangkau puluhan desa. Kegiatan Tanggap Bencana Cianjur ditutup oleh Buka Bersama dan Pembagian Sembako untuk Kegiatan Cianjur dalam Rangka Menyambut Hari Raya Iedul Fitri 1444 H, tanggal 14-16 April 2023 bertempat di Mushola Arraufiq, Pesantren Yayasan Yaa Bunayyah, dan Masjid Al-Barokah di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Ketua Umum Perluni-UAJ dan pimpinan delapan organisasi alumni fakultas mengimbau ratusan peserta kegiatan untuk menyalurkan hak pilih pada pemilihan umum pada 14 Februari 2024. Alumni Unika Atma Jaya ialah saksi dan pelaku sejarah perjuangan bangsa sejak berdiri 1 Juni 1960. Wajar alumni memiliki memori kolektif tentang tokoh-tokoh orde lama, orde baru, hingga orde reformasi. "Alumni dan seluruh komunitas Atma Jaya Jakarta, mari kita gali lagi memori kolektif bangsa apa saja yang pernah terjadi di kampus kita. Bangsa Indonesia mencatat dan menolak lupa jejak rekam para politikus. Berbekal ingatan itu, kita gunakan hak pilih pada 14 Februari 2024. Mari kita pilih sesuai hati nurani, lalu kita bertanggung jawab dan kawal pilihan itu untuk lima tahun ke depan setelahnya," ujar Ketua Perluni-UAJ mengakhiri sambutannya. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat