visitaaponce.com

Kenali 5 Penyebab Rem Blong, Bagaimana Cara Mengatasinya

Kenali 5 Penyebab Rem Blong, Bagaimana Cara Mengatasinya?
Penyebab rem blong pada mobil(Freepik)

REM blong pada mobil merupakan masalah yang dapat terjadi tanpa memandang waktu dan tempat. Kendala ini tidak hanya menimbulkan risiko bagi pengguna mobil, tetapi juga dapat membahayakan pengendara lain di sekitarnya. Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya antisipatif dan pemahaman yang mendalam guna mengatasi potensi bahaya rem blong.

Mobil, sebagai sarana transportasi yang telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, dipilih karena kemampuannya yang mampu menampung penumpang lebih banyak dan desainnya yang terus berkembang sesuai tren modern. Meskipun begitu, kerusakan teknis, khususnya rem blong, masih menjadi permasalahan yang sering dihadapi oleh pengguna mobil.

Kondisi rem yang tiba-tiba blong bukanlah situasi yang dapat dianggap sepele. Kecelakaan serius dapat terjadi jika rem tidak berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, untuk menghindari potensi bahaya ini, pengemudi perlu mengambil langkah-langkah preventif yang tepat dan memahami secara mendalam mengenai sistem rem pada mobil.

Baca juga: Diduga Sepeda Motor Rem Blong, Tiga Pelajar Masuk Jurang

Penyebab Rem Blong

1. Kurangnya Perawatan Rutin

Ketidakmampuan untuk melakukan perawatan rutin pada kendaraan adalah penyebab utama dari kelonggaran sistem rem. Saat kendaraan jarang mendapatkan perawatan yang memadai, potensi gangguan pada sistem rem menjadi lebih tinggi. Adanya masalah pada komponen-komponen sistem rem dapat menyebabkan kinerja rem menjadi tidak optimal, bahkan hingga rem blong. Oleh karena itu, disarankan untuk secara teratur melakukan pemeriksaan kendaraan atau membawanya ke bengkel untuk perawatan berkala.

2. Kekurangan Cairan Rem

Kondisi kekurangan cairan rem merupakan faktor lain yang dapat menyebabkan rem menjadi blong. Cairan rem memiliki peran penting dalam mentransmisikan tekanan dan mengoptimalkan fungsi rem. Kekurangan cairan rem dapat menyebabkan ketidakstabilan pada sistem rem, membuat mobil sulit dikendalikan, dan akhirnya mengakibatkan kondisi rem blong. Penting untuk selalu memeriksa dan memastikan jumlah cairan rem dalam kondisi cukup.

3. Uap Air dalam Sistem Pengereman

Masuknya udara ke dalam sistem pengereman dan menghasilkan uap air merupakan faktor yang dapat mengganggu kinerja rem. Uap air yang muncul dari proses oksidasi dapat membuat minyak rem menjadi panas. Pemanasan ini mengurangi tekanan dalam sistem pengereman, yang pada gilirannya dapat mengakibatkan rem tidak berfungsi secara optimal dan memicu kondisi blong.

Baca juga: Diduga Rem Blong, Truk Tabrak Mobil dan Sepeda Motor, 1 Tewas

4. Kualitas Rendah Minyak Rem

Memilih minyak rem dengan kualitas rendah dapat menjadi penyebab lain dari kelonggaran pada sistem rem. Penggunaan minyak rem yang tidak memenuhi standar dapat mempengaruhi suhu minyak rem, menyebabkan overheating, dan akhirnya merusak kinerja rem. Pastikan untuk memilih produk dengan kualitas yang terjamin dan tidak melewatkan batas waktu kedaluwarsa.

5. Pemakaian Pedal Rem Terus-Menerus dalam Durasi Lama

Kebiasaan terus-menerus menginjak pedal rem dalam durasi waktu yang lama dapat menyebabkan gesekan berulang antara kaki dan pedal. Hal ini dapat membuat kaliper menjadi panas, mengurangi efisiensi kinerja rem, dan pada akhirnya, dapat menyebabkan kondisi rem blong. Disarankan untuk menggunakan pedal rem dengan bijak dan menghindari penggunaan yang berlebihan dalam kondisi tertentu, terutama pada perjalanan jarak jauh atau berat.

Langkah awal yang dapat diambil adalah memahami tanda-tanda awal rem bermasalah dan melakukan perawatan rutin terhadap sistem rem. Pengguna mobil juga perlu memeriksa secara berkala cairan rem, ketebalan kampas rem, dan kondisi sistem hidraulis rem. Melibatkan diri dalam program perawatan mobil yang terjadwal dapat menjadi langkah bijak untuk mencegah rem blong.

Selain itu, penting untuk selalu menjaga kondisi pikiran yang tenang saat menghadapi situasi darurat, termasuk saat rem blong terjadi. Panik hanya akan memperburuk keadaan dan meningkatkan risiko kecelakaan. Pemahaman mendalam terkait tindakan yang perlu diambil dalam situasi tersebut juga dapat meningkatkan tingkat keselamatan.

Dalam menghadapi tantangan rem blong, pengetahuan tentang tata cara evakuasi dan langkah-langkah darurat sangatlah penting. Mengikuti pelatihan mengenai penanganan keadaan darurat pada mobil dapat memberikan kepercayaan diri dan keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi situasi yang mungkin timbul.

Sebagai pengguna mobil yang bertanggung jawab, melibatkan diri secara aktif dalam meningkatkan pemahaman terkait rem blong, serta mengambil langkah-langkah preventif, merupakan investasi untuk keselamatan pribadi dan pengguna jalan lainnya. Simak informasi lebih lanjut mengenai langkah-langkah preventif dan panduan lengkap mengatasi rem blong di bawah ini. Keselamatan berlalu lintas dimulai dari pemahaman dan tindakan yang tepat.

1. Teruskan Mengerem

Ketika Anda menghadapi situasi di mana rem mobil tiba-tiba tidak berfungsi, langkah pertama yang bisa Anda ambil adalah terus memompanya. Pemompaan konstan pada pedal rem diperlukan untuk mengembalikan tekanan rem seperti kondisi normal. Jika mobil dilengkapi dengan sistem pengereman ABS (Anti-lock Braking System), Anda dapat melanjutkan proses pemompaan untuk memastikan rem bekerja secara optimal.

Pada saat pemompaan berlangsung, perhatikan apakah terdapat sensasi kasar atau berat pada pedal rem. Jika ada, kemungkinan terdapat hambatan atau masalah pada bagian pedal. Sebaiknya, lakukan pemeriksaan visual pada sistem rem untuk memastikan tidak ada hambatan yang mengganggu kinerja rem. Jika memungkinkan, kurangi kecepatan kendaraan agar Anda dapat memantau dengan lebih cermat.

2. Turunkan Gigi Transmisi

Jika langkah pertama tidak berhasil, alternatifnya adalah menurunkan gigi transmisi. Pastikan mobil Anda memiliki transmisi manual, lalu manfaatkan efek engine brake dengan menurunkan gigi secara bertahap. Misalnya, jika sedang menggunakan gigi nomor 4, turunkan ke gigi nomor 3, dan seterusnya. Penting untuk melakukan perpindahan gigi dengan gerakan cepat dan bertahap untuk mempertahankan kendali kendaraan.

Jika mobil Anda menggunakan transmisi otomatis, langkahnya adalah sebaliknya. Langsung turunkan transmisi ke gigi nomor 1 tanpa melibatkan perpindahan bertahap. Pastikan untuk tetap berfokus dan mengantisipasi perubahan kecepatan kendaraan.

3. Gunakan Rem Tangan

Jika kedua langkah sebelumnya tidak berhasil, Anda dapat menggunakan rem tangan sebagai alternatif. Lakukan ini dengan sangat hati-hati. Tarik rem tangan perlahan dan rasakan responsnya pada caliper roda. Jaga tekanan rem agar tidak hilang kendali, hindari tindakan mendadak yang dapat membahayakan pengendara lain di jalan.

Pastikan untuk mengatur tekanan rem dengan cermat, dan jika memungkinkan, mintalah bantuan dari penumpang atau pengendara lain untuk memberikan pandangan eksternal terhadap situasi di sekitar kendaraan.

4. Tekan Tombol Lampu Hazard dan Klakson

Dalam situasi darurat rem, tekan klakson dan aktifkan lampu hazard untuk memberi sinyal kepada pengendara lain bahwa mobil Anda mengalami masalah rem. Pastikan untuk tetap tenang dan hindari panik. Injak pedal rem perlahan dan amati responsnya. Jika pedal menyentuh lantai dengan mudah, ini mungkin menandakan masalah dengan minyak rem atau komponen lainnya.

Sementara itu, tetap fokus pada keadaan sekitar dan berkomunikasi dengan pengendara lain melalui isyarat atau klakson untuk memperingatkan mereka tentang kondisi kendaraan Anda.

5. Jangan Matikan Mesin Secara Langsung

Saat menyadari bahwa rem mobil tidak berfungsi, hindari mematikan mesin secara langsung. Melakukan hal ini dapat menyulitkan mobil untuk terus melaju, dan rem menjadi sulit dikembalikan ke kondisi semula. Sebagai gantinya, lanjutkan dengan langkah-langkah sebelumnya untuk mengembalikan fungsi rem sebelum mempertimbangkan opsi lain.

Selama proses ini, tetaplah tenang dan pertahankan kendali atas kendaraan. Hindari langkah-langkah drastis yang dapat memperburuk situasi.

6. Hindari Menginjak Pedal Gas

Penting untuk diingat bahwa menginjak pedal gas secara tiba-tiba saat rem tidak berfungsi dapat menjadi tindakan yang sangat berbahaya. Sebaliknya, mobil dapat melaju dengan kecepatan tinggi, meningkatkan risiko kecelakaan. Hindarilah tindakan ini sepenuhnya dan fokuslah pada langkah-langkah untuk mengatasi masalah rem.

Pastikan untuk memahami bahwa respons kendaraan terhadap setiap pergerakan pedal harus dipertimbangkan dengan hati-hati, dan keputusan yang diambil sebaiknya bersifat hati-hati dan terukur.

7. Guncangkan Pedal Rem

Jika rem mendadak blong, Anda dapat mencoba mengguncangkan pedal rem untuk meresetnya, namun pastikan untuk tidak menginjaknya. Guncangkan pedal secara perlahan-lahan hingga rem kembali normal. Gangguan pada sistem rem, seperti kotoran atau partikel lainnya, dapat menjadi penyebab utama masalah ini.

Sebelum melibatkan langkah ini, pastikan untuk memahami risiko yang terkait dan lakukan dengan sangat hati-hati agar tidak menyebabkan keadaan lebih buruk.

8. Tabrak Benda yang Lunak

Jika semua upaya sebelumnya tidak berhasil dan kendaraan masih sulit diberhentikan, langkah terakhir yang dapat diambil adalah menabrak benda yang lunak. Pilihlah area yang aman, seperti tanah berlumpur, dan arahkan kendaraan Anda ke sana. Menabrakkan mobil ke sesuatu yang lunak dapat membantu memperlambat atau menghentikan laju kendaraan.

Selama tindakan ini, teruslah memantau sekitar kendaraan untuk memastikan keselamatan diri dan orang di sekitar. Pilihlah benda yang tidak menyebabkan kerusakan serius pada kendaraan atau risiko cedera yang lebih tinggi. Terus komunikasikan situasi Anda kepada pengendara lain di sekitar Anda untuk memperingatkan mereka tentang kondisi yang sedang dihadapi. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat