Tangani Stunting Selamatkan Anak Bangsa
![Tangani Stunting Selamatkan Anak Bangsa](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/06ab33c8a52d26aabd23ba98927ab3cd.jpg)
INDONESIA saat ini sedang mengejar target penurunan kasus stunting hingga 14 persen. Indonesia masuk dalam negara dengan kasus stunting tinggi mencapai 30,8 persen.
Penanganan stunting di Indonesia tidak bisa dilakukan sendirian, tapi harus bergotong royong sehingga hasilnya maksimal. Selain pemerintah, sektor swasta juga ikut terlibat dalam menekan kasus stunting.
Stefanus Indrayana, Head Corporate Communication Division PT Indofood Sukses Makmur Tbk, dalam bincang edukasi bertema yang diselenggarakan oleh Klub Edukasi Cempaka, Universitas Yarsi dan Indofood secara hybrid di Kampus Yarsi Jakarta Pusat, Rabu (17/1).
Baca juga : Kunjungi Rumah ke Rumah, Begini yang Dilakukan Vera Cegah Stunting
Ia menjelaskan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang ikut serta mengatasi malnutrisi di dunia. "Keterlibatan Indonesia di kancah internasional bersama negara-negara lain bergotong royong mengatasi mal nutrisi sejak 2012," terang indrayana.
Untuk sektor swasta pun Indofood juga melakukan upaya-upaya mengatasi malnutrisi baik kelebihan nutrisi, kekurangan nutrisi dan kekurangan nutrisi mikro.
"Upaya mengatasinya dengan meningkatkan konsumsi makanan bergizi agar kebutuhan nutrisi terpenuhi," jelasnya.
Baca juga : Libatkan Ahli Gizi, Ajinomoto Edukasi Para Ibu Atasi Stunting di Jakut
Ia mencontohkan bahwa produk-produk pangan seperti terigu, minyak goreng dan mie telah dilakukan fortifikasi nutrien agar masyarakat mengonsumsi terpenuhi kebutuhan nutrisi.
Fortifikasi tepung terigu yang telah ditambahkan dengan berbagai mineral dan vitamin tertentu yang dibutuhkan bagi kesehatan manusia. Salah satunya dengan ditambahkannya zat besi pada terigu. Kemudian penambahan vitamin A pada minyak goreng dan sebagainya. Tidak hanya pangan saja, tetapi juga pengadaan sanitasi dan kebersihan yang menjadi bagian upaya penurunan stunting.
Hal lain yang dilakukan adalah melatih masyarakat mengolah makanan sehat dan memiliki kandungan gizi seimbang dan nantinya mereka akan mempraktikkan ke keluarga masing-masing.
Baca juga : Ilmuwan Temukan Teknologi Nuklir yang Mampu Cegah Stunting
Membuka layanan gizi masyarakat melalui posyandu dan telah ada 228 posyandu binaan dan lima klinik kesehatan yang sifatnya mobile di lima area di wilayah pabrik Indofood.
"Dan sesuai arahan pemerintah, kami juga fokus pada intervensi gizi pada ibu hamil, remaja putri, dan 1000 hari pertama kehidupan anak.
Sebelumnya Siti Fathonah selaku penyuluh ahli utama BKKBN menjelaskan bahwa upaya peningkatan gizi pada anak-anak stunting menjadi arahan Presiden melalui Perpres 72 tahun 2021 untuk seluruh pemerintah daerah.
Baca juga : Pelayanan Kesehatan Untuk Reproduksi Perempuan dan Anak Terganggu
Menurutnya tahun ini adalah tahun untuk melihat apakah pemerintah daerah sukses atau gagal dalam mencapai target penurunan kasus stunting sebesar 14 persen seperti diamanatkan oleh Presiden. Sebab kasus stunting ini belum maksimal dengan penurunan kasus masih kurang signifikan. "Percepatan penurunan terlalu landai," sebutnya.
Dan semua itu juga ada kontribusi bagaimana mengubah perilaku masyarakat yang selama ini memicu terjadinya stunting.
Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Prof Endang L Achadi menambahkan bahwa stunting bukan diobati tetapi bagaimana mengatasinya dan mencegahnya.
Ia memberi contoh ibu hamil yang mendambakan bayinya tidak mengalami stunting di kemudian hari dengan cara, ibu hamil harus tercukupi gizinya, tidak anemia, tidak berada di lingkungan perokok, tidak kurus atau gemuk dan penambahan berat badan selama kehamilan adekuat.
Rektor Yarsi, Prof Fasli Jalal menanggapi hal itu mengatakan bahwa sebetulnya sejak era Presiden SBY, sudah ada 8 langkah penanganan stunting dan sudah dilaksanakan di setiap daerah. Namun entah kenapa kasus stunting belum juga turun. (H-2)
Terkini Lainnya
Pemkot Palu Gencar Turunkan Angka Stunting
Kolaborasi Latih Kader Posyandu untuk Pencegahan Stunting
Intervensi Serentak, Senjata Kemenkes Cegah Stunting Sejak Dini
Angka Prevalensi Stunting di Kota Sukabumi Sebesar 26,9%
Pemerintah Bakal Data Ulang Stunting di Posyandu
Dharma Wanita Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Lembata Bantu Penanganan Stunting
Slogan Gizi untuk Rakyat
Susu Bantu Serap Gizi Secara Maksimal untuk Bantu Pertumbuhan Anak
Penuhi Nutrisi Anak selama Ramadan, Hindari Makanan Ini
Ini Pentingnya Asupan Makanan Sehat Bagi Pasien Kanker
Sistem Kesehatan Gaza Kritis, Israel Hadang WHO Masuk
Dokter tanpa Etika dan Pembiaran oleh Otoritas Negara
Kemitraan dan Kualitas Pendidikan
Ketahanan Kesehatan Global
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap