visitaaponce.com

Didukung Sejumlah Pihak, Program Climate Innovation Acceleration Diresmikan

Didukung Sejumlah Pihak, Program Climate Innovation Acceleration Diresmikan
Acara Kick Off Climate Innovation League yang diselenggarakan di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Kamis (18/1/2024),(Ist)

BERLOKASI di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Kamis (18/1/2024), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), program Climate Innovation Acceleration (CIA) resmi dimulai yang ditandai dengan adanya penandatanganan janji dukungan pada bendera gerakan #PercayaEcopreneur.

Climate Innovation Acceleration (CIA) merupakan sebuah rangkaian program akselerasi inovasi teknologi iklim (climate-tech).

CIA juga merupakan program  edukasi untuk memperbanyak talenta di bidang pekerjaan hijau (green jobs) yang merupakan inisiatif bersama antara Ecoxyztem Venture Builder dan Greeneration Foundation dengan dukungan dari HSBC Indonesia.

Baca juga: Dosen Atma Jaya Soroti Komitmen pada Isu Lingkungan Jelang Debat Cawapres 2024

CIA juga menargetkan untuk dapat melibatkan lebih dari 3.000 mahasiswa di tujuh kota besar di Indonesia.

Selain itu, CIA juga  memberikan pendampingan dan access to market kepada 30 startups atau yang biasa di sebut Ecopreneurs.

Program CIA akan diawali dengan Roadshow ke beberapa kota besar di Indonesia seperti Medan, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Makasar, dan Jakarta pada Bulan Januari hingga Maret 2024.

Percepatan dan perluasan perkembangan inovasi iklim menjadi penting seiring target pencapaian suhu maksimal pemanasan global sesuai dengan Perjanjian Paris (Paris Agreement) paling tinggi 1,5 derajat celsius, tinggal sebentar lagi yaitu pada tahun 2030.

Selain dukungan secara program pendampingan para startup juga diberikan peluang untuk mendapatkan dana implementasi proyek dengan total senilai 450 juta rupiah, dan akses kerja sama dengan beberapa penyedia fasilitas publik.

Baca juga: Sah! Tahun 2023 Merupakan Tahun Terpanas Bumi

Dalam sambutannya, Laksmi Dhewanthi selaku Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI), KLHK, menyatakan, “KLHK memastikan Indonesia serius dalam menangani perubahan iklim."

"Melalui program Climate Innovation Acceleration, diharapkan solusi dan inovasi yang muncul dari mahasiswa dan startup climate-tech dapat berkontribusi dalam mendukung aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang sejalan dengan target Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) 2030,” kata Laksmi pada peresmian  Climate Innovation Acceleration (CIA) di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Kamis (19/1/2024).

Mengambil tema “Building Climate-Tech Ecosystem to Accelerate Ecopreneurs in Reaching ENDC Target by 2030” program CIA dimulai dari roadshow ke tujuh kota besar di Indonesia, program akselerasi dan implementasi, hingga impact exhibition di akhir program.

“Dalam 140 tahun perjalanan kami di Indonesia, HSBC selalu mendukung para pengusaha dengan menjadi bank yang melayani aktivitas perdagangan mereka,"kata Francois de Maricourt, Presiden Direktur HSBC Indonesia.

Baca juga: Kementerian LHK Tanam Pohon Serentak di Seluruh Indonesia

"Kami menjadi saksi bagaimana dunia usaha berevolusi untuk terus tumbuh. Kini kita melihat ke depan, sebuah era dimana inovasi dan teknologi digital memegang peranan kunci, termasuk juga untuk melawan perubahan iklim," jelasnya.

"Untuk itu kita membutuhkan sebanyak mungkin pemimpin muda yang dapat bergabung dan memimpin perjalanan ini. Itulah sebabnya HSBC sepenuhnya mendukung program Climate Innovation Acceleration," ungkap Francois de Maricourt.

Program CIA saat ini telah mendapatkan dukungan dari 25 komunitas, gerakan, dan organisasi pemungkin (enabler) yang akan mendorong terciptanya kolaborasi yang berkelanjutan.

Beberapa di antaranya adalah World Cleanup Day Indonesia, Society of Renewable Energy (SRE Indonesia), Ikatan Mahasiswa Teknik Lingkungan Indonesia (IMTLI), Koalisi Ekonomi Membumi (KEM), Bicara Udara, dan PemimpinID.

Melalui sesi talkshow dalam acara Kick Off Climate Innovation League, Mohamad Bijaksana Junerosano, President Director dari Ecoxyztem mengungkapkan, ”Ini adalah sebuah langkah awal yang sangat positif, karena kecepatan solusi permasalahan lingkungan harus tumbuh jauh lebih cepat dari pada permasalahannya."

"Dalam riset kami di Ecoxyztem, para ecopreneurs membutuhkan tiga bantuan penting yaitu pendampingan metodologi pengembangan startup, akses kepada pemodalan, dan membuka akses ke masyarakat yang semuanya tercangkup dalam rangkaian program CIA ini ,” jelasnnya.

Baca juga: Tuan Rumah Word Water Forum, Indonesia Dorong 3 Hal Ini dalam Pengelolaan Air di Tengah Krisis Iklim

Untuk memulai rangkaian program CIA yang akan berlangsung selama 9 bulan, diperlukan lebih banyak keterlibatan generasi muda.

Oleh karena itu, CIA membuka kesempatan kerelawanan kepada para mahasiswa untuk menjadi X-CAP atau XYZ Campus Ambassador.

 Para mahasiswa akan dipilih dan dijadikan perwakilan perpanjangan komunikasi dari para ecopreneurs kepada jaringan kampus di Indonesia.

Peluang X-CAP dapat ditemui di laman media sosial dari @ecoxyztem.

Mendukung semangat keterlibatan anak muda, Novita Natalia selaku Co-founder dari Bicara Udara menyampaikan, “Kami siap mendukung kesuksesan program CIA."

"Karena dengan semangat membuka lebih banyak jendela kesempatan kepada di sektor sustainability, kita akan bisa menemukan lebih banyak lagi Ecopreneurs, Eco Campaigner, dan Eco Changemaker untuk masa depan Indonesia,” jelasnya. (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat