Kampus ITB Tawarkan Pinjol, Humas Solusi untuk Mahasiswa yang Membutuhkan
BUNTUT dari viralnya kabar sebuah kampus ternama milik negara yakni Institut Teknologi Bandung (ITB) menerapkan sistem pinjaman online (pinjol) untuk membayar kuliah dikritik habis-habisan publik. Tak
sedikit yang langsung menyasar Rektor ITB Prof Reini Wirahadikusumah.
Bahkan hashtag #makzulkanreini trending topik di X (dulu Twitter). Mereka ingin Rektor Reini turun karena dinilai buruk.
Namun tak hanya Reini saja yang menjadi sasaran empuk publik karena menilai sistem pinjol dengan bunga untuk membayar uang kuliah hanya menguntungkan pihak kampus. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia Nadiem Makarim juga kena sentil.
Baca juga: Mahasiswa ITB Demo, Tolak Pembayaran UKT Melalui Pinjol
Sebuah akun X menyebut jika sistem pinjol masuk kampus ini adalah dosa Nadiem. Bukan karena itu idenya, melainkan Nadiem yang sudah mengangkat Reini sebagai rektor ITB.
"Dosa nadiem adalah bikin reini jadi rektor ITB," celetuk netizen. "Nah ini. Mas nadieemm, mas nadiem" timpal
netizen lain jengkel.
Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB Naomi Haswanto membenarkan memang ada sistem pinjol seperti yang viral. Namun itu semua karena pihak ITB berkomitmen memberikan solusi bagi mahasiswa jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional
Berdasarkan Tes (SNBT).
Baca juga: Bayar Kuliah Mahal, Mahasiswa ITB Ditawari Pinjol dengan Bunga 1,75 Persen
"ITB sejak Agustus 2023 telah bekerjasama dengan sebuah Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) /non bank yang terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). LKBB yang dimaksud ini khusus bergerak di bidang
Pendidikan. Selain ITB terdapat banyak PTN/PTS yang bekerjasama dengan LKBB yang dimaksud (bisa cek ke link Danacita)," jelasnya
Menurut Naomi, kerjasama ini tentu menguntungkan bagi masyarakat/mahasiswa, karena terdapat kemudahan dalam membayar uang kuliah. Jadi saat mahasiswa mau membayar BPP, ITB menyediakan beragam bank nasional yang dapat dipilih, melalui Virtual Account (VA) dan kartu kredit master/visa. Dan juga menyediakan opsi pilihan (system financial technology) LKBB, yang akan membantu masyarakat/mahasiswa yang tidak
dapat membayar langsung melalui fasilitas cicilan. (dapat di cek kepada link web LKBB yang dimaksud).
"Mengapa kami mencantumkan opsi pilihan tersebut, karena mirip sistem yang dapat dipilih dalam kehidupan sehari-hari. Saat kita mau naik travel/maskapai penerbangan, saat kita bertransaksi di e-commerce dan
banyak lagi," lanjutnya.
Jadi sistem fintech tersebut, kata Naomi, dapat membantu masyarakat memiliki pilihan, artinya ITB menyadari tidak semua orang dapat meminjam uang ke bank, karena harus memiliki angunan, dan tidak semua orang
memiliki kesempatan membayar melalui fasilitas mencicil via kartu kredit. Sehingga dapat memilih system lain (system financial technology) yang dipilih sendiri sesuai kemampuan.
"Dengan demikian pembayaran BPP mahasiswa ini, memiliki opsi2 pilihan, mau bayar via cara apa, semua ada ditangan mahasiswa. Mahasiswa memiliki alternataif tata cara pembayaran," tambahnya.
Sebetulnya lanjut Naomi, sistem ini tidak asing lagi, di banyak kampus PTN dan PTS lain, juga menggunakan sitem yang sama dengan kerjasama dengan Danacita. Khusus untuk ITB, dengan Lembaga Keuangan Bukan Bank, saat ini hanya dengan Danacita.
Sementara itu OJK Jawa Barat (Jabar) yang dikonfimrasi, membenarkan bahwa lembaga pendana yang bekerjasama dengan ITB tersebut Dana Cita di bawah PT Inclusive Finance Group, adalah resmi dan terdaftar di OJK.
"Betul Danacita terdaftar dengan nama PT Inclusive Finance Group di OJK dan OJK juga sudah memanggil Danacita selaku layanan pinjol pada 26 Januari 2024,"kata Humas OJK Jabar, Andriani A Kurnia Ketika dihubungi, Senin (29/1).
Diketahui bahwa Danacita merupakan Penyelenggara Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI), yang telah memperoleh izin (legal) dari OJK tanggal 2 Agustus 2021 dan memiliki bisnis utama memberikan layanan pembiayaan pendidikan. Danacita telah melakukan kerja sama dengan ITB dalam rangka penyediaan fasilitas pendanaan Uang Kuliah Tunggal (UKT) untuk mahasiswa ITB. Danacita sendiri berkantor di Noble House, Jakarta Selatan, merupakan lembaga pinjol komersial di bawah
perusahaan ErudiFI yang berbasis di Singapura. (Z-10)
Terkini Lainnya
Karut-marut Politik Pendidikan di Indonesia Mesti Diperbaiki
Hanya Tunda Kenaikan UKT, Nadiem Dinilai Cuci Tangan dan Gagal Paham Akar Masalah
Mahasiswa Muhammadiyah Maumere Bayar Uang Kuliah Menggunakan Tenun Ikat
UGM Nyatakan tidak Naikkan UKT
Jokowi: Kemungkinan Kenaikan UKT PTN Dimulai Tahun Depan
Kenaikan UKT PTN untuk 2024 Akhirnya Dibatalkan
PDNS Diserang, Kemendikbudristek Jamin Data Penerima KIP Kuliah Aman
Produksi Podcast dan Vlog, Implementasi Mata Kuliah Prodi Ilmu Komunikasi Unika Atma Jaya
Widiastuti Sabet IPK 3,98 untuk Disertasi Bertema Komitmen Guru dalam Proses Pembelajaran
UGM Siapkan Sarapan Gratis Selama Masa Ujian
Alumni 2024 Kampus UPI Cibiru Raih Beasiswa di NDHU Taiwan
Himahi Universitas Budi Luhur Gelar ASEAN+ Youth Environmental Action 2024: Aksi Nyata Pemuda untuk Bumi
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap