visitaaponce.com

Ini Tips Mengatur Keuangan bagi Orangtua Baru

Ini Tips Mengatur Keuangan bagi Orangtua Baru
Ilustrasi(Freepik)

PERENCANA keuangan tersertifikasi Annisa Steviani memberikan sejumlah tips mengatur keuangan bagi para orangtua, khususnya mereka yang baru saja memiliki anak.

Annisa mengatakan transisi orangtua saat baru saja memiliki anak memang membutuhkan waktu. Namun, ada sejumlah hal yang dapat dipersiapkan para orangtua sedini mungkin agar mempermudah perencanaan keuangan keluarga.

"Sebenarnya biayanya banyak dan kalau sudah punya anak pasti sudah sadar sendiri, 'Kok keuangannya berantakan?' Itu proses yang wajar, butuh adaptasi," kata Annisa, dikutip Rabu (31/1).

Baca juga : Persiapan Kehamilan yang Baik Bisa Cegah Bayi Lahir Prematur

Langkah pertama, kata Annisa, adalah orangtua mempersiapkan dana untuk membeli perlengkapan utama bayi.

Perlengkapan bayi yang tidak habis pakai dan dapat digunakan berulang kali, seperti stroller(kereta dorong) atau kursi bayi sebaiknya meminjam atau menyewa dari tempat lain, alih-alih membeli yang baru. Hal itu dilakukan untuk meminimalkan dana kebutuhan perlengkapan bayi yang sebenarnya dapat dialihkan ke alternatif lainnya.

Kedua, orangtua yang baru saja memiliki anak tidak boleh mengesampingkan dana untuk makanan bergizi ibu menyusui. 

Baca juga : Anak Anda Suka Corat-Coret Tembok, Ini Tips Memfasilitasi Mereka

Selain fokus mempersiapkan dana untuk keperluan ASI bayi, jangan lupa untuk menyediakan dana khusus bagi ibu agar nutrisi mereka tetap tercukupi dengan baik.

Biaya terakhir yang harus dipersiapkan adalah terkait pengasuhan. Menurut Annnisa, pengeluaran itu jarang dibahas padahal merupakan komponen biaya terbesar.

Misalnya, jika ibu bekerja, keluarga itu memerlukan pengasuh atau daycare (tempat penitipan).

Baca juga : Suami Perokok Bisa Sebabkan Istri Lahirkan Bayi dengan Berat Badan Rendah

"Kalaupun dijaga kakek-neneknya, pasti orangtua harus menyiapkan dana ekstra untuk mereka, entah untuk makan-makan atau jalan-jalan," kata perempuan yang juga fokus di bidang pembuatan konten edukasi itu.

Selain menyiapkan dana untuk kebutuhan utama dalam keluarga, Annisa juga menyarankan untuk menyisihkan dana darurat. 

Dana darurat ini akan digunakan untuk sesuatu tidak terduga yang diharapkan tidak akan digunakan dalam waktu lama.

Baca juga : Ini Tips Agar Bayi Anda Terhindar dari Ruam Popok

"Dana darurat itu kalau single (jumlahnya) ada tiga kali dari dana pengeluaran bulanan, kalau sudah menikah enam kali, sudah punya tunjangan (anak) sembilan kali, begitu seterusnya," papar Annisa.

Annisa menjelaskan dana darurat sangatlah penting layaknya tabungan agar para orangtua siap menjalani kehidupan baru mereka. 

Sebaiknya, kumpulkan dana darurat perlahan-lahan agar tidak terasa berat dan dapat dilakukan dengan konsisten.

Baca juga : MPASI Ternyata Boleh Diberi Bumbu

"Jadi, secara teori, dana darurat dikumpulkan pelan-pelan. Misalnya, dapat THR dan setengahnya dikumpulkan untuk dana darurat, atau kerja sampingan yang dananya disimpan untuk dana darurat," kata Annisa.

Dia pun menyarankan untuk menyimpan dana pensiun, dana pendidikan, dan asuransi agar anak memiliki tunjangan yang dapat digunakan untuk ke depannya. Dana-dana tersebut perlu disimpan sedini mungkin agar orangtua tidak terlalu berat saat menyisihkannya.

"Jadi, mau nggak mau dana pendidikan ini adalah sesuatu yang penting dan harus dikumpulkan segera. Lebih enak kalau menyiapkannya saat hamil, karena usia anak sebenarnya hanya terjeda tiga tahun sebelum memasuki usia sekolah," kata dia.

Baca juga : Ini Tips Menjaga Kebersihan Kulit Bayi

"Jika kita menabung selama 18 tahun hingga anak memasuki bangku kuliah, itu akan jauh lebih mudah (terkumpul)," pungkasnya. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat