Transformasi Ekonomi Lingkungan Indonesia Menuju Titik Keseimbangan
![Transformasi Ekonomi Lingkungan Indonesia Menuju Titik Keseimbangan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/e4d79c8abd3287e15fef12d7daa70c7c.jpg)
SANGAT dimungkinkan ke depan pertumbuhan ekonomi bisa berjalan beriringan dengan pengelolaan lingkungan yang baik. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyatakan, dalam hal ini pihaknya akan terus mengembangkan pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan serta sumber daya alam yang memegang teguh prinsip berkelanjutan.
“Kita akan terus mengikuti turbulensi dan berproses menuju sebuah titik keseimbangan ekonomi dan lingkungan dengan terus membangun paradigmatik pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan dengan pendekatan environment, social and governance (ESG),” kata Siti dalam acara Kuliah Umum bertema: Transformasi Ekonomi Lingkungan Indonesia di Grand Studio Metro TV, Kamis (1/2). Menteri Siti hadir sebagai nara sumber utama di acara tersebut dalam rangka memeringati HUT ke-54 Harian Media Indonesia.
Untuk mencapai keseimbangan pembangunan dan lingkungan diakui bukankah hal yang mudah. Turbulensi di bidang lingkungan hidup masih akan terus berjalan. Namun, ia meyakini bahwa dengan pendekatan ESG yang dipegang teguh, semua akan berjalan dengan semestinya.
Baca juga : Media Indonesia Cerdaskan Publik Lewat Kuliah Umum Transformasi Ekonomi Lingkungan Bersama KLHK
Menurut Siti, UUD 1945 pun telah mengamanatkan adanya hak konstitusional, hak operasional dan hak ekonomi bagi rakyat dalam hal pengelolaan lingkungan hidup. Karenanya, perlu ada transformasi kebijakan pengelolaan sumber daya alam. "Implementasi lngkah-langkah korektif dalam upaya menata ulang tata kelola sumber daya alam dan lingkungan Indonesia, berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah dan legitimasi konstitusinalitas serta fungsi politik eksekutif yang kuat. Pemerintah merupakan simpul negosiasi segala kepentingan,” beber dia.
Salah satu hal yang menjadi optimisme keseimbangan menuju pemerataan ekonomi ialah melalui optimalisasi perizinan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan untuk investasi berwawasan lingkungan dan membangun produktivitas rakyat. “Jadi kalau perizinan dipermudah, itu bukan untuk memudahkan swasta, tapi investasi ekonomi dan itu perlu didukung,”ucap dia.
Menurut dia, sebelum tahun 2017, akses untuk rakyat terhadap perhutanan hanya 4% dan untuk korporasi 96% atau seluas 42,2 juta hektare. Angka itu kemudian meningkat menjadi lebih dari 400% pada tahun 2023 menjadi 54,6 juta hektare.
Selain itu, untuk pertama kali pengakuan secara resmi oleh negara tentang Masyarakat adat dengan penyerahan SK Hutan Adat bagi masyarakat adat pada tanggal 31 Desember 2016. Lebih dari 75 ribu Kepala Keluarga melalui 131 SK Hutan Adat juga telah memperoleh akses kelola 250 ribu hektar kawasan hutan (pada 18 provinsi). Saat ini, telah ada wilayah indikatif hutan adat dan mantap menjadi hutan adat yang tidak bisa diganggu untuk penggunaan lain seluas 840.144 (pada 16 provinsi).
Hal lainnya yang akan mempercepat untuk mencapai titik keseimbangan ekonomi dan lingkungan ialah mendorong percepatan rekonfigurasi skenario bisnis berbasis SDA, dari big-resources & small-value, menuju small-resources & big-value (bio-prospecting dan teknologi sebagai basis).
Di samping itu, pentingnya penguatan instrumen perlindungan dan pengelolaan lingkungan dan perangkat perencanaan, pengawasan dan pengendalian untuk memastikan terwujudnya investasi berwawasan lingkungan. “Lainnya ialah aktualisasi nilail ekonomi karbon untuk pengendalian emisi gas rumah kaca dan pembangunan nasional dan stimulasi ekonomi,” pungkas Siti.(H-1)
Terkini Lainnya
Peluncuran Kanal Jelita Bukti Media Indonesia Konsisten Memuliakan Kaum Perempuan
Terus Berinovasi Media Indonesia Rilis Kanal Jelita
Ini Tips untuk Perempuan yang Ingin Memulai Bisnis
Kanal Jelita Media Indonesia, Ruang Berkarya dan Berdaya Perempuan Indonesia
Geopark Ciletuh Run 2024, Sarana Promosi Wisata Alam lewat Olahraga
Rekam Jejak 123 Tahun Transformasi Pegadaian
DBS Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tumbuh Mencapai 5 Persen
DBS Perkirakan Rupiah masih Melemah di Kuartal III Tahun Ini
Citibank Serukan Pentingnya Pendidikan untuk Dukung Perekonomian
Pendidikan Berkualitas Unsur Penting Peningkatan Ekonomi
Industri FMCG Punya Potensi Pasar Besar di Tengah Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Wapres Inginkan Industri Asuransi Syariah Terus Bertumbuh
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap