visitaaponce.com

Semarak Rasa di Festival Kopi Nusantara

Semarak Rasa di Festival Kopi Nusantara
Festival Kopi Nusantara 2024, Hari kedua, di kompleks Media Group, Jakarta, Jumat (2/2/2024)(MI / ADAM DWI)

ACARA tahunan Festival Kopi Nusantara Media Indonesia sukses digelar selama tiga hari pada 1-3 Februari 2024 di Kompleks Media Group Network, Kedoya, Jakarta Barat. Gelaran yang memasuki tahun ke-6 ini menyuguhkan beragam jenis kopi dari berbagai penjuru Tanah Air. Cita rasa kopi Nusantara turut memanjakan lidah para pengunjung festival.

Dari dataran tinggi di Jawa kita disuguhkan kopi dari Gunung Karang (Banten), Gunung Kawi (Jawa Timur), hingga Rawa Gede di Bogor. Dari Gunung Karang, kopi yang dihasilkan cukup unik. Ia berasal dari lepehan kelelawar. Maka dinamakan kopi leupeh lalay (kelelawar).

Yang unik dari cita rasa kopi leupeh lalay adalah karakternya yang mix. Pasalnya, kelelawar hanya mencium dari aroma buah yang matang. Ia bisa memakan arabika, liberika, maupun robusta.

Baca juga : Festival Kopi Media Indonesia 2024 Konsisten Angkat Kopi Nusantara

"Kan tidak mungkin suruh kelelawar ngumpulin arabika aja, gak mungkin. Karena di sana mayoritas adalah robusta memang jadi leupeuh lalay kita sebut robusta," kata Ketua Asosiasi Kopi Indonesia (Aski) Banten Sri Linda dalam acara Festival Kopi Media Indonesia, Sabtu (3/2).

Rasa yang dihasilkan cenderung fruity, tidak terlalu pahit, ada manisnya sehingga menghasilkan karakter rasa yang kaya.

Bergeser ke kopi dari Rawa Gede, ia juga mempunyai keunikan karena menghasilkan robusta yang ditanam di ketinggian di atas lebih dari 1.000 mdpl. Ketinggian seperti itu biasanya cocok untuk arabika. Outputnya, kopi dari Rawa Gede ini menimbulkan karakter rasa cenderung ke arabika yang tidak terlalu pahit tapi lebih menonjol rasa asamnya.

Baca juga : Mengubah Kehidupan Anak-anak Berkebutuhan Khusus Melalui Cita Rasa Khas Kopi

Kopi Kawi Sari dari Gunung Kawi yang kaya nilai sejarah dan budaya memproduksi beragam jenis kopi, termasuk kopi luwak. "Yang unik ada kopi infuse alkohol seperti wiski, tequila. Yang unik dari rasanya kita ada flavor dari nangka, hingga brown sugar," kata Hilmi Abdilbar, Barista Kopi Kawi Sari.

Beralih ke wilayah Kalimantan ada Kopi Jago Jalanan (Kojal) yang menawarkan beberapa kopi pilihan, seperti robusta dan liberika. Jenis kopi baru, robusta dari Kapuas Hulu dan liberika Lini S dari Melawi, memberikan keunikan tersendiri. Perbedaannya ada di aroma dan karakter yang belum pernah ditemukan di jenis kopi lainnya.

Liberika dari Kapuas Hulu menawarkan sentuhan herbal dan coklat susu dengan manis tipis, sementara karakter butter mentega dan buah sirsak ditemui dalam kopi jenis Lini S yang ada di Melawi.

Baca juga : Menjelajahi 21 Varian Kopi dari Sabang sampai Merauke di Festival Kopi Nusantara

Sedangkan Yellow liberika yang merupakan jenis kopi dari hasil head to head kebun sawit, mempunyai rasa keasaman buah jambu, memberikan variasi rasa yang menarik dan robusta gambut mempunyai rasa coklat kacang dan gula aren. Sehingga semua kopi ini memberikan pengalaman unik bagi para penikmat kopi.

Dari Bengkulu, CHI Nho Nha, plesetan dari si nona, menawarkan berbagai jenis kopi mulai dari arabicano, Robusta 5 senyawa, dan 3 jadi 1. Berbeda dari kopi kebanyakan, menu 3 jadi 1 ini adalah mix dari arabika, robusta dan liberika.

Dengan sentuhan asam yang ringan dan akhir pahit dari arabicano, kopi 3 jadi 1 menciptakan cita rasanya memikat penggemar kopi yang mencari pengalaman baru. Tak kalah menarik, Robusta 5 Senyawa juga mencuri perhatian dengan kandungan uniknya. Terdiri dari kopi monyet, musang, kelelawar, tupai, dan sentuhan khusus Chi Nho Nha, memberikan kopi ini "lima nyawa" yang berpadu dalam rasa pahit yang unik, cocok untuk pecinta kopi yang mencari sensasi berbeda.

Baca juga : 18 Tokoh Inspiratif di The Indonesian Next Leaders

"Kopi robusta 5 senyawa ini adalah varian terbaik di kopi Chi Nho Nha, karena dibuat dari 5 elemen seperti, kopi dari monyet, musang, kelelawar, tupai dan diolah oleh Chi Nho nha, jadinya ada 5 nyawa di dalamnya," ungkap Fernand Matius dari CHI Nho Nha.

Festival Kopi Media Indonesia tahun ini menghadirkan kopi konservasi Nusantara. Ada puluhan petani dan UMKM kopi yang tampil di festival yang dihelat sejak 2019 ini. (Ifa/Z-7)

Baca juga : Kopi Kawi Sari Tawarkan Nilai Historis dan Budaya

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat