visitaaponce.com

18 Tokoh Inspiratif di The Indonesian Next Leaders

18 Tokoh Inspiratif di The Indonesian Next Leaders
ANGGOTA Dewan Pengarah Media Indonesia Saur Hutabarat (tengah) berfoto bersama para tokoh yang terpilih di buku The Indonesian Next Leaders(MI/ Susanto)

MEDIA Indonesia dengan Solutee.id meluncurkan buku The Indonesian Next Leaders dalam rangkaian acara HUT ke-54 Media Indonesia pada Kamis (1/2/2024). Buku The Indonesian Next Leaders dilahirkan setelah melakukan riset, wawancara, dan kurasi yang dilakukan oleh para panelis selama dua setengah bulan dan menghasilkan 18 tokoh inspiratif yang terbagi dalam empat kategori, yakni klaster pemimpin daerah, pejabat publik, akademisi, dan pengusaha.

Adapun tokoh dari klaster pejabat publik yang pertama ialah Laksamana TNI (Purn) Yudo Margono. Direktur Pemberitaan Media Indonesia sekaligus panelis dalam buku The Indonesian Next Leaders, Abdul Kohar menjelaskan bahwa Yudo Margono merupakan sosok yang sempat membuat heboh saat menjabat sebagai Panglima TNI. Yudo pernah mengucapkan 'piting' pendemo di wilayah Rempang, Kepulauan Riau (Kepri) pada September 2023 lalu.

Kohar menilai ucapan tersebut menggambarkan Yudo sebagai pemimpin yang bergerak cepat ketika dihadapkan pada situasi yang mendesak. Meski ucapan 'piting' tersebut mendapatkan sorotan, ucapan Yudo dinilai bukan bermaksud untuk melukai. Kohar menilai ucapan tersebut berarti ingin mengajak para pendemo untuk berunding lebih lanjut.

Baca juga : Kopi Kawi Sari Tawarkan Nilai Historis dan Budaya

"Bukan bermaksud melukai, tapi maksudnya untuk mengajak mereka untuk menyampaikan apa sih mau mu? Kontroversial tapi ada takaran tertentu. Dan panelis sepakat Pak Yudo itu man of action, orang yang cepat beraksi," kata Kohar, di Jakarta, Kamis (1/2/2024).

"Termasuk ketika slip of tongue itu cepat meluruskan dan tidak peduli apakah pelurusan itu kemudian baik atau jadi bumerang, tapi biarin saja ramai. Tidak menelepon satu-satu media," tambahnya.

Tokoh inspiratif kedua dari klaster pejabat publik ialah Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto. Dwi Soetjipto adalah seorang eksekutif Indonesia yang menjadi Kepala SKK Migas. Adapun jabatan penting yang pernah diduduki antara lain adalah Direktur Utama PT Pertamina (2014-2017), Direktur Utama PT Semen Indonesia (2010-2012), Direktur Utama PT Semen Gresik (2005-2012), dan Direktur Utama Semen Padang (2003-2005).

Baca juga : Bantuan Pendampingan Bangkitkan Kopi Rawa Gede

Karena keberhasilannya dalam melakukan konsolidasi industri semen nasional dan melebarkan operasi di Asia Tenggara, Dwi Soetjipto dipandang sebagai bapak pemersatu industri semen Indonesia.

Semen Indonesia menjadi perusahaan induk usaha semen nasional dengan operasi pabrik terbesar di Asia Tenggara. Sebagai sebuah holding, Semen Indonesia membawahi tiga BUMN semen lainnya yaitu Semen Padang, Semen Gresik, dan Semen Tonasa.

Tokoh inspiratif dari pejabat publik berikutnya ialah Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi. Kohar menilai Arief patut menjadi contoh dalam memimpin lembaga negara. Ia mengatakan di saat terjadi krisis pangan di negara lain, Indonesia bisa lepas dari krisis karena memiliki Bapanas.

Baca juga : 4 Pengusaha yang Berpotensi Jadi The Indonesian Next Leader

Kohar menilai meski Bapanas menghadapi banyak tantangan sejak didirikan pada 29 Juli 2021, Arief tidak pernah bersembunyi dari kritikan yang datang.

"Kepala Bapanas tidak bersembunyi ketika ada kritik. Misalnya dikritik jalannya lambat, tapi itu diterima, dijelaskan, dan diklarifikasi. Setelah itu beliau melalukan aksi percepatan dengan standar yang bukan birokasi lagi, tapi standar BUMN, bahkan seperti perusahaan swasta," kata Kohar.

Tokoh selanjutnya ialah Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Ramdhani. Kohar menilai Benny merupakan eks aktivis dan birokrat yang berani. Hal tersebut terlihat dari pernyataan seputar banyaknya praktik yang menyengsarakan tenaga kerja di luar negeri.

Baca juga : Peluncuran Outlook Media Digital Indonesia 2024

"Beliau dengan latar belakang aktivisnya itu mengatakan ada jalur yang selama ini menjadikan para tenaga kerja sebagai objek sehingga menderita. Jalurnya disampaikan secara terang-benderang, tidak ditutupi. Bahkan, sempat disemprot oleh bidang yang lain tapi tidak masalah. Justru dari situ kita tahu ada problem yang harus diurai secepatnya," ujarnya.

Tokoh pejabat publik lain ialah Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo Usman Kansong. Kohar menyebut Usman memiliki kemampuan adaptasi yang cepat dengan lingkungan yang jauh berbeda dari zona yang selama ini digeluti. Kohar mengambil contoh salah satunya saat Usman yang dari Manager Current Affair di Metro TV menjadi penulis editorial Media Indonesia. Usman tak butuh waktu lama untuk menyelami pekerjaan tersebut.

"Begitu juga dari posisi Ketua Dewan Redaksi Media Indonesia menjadi Dirjen KIP Kemenkominfo juga cepat sekali, karena kebetulan ada jejaring dengan media yang sangat luas," katanya.

Baca juga : 5 Akademisi yang Berpotensi Jadi The Indonesian Next Leader

Menjabat sebagai Dirjen KIP sejak 10 Agustus 2021, Usman dinilai menjadi ujung tombak komunikasi pemerintah kepada pers. "Ketika ada 'kebakaran' terkait dengan komunikasi pemerintah kepada pers, Pak Usman jadi ujung tombak bahkan yang 'kebakaran' disebabkan oleh berita di Media Indonesia," ujarnya.

Selanjutnya, tokoh inspiratif dari pemimpin daerah yang pertama ialah Walikota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto. Menurut CEO Solutee.id sekaligus panelis dalam buku ini, Arief Hidayat Thamrin bahwa Ramdhan memiliki gaya kepemimpinan yang patut dipelajari. Ramdhan dekat dengan rakyat dan membentuk Dewan Lorong di Makassar.

Dewan Lorong memiliki lima tugas dan tanggung jawab yaitu menjadi mitra penyebarluasan informasi Lorong Wisata kepada masyarakat, melakukan pendampingan masyarakat, berkordinasi dengan perangkat kelurahan dan kecamatan dalam pengembangan Lorong Wisata.

Baca juga : Ini Pejabat Publik yang Berpotensi Jadi The Indonesian Next Leader

Selanjutnya, melakukan pertemuan secara rutin guna memperkuat penguatan kelembagaan Lorong Wisata, dan melaporkan hasil pelaksanaan tugas-tugasnya. Untuk komposisi personil Dewan Lorong berjumlah tiga orang, satu ketua, dan dua anggota dengan keterwakilan dari unsur tokoh pemuda (milenial), tokoh masyarakat, dan tokoh perempuan.

"Gaya kepemimpinan beliau perlu kita pelajari dan inspiratif. Tidak ada jarak dengan rakyat, dekat dengan grassroot, dan punya dewan lorong atau local influence. Jadi menyebabkan beliau bisa dua periode," kata Arief di Jakarta, Kamis.

Selain itu, Arief menilai Ramdhan cepat beradaptasi menjadi orang nomor satu di Makassar dan mampu mengelola tata kota sehingga mendapatkan penghargaan Piala Adipura. "Beliau anak PNS, ibunya guru dari Gorontalo tapi bisa memimpin di Makassar yang (suku) Bugis. Ini adalah cermin beliau adaptasinya bagus. Kemudian beliau arsitek sehingga bagus dari segi tata kelola dan meraih Piala Adipura," ujarnya.

Baca juga : Ini 4 Pemimpin Daerah yang Berpotensi Jadi The Indonesian Next Leader

Tokoh berikutnya ialah Bupati Pasaman Sabar AS. Arief mengungkapkan Sabar menjadi pemimpin daerah inspiratif berbekal pengalamannya sejak menjadi aktivis dan anggota DPRD Provinsi Sumatra Barat selama tiga periode dari 2009 hingga 2020. Kemudian Sabar menjabat Wakil Bupati Pasaman (2021-2023) dan Bupati Pasaman (2023-sekarang). Sabar fokus membangun bidang pertanian, perikanan, konektivitss, dan wisata di Pasaman.

"Salah satunya ada wisata di Pasaman Land of Equaotor Planetarium yang anggarannya Rp20 miliar. Ini diharapkan jadi destinasi wisata dan edukasi," ujar Arief.

Selain itu, Arief menilai Sabar juga dekat dengan rakyat yang ditandai dengan menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Sumatra Barat selama tiga periode dan rutin salat subuh di masjid. Sabar juga dekat dengan keluarga dan selalu belajar, baik dengan mentor maupun orang lain.

Baca juga : Tenun NTT Ayo Tupas, Warisan Budaya Turun-Temurun

Pemimpin daerah inspiratif berikutnya ialah Bupati Minahasa Utara Joune J.E. Ganda. Joune merupakan pengusaha dan politikus yang handal. Arief mengungkapkan Joune terjun ke politik untuk melayani masyarakat setelah diminta oleh ibunya. Permintaan itu dipenuhi Joune dan berhasil menjadi Bupati Minahasa Utara pada 2021.

"Beliau memiliki prestasi membenahi ekonomi dan melakukan inovasi kelapa hybrida. Gaya kepemimpinan beliau itu semangat berkolaborasi," ujar Arief. Joune juga aktif di pentas dunia dan ingin menjadikan Minahasa Utara sebagai gerbang Pasifik. Keinginan itu diwujudkan dengan menjadi tuan rumah United Cities and Local Government Asia Pasific pada April mendatang.

Tokoh inspiratif berikutnya ialah bakal calon Bupati Malang Dwi Indrotito Cahyono. Dwi Indrotito merupakan advokat selama 20 tahun terakhir. Saat ini Dwi Indrotito menjadi aktivis generasi antinarkoba dan menyuarakan kesejahteraan untuk masyarakat. Arief mengungkapkan Dwi Indrotito tulus mengabdi untuk masyarakat.

Baca juga : Membingkai Kota Makassar Lewat Inovasi Lorong, Wali kota Raih Penghargaan The Indonesians Next Leaders

"Beliau mengabdi bukan mencari kekuasaan. Banyak pemimpin mencari, tapi pemimpin adalah pengabdian sehingga moral dan kebaikan yang utama menjadi pemimpin," ujarnya.

Kemudian, tokoh inspiratif dari kluster akademisi ialah Rektor IPB University Arif Satria. Panelis dalam buku The Indonesian Next Leaders, Yuliandre Darwis mengungkapkan Arif memiliki potensi sebagai pemimpin Indonesia berkat kinerja selama menjadi Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) University.

Yuliandre mengungkapkan Arif memiliki komitmen, dedikasi, dan pemikiran yang inovatif dalam mentransformasi IPB University. Hal tersebut tecermin dalam peringkat IPB University yang terus membaik.

Baca juga : Aroma Arabika Tercampur Dalam Nada Peraukertas

Dalam penilaian QS World University Ranking: Sustainability 2024, IPB menduduki peringkat ke-35 dunia dalam bidang pendidikan lingkungan. IPB University juga tercatat berada di posisi 184 pada indikator tata kelola. Secara keseluruhan, dari 1.403 perguruan tinggi di dunia, IPB berada di posisi 405 dengan skor total 62,2.

Di level Asia, berdasarkan Global Rank Summary 2024 untuk performa keseluruhan, IPB University berada di posisi ke-79. Di level ASEAN, IPB University menduduki posisi ke-23. Di level nasional, IPB menempati peringkat kedua.

"Di bawah kepemimpinan beliau, terjadi perubahan yang sangat signifikan dari transformasi digital hingga kerja sama internasional. Kenaikan peringkat global IPB University mencerminkan hal tersebut," kata Yuliandre, di Jakarta, Kamis (1/2/2024).

Baca juga : Inovasi D’Lor Hantar Danny Pomanto Jadi The Indonesian Next Leader

Yuliandre mengatakan Arif fokus dalam menciptakan inklusivitas di IPB University. Selain itu, Arif juga membentuk Start Up Center sebagai bentuk pikiran yang progresif.

Selanjutnya, Ketua Yayasan Edukasi Karakter Bangsa Arissetyanto Nugroho. Yuliandre menyebut Arissetyanto merupakan tokoh edupreneur yang handal dalam mengelola institusi pendidikan. Bermodal kepemimpinan berbasis problem solving, totalitas, good govenance, disiplin, tanggap, trengginas dan pantang menyerah, Arissetyanto mampu menjadi edupreneur yang sukses mengembangkan sejumlah lembaga pendidikan ke level tertinggi dengan sederet prestasi. Salah satunya ketika menjadi Rektor Universitas Mercu Buana.

Arissetyanto berhasil membawa Universitas Mercu Buana meraih penghargaan PTS Unggulan KOPERTIS 3, Meraih Akreditasi Institusi (AIPT) Predikat A, dan sebagai PTS Asuh Terbaik DIKTI ( 2017 & 2018) serta Meraih Peringkat 73 Nasional perguruan tinggi seluruh Indonesia. Berbagai penghargaan pernah diraih yaitu sebagai pendidik dan peneliti dalam 50 tokoh Inspirasional FTUI (2014) dan mendapat penghargaan tanda kehormatan Satya Lencana Wira Karya dari Presiden Republik Indonesia dalam bidang Kewirausahaan (2016). "Ini salah satu bukti prestasi Arissetyanto sebagai edupreneur yang kita harapkan muncul Arissetyanto lainnya," kata Yuliandre.

Baca juga : Perjalanan Solois Difki, Evolusi Harmonis dari Dinamika Band ke Seni Perseorangan

Kemudian, ada Rektor ITB STIKOM Bali Dadang Hermawan. Yuliandre mengatakan Dadang merupakan eks auditor yang terjun ke dunia pendidikan untuk mengatasi kesenjangan pendidikan di Indonesia. Dengan latar belakang keluarga yang bergerak di bidang pendidkan dan gairah yang kuat, Dadang mengembangkan dan melakukan percepatan ITB STIKOM Bali.

"Upaya mengitegrasikan akademis dengan vokasi dan memberikan beasiswa penuh ke luar negeri menunjukkan visinya yang progresif dan ini memberikan kontribusi positif bagi Indonesia," ujarnya.

Selanjutnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. Dwikorita merupakan srikandi dan navigator dalam mitigasi bencana di Indonesia dengan menjabat sebagai Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia sejak 2107. Rektor Universitas Gadjah Mada (2014-2017) itu aktif mempromosikan tentang mitigasi dan bahaya bencana.

Baca juga : Media Indonesia dan Solutee.id Luncurkan Buku The Indonesian Next Leader

"Profesor Geologi Lingkungan dan Mitigasi Bencana ini menciptakan transformasi BMKG menjadi lebih modern dan berkelas dunia. Dwikorita memiliki program sistem informasi gempa dan peringatan dini tsunami. Ia menginspirasi sumber daya manusia lokal dan membantu menghadapi tantangan bencana menajdikan BMKG lebih tangguh dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat Indonesia," kata Yuliandre.

Akademisi berikutnya ialah Sekjen Kemenaker RI Anwar Sanusi. Yuliandre mengatakan Anwar merupakan ahli kebijakan publik dan administratur yang handal. Keahlian Anwar ditunjukkan dalam jurnalnya di bidang administrasi, sumber daya manusia, institusi dan tata kelola. Anwar juga menulis buku penting di bidang tata kelola di tengah kesibukannya sebagai praktisi.

Keandalannya sebagai administratur terekam dalam jejak digital dan posisinya yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dan Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan. "Keahlian dia mengingatkan kita akan sosok proklamator Bung Hatta yang ahli administratur, pemikir, seklaigus andal dalam semua bidangnya," pungkasnya.

Baca juga : Mengubah Kehidupan Anak-anak Berkebutuhan Khusus Melalui Cita Rasa Khas Kopi

Tokoh inspiratif yang berpotensi jadi pemimpin Indonesia di masa depan dari klaster pengusaha, yaitu Ketum DPP Realestate Indonesia (REI) Joko Suranto. Joko Suranto merupakan bos dari Buana Kassiti Group. Dikutip dari situs resminya, perusahaan ini berawal dari satu proyek perumahan di daerah Tasikmalaya pada tahun 2004 dengan nama 'Bumi Sentra Mas' yang cukup sukses. Setelah itu, pihak manajemen mulai aktif membuat berbagai proyek perumahan di berbagai kota, seperti Tasikmalaya, Ciamis, Banjar dan Purwakarta, dengan target pasar pada umumnya masyarakat kalangan sederhana.

Lambat laun perusahaan ini mulai merangkak menjadi sebuah entitas yang cukup diperhitungkan di bidang properti, terutama di kota Bandung dan sekitarnya. Karena berkembang dengan pesat, pada tahun 2008 dibentuklah suatu holding company (perusahaan induk) dengan nama Buana Kassiti dengan PT Abadi Kreasi Mandiri, PT Cikal Buana Persada, PT Persada Bumi Kencana dan PT Kibar Buana Persada sebagai anak perusahaan.

Pendiri & Direktur PT. METAMIND Tata Cendekia sekaligus panelis buku The Indonesian Next Leaders Mariani Ng mengungkapkan keberhasilan Joko tak lepas dari kebaikan yang telah ia perbuat untuk masyarakat. Kebaikan yang salah satunya dilakukan ialah rela mengocek kantong sendiri hingga Rp2,8 miliar untuk memperbaiki jalan di desanya di Jetis, Kabupaten Grobogan.

Baca juga : Menilik Perjalanan Hidup Musisi Shakira Jasmime

"Jangan takut berbuat baik. Itu yang saya tangkap dari beliau, saya tersentuh bagaimana beliau memiliki nilai dari keluarga yang diterjemahkan dalam bentuk tindakan yang nyata. Salah satunya membangun jalan tadi. Sehingga tak salah beliau dijuluki crazy rrich from Grobogan. Luar biasa," kata Mariani, di Jakarta, Kamis (1/2/2024).

Pengusaha selanjutnya ialah Ketua Umum APINDO Shinta Widjaja Kamdani. CEO Sintesa Group Shinta Widjaja Kamdani terpilih sebagai Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) 2023-2028 secara aklamasi. Shinta menggantikan Hariyadi Sukamdani (2014-2023, 2019-2023). Penetapan Shina sekaligus menjadikannya ketua umum perempuan pertama di organisasi yang dibentuk pada 31 Januari 1952 itu.

Shinta Widjaja Kamdani pemilik dan CEO Sintesa Group yang memiliki beragam bisnis di bidang energi, konsumer, manufaktur dan properti. Entitas di bawah perusahaan ini seperti PT Tira Austenite Tbk. (TIRA), Konglomerasi ini juga memiliki saham di PT Tigaraksa Satria Tbk. (TGKA), produsen lilin ramah lingkungan melalui PT Biolina Trio Sintesa.

Baca juga : Kopi Jadi Penyangga Keberlanjutan dan Ekonomi Masyarakat

Di bidang energi terbarukan, Sintesa Green Energy menjadi motor penggerak. Ada juga bisnis pembangkit listrik berbahan bakar gas 110 MW melalui PT Meppo Gen. Sedangkan di properti, perusahaan memiliki PT Puncak Mustika pengelola Sintesa Hotels, PT Menara Peninsula, Resort di kepulana Seribu melalui PT Hiyu Permai, hingga KEK Likupang melalui PT Minahasa Permai Resort Development.

Selanjutnya, ialah Dirut PT. Martina Berto, Tbk Bryan David Emil Tilaar. Bryan David Emil Tilaar merupakan Direktur Utama PT Martina Berto, Tbk, perusahaan yang didirikan pada tahun 1977 oleh Dr HC. Martha Tilaar, Pranata Bernard, dan Theresa Harsini Setiady. Perusahaan ini bergerak dalam barang kosmetik dan obat tradisional (jamu), pemasaran dan Niaga kosmetik, perawatan kecantikan dan barang obat tradisional.

Selain itu, perusahaan memiliki dukungan dari kegiatan usaha yang dilakukan oleh anak perusahaannya, PT Cedefindo, yang kosmetik manufaktur kontrak atau makloon dengan kering, semi-padat, cair, dan aerosol. PT Martina Berto juga memiliki layanan formulasi, pendaftaran, pembuatan bahan baku / kemasan, proses produksi, pengemasan, dan satu-stop layanan logistik untuk internal Martha Tilaar Group dan eksternal kepada perusahaan.

Baca juga : Festival Kopi Media Indonesia Angkat Keunggulan Kopi Konservasi Nusantara

Mariani mengungkapkan Brian lahir dari keluarga pengusaha dan sejak kecil telah diajarkan bisnis. Meski tumbuh dari keluarga pengusaha besar, Brian tetap rendah hati dan menapaki karir dari nol sebagai management trainee di PT Martina Berto.

"Satu hal yang saya petik dari beliau adalah bagaimana beliau melihat secara sistemik, bukan hanya bisnis secara satu skop kecil, tapi bagaimana beliau melihat dari sistemik yang lebih besar. Beliau mengatakan wining stakeholder, winning business partner, winning people, jadi jangan hanya winning by yourself," katanya.

Terakhir, Transformation and Services Director PT Panasonic Gobel Indonesia Intan Abdams Katoppo. Intan Abdam Katoppo telah malang melintang di perusahaan swasta maupun negeri. Ia mengemban sejumlah jabatan strategis, salah satunya sebagai Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (Persero) dan kini menjadi Transformation and Services Director PT Panasonic Gobel Indonesia

Baca juga : Festival Kopi Nusantara Kembali Digelar Keenam Kalinya

"Satu hal yang menarik perhatian saya Intan dari swasta, kemudian menangani BUMN, kemudian swasta lagi. Beliau juga hidupnya nomaden dan berpindah-pindah, tapi beliau membagikan apa yang telah dipelajari dalam bentuk nyata," kata Mariani.(H-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat