Kopi Kawi Sari Tawarkan Nilai Historis dan Budaya
![Kopi Kawi Sari Tawarkan Nilai Historis dan Budaya](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/a67106e9e5cc7ee22910a3a9bc71f147.jpg)
KOPI tak hanya dikenal sebagai komoditas untuk dikonsumsi. Berbagai nilai budaya dan historis acap kali melekat pada suatu produk kopi. Apalagi dengan latar belakang kekayaan budaya di Indonesia, selalu ada hubungan erat antara budaya dan produk yang dihasilkan suatu daerah.
Kopi Kawi Sari dari grup perusahaan Tugu, misalnya, memiliki cerita historis dan budaya dalam proses penanaman hingga produksinya. Nama Kawi Sari sendiri berasal dari perkebunan kopi di Gunung Kawi, Jawa Timur.
Sejarahnya, seorang raja di Jawa Timur bertapa di Gunung Kawi. Karena saat itu tidak ada tanaman kopi di gunung tersebut, si petapa yang sangat menyukai kopi kemudian menanam kopi pertama di tempat tersebut.
Baca juga : Bantuan Pendampingan Bangkitkan Kopi Rawa Gede
"(Kebun kopi itu) Lalu diteruskan oleh pemerintah kolonial Belanda. Setelah pemerintah kolonial hengkang, itu dikelola oleh pemerintah setempat. Lalu pemerintah setempat kerja sama dengan kita. Terbentuklah Kopi Kawi Sari ini," ujar Hilmi Abdilbar, Barista Kopi Kawi Sari kepada Media Indonesia di acara Festival Kopi Media Indonesia, Jumat (2/2).
Selain cerita sejarah, Kopi Kawi Sari melibatkan kebudayaan setempat dalam proses panennya. Setiap panen, kata Hilmi, turut digelar upacara-upacara adat. Hal itu juga turut mengundang banyak pedagang di sekitar kaki gunung.
Para penduduk lokal pun turut diberdayakan di perkebunan kopi Kawi Sari. "Petani-petaninya juga ibu-ibu setempat. Perkebunan kita sekitar 600 hektare. Itu bisa memberdayakan ratusan orang," katanya.
Baca juga : Tenun NTT Ayo Tupas, Warisan Budaya Turun-Temurun
Ia menjelaskan, Kawi Sari memproduksi beragam jenis kopi, termasuk kopi luwak. "Yang unik ada kopi infuse alkohol seperti wiski, tequila. Yang unik dari rasanya kita ada flavor dari nangka, hingga brown sugar," katanya.
Kopi Kawi Sari bisa didapatkan di jaringan restoran Tugu di Jakarta, Malang, Lombok, dan Bali. Penjualan online pun tersedia. "Misalnya mau buka cafe pake bean kita juga bisa," pungkasnya. (Ifa/Z-7)
Baca juga : Aroma Arabika Tercampur Dalam Nada Peraukertas
Terkini Lainnya
Peluncuran Kanal Jelita Bukti Media Indonesia Konsisten Memuliakan Kaum Perempuan
Terus Berinovasi Media Indonesia Rilis Kanal Jelita
Ini Tips untuk Perempuan yang Ingin Memulai Bisnis
Kanal Jelita Media Indonesia, Ruang Berkarya dan Berdaya Perempuan Indonesia
Geopark Ciletuh Run 2024, Sarana Promosi Wisata Alam lewat Olahraga
Rekam Jejak 123 Tahun Transformasi Pegadaian
Katasandi Kopi Buka Outlet Ketiga di BSD City
Mendag Lepas Ekspor Kopi ke AS Senilai USD1,48 Juta
Kapal Api Group Dukung Komunitas Pedagang Kopi Keliling, Beri Bantuan Modal Kerja Hingga Rp1 Miliar
Genjot Kompetensi, Kemendikbudristek Magangkan LKP Barista di Industri Kopi
Gunung Kunir dan Kopi Benowo, Cita Rasa dan Pesona di Ujung Batas Purworejo
Kedai Kopi bukan lagi Sekadar tempat Nongkrong
Abnon Jaksel: Memperkenalkan Jakarta Selatan melalui Pariwisata dan Kebudayaan Betawi
Lingkungan Perempuan Pancasila
Perang Melawan Judi Online
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap