visitaaponce.com

Isu Moderasi Beragama Harus Masif di Dunia Maya

Isu Moderasi Beragama Harus Masif di Dunia Maya
Pengunjung tengah mengakses internet sembari menikmati kopi Toraja di Cafe Kaana di Toraja Utara, Sulawesi Selatan.(MI/USMAN ISKANDAR)

AKADEMISI Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh Prof Kamaruzzaman mengatakan bahwa isu moderasi beragama harus bisa masuk secara masif di dunia maya atau virtual.

"Kalau ada di alam maya, ada virtual social setting. Nah, isu-isu moderasi beragama harus bisa masuk pada virtual sosial setting itu," kata Kamaruzzaman seperti dilansir dari Antara, Minggu (4/2).

Kamaruzzaman mencontohkan kasus di media sosial, seperti Tiktok yang masih sedikit kemunculan kata moderasi agama dalam pencarian dibandingkan dengan istilah-istilah lain.

Baca juga : Pemilu TikTok

"Tugas kita adalah mempromosikan informasi-informasi keagamaan, pengetahuan-pengetahuan keagamaan. Itu yang tadi saya katakan serba automatic product of knowledge bisa mencerahkan para pengguna (media sosial, red.)," katanya.

Menurut dia, berbicara tentang moderasi beragama tidak hanya bicara tentang mind, tetapi bicara pada kesadaran sehingga harus bisa dilakukan dengan proses new social engineering atau rekayasa sosial di alam virtual.

"Konsep-konsep mendasar dalam rekayasa sosial di alam maya, pertama, kita bicara pada level komunal atau kelompok. Bagaimana kelompok-kelompok komunal ini bisa mempromosikan nilai-nilai moderasi beragama,"
katanya.

Baca juga : Gagal Sepakat, Universal Music Group Ancam Tarik Lagu dari TikTok

"Berapa di antara kita ini bisa menjadi agen dalam hal itu. Kemudian, konsepnya. Konsep ini yang kita maksud adalah konsep yang bisa mengubah cara berpikir masyarakat," tambahnya. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat