visitaaponce.com

MUI Isra Mikraj Bukti Kebesaran Allah dan Kecilnya Kuasa Manusia

MUI: Isra Mikraj Bukti Kebesaran Allah dan Kecilnya Kuasa Manusia 
Kubah Shahkrah atau Dome of The Rock di Komplek Masjidil Aqsa, Yerusalem tempat Nabi Muhammad SAW melakukan Isra dari Masjidil Haram, Saudi.(AFP/Ahmad Gharabli)

WAKIL Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menyatakan peristiwa Isra Mikraj harus didekati dan dipahami melalui pendekatan yang disebut dengan pendekatan suprarasional.

Suprarasional dilakukan dengan menggunakan pendekatan iman dan keimanan. Pasalnya secara rasional, kejadian ini jelas sangat sulit diterima. 

Dari peristiwa Isra Mikraj ini diketahui dan disadari bahwa meskipun sudah punya ilmu dan teknologi yang hebat, maka tetap saja tidak ada sedikit pun hak bagi umat manusia untuk sombong serta menyombongkan diri di depan Allah SWT, juga di depan makhluk Tuhan lainnya.

Baca juga : Nabi Musa Menangis Sedih Bertemu Nabi Muhammad saat Isra Mikraj 

Baca juga : 11 Golongan yang Ditemui Nabi Muhammad saat Isra Mikraj 

"Karena ilmu dan teknologi yang kita miliki tidak ada artinya apa-apa bila dibandingkan dengan ilmu dan kemahakuasaan-Nya," sebut Anwar Abbas, Kamis (8/2).

Pembuktian Sains

Berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada, pesawat tercepat yang bisa dibuat oleh umat manusia sampai saat ini adalah Stardust, yaitu pesawat luar angkasa yang diluncurkann NASA pada 1999 dengan kecepatan maksimum 46.439 kilometer per jam.

Kedua, pesawat New Horizons pada 2006 juga oleh NASA dengan kecepatan 58.536 km/jam. Ketiga, pesawat Voyager1 kecepatannya 62.136 km/jam. Keempat, pesawat Helios1 kecepatannya 228.526 km/jam. Kelima, pesawat Helios2 juga dibuat NASA dengan kecepatan 252.792 km/jam. Keenam, pesawat Parker Solar Probe dengan kecepatan 692.000 km/jam.

Baca juga : 5 Hikmah dari Peristiwa Isra Mikraj bagi Kaum Muslim

"Jadi kecepatan pesawat yang dibuat oleh umat manusia belum ada yang bisa melebihi kecepatan kilat, karena kilat itu kecepatannya 300.000 kilometer per detik," ujar Anwar Abbas.

Oleh karena itu, lanjut dia, dalam rangka memahami peristiwa Isra dan Mikraj tersebut perlu diketahui bahwa jarak di antara planet-planet bila diukur dari matahari sangat jauh.

Planet Merkurius misalnya jaraknya 57,9 juta km dari matahari, Venus 108 juta km, Bumi 150 juta km, Mars 228 juta km, Jupiter 779 juta km, Saturnus 1.430 juta km, Uranus 2.880 juta km, dan Neptunus 4.500 juta km.

Baca juga : Isra Mi'raj Adalah: Kisah, Ayat Al-Qur'an, dan Hikmah

Padahal, jarak yang ditempuh Nabi Muhammad SAW dalam Isra dan Mikraj untuk sampai ke arsy tentu lebih jauh lagi dari jarak antara planet-planet yang diketahui umat manusia tersebut.

"Jadi kalau kita menggunakan pendekatan rasional yaitu yang sesuai hukum alam yang kita ketahui selama ini, maka peristiwa Isra Mikraj jelas merupakan satu hal yang mustahil. Apalagi kalau kita mengukurnya dengan menggunakan alat transportasi yang ada di waktu itu, yaitu unta dan atau kuda," jelasnya. 

Diketahui bahwa yang menciptakan alam semesta ini adalah Allah SWT. Lalu yang membuat jarak antara planet-planet tersebut adalah juga Allah SWT.

Baca juga : Saksi Perjalanan Isra Mikraj, Berikut 7 Fakta Unik Masjidil Aqsa

 

Maka tentu saja Allah SWT dengan kemahakuasaan-Nya akan bisa mengisrakan dan memirajkan Nabi Muhammad SAW dalam waktu yang singkat untuk menempuh jarak yang sangat jauh tersebut. Sehingga, peristiwa Isra Mikraj itu hanya berlangsung antara 5 sampai 8 jam.

"Oleh karena itu, kita bisa memahami bagaimana galaunya Nabi akan menjelaskan kepada para sahabatnya dan kaum kafir Quraisy tentang peristiwa yang baru saja dialaminya, karena sudah jelas mereka-mereka itu tidak akan percaya sedikit pun dengan cerita dari peristiwa yang baru dialaminya," tegas Anwar Abbas.

"Karena memang bila menggunakan akal manusia yang ada, jelas sangat sulit dan tidak akan bisa menerimanya," sambungnya. (Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat