Buka Puasa Sebaiknya Diawali dengan Takjil
![Buka Puasa Sebaiknya Diawali dengan Takjil](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/7d41dd1b8b233efc0a8471416993aadc.jpg)
AHLI gizi Luciana Sutanto MS menganjurkan untuk mengawali berbuka puasa dengan makanan porsi kecil yang memiliki rasa manis atau takjil guna mengaktifkan saluran pencernaan serta mengembalikan kadar gula darah setelah berpuasa.
"Makan porsi kecil dan manis saat berbuka puasa untuk mengaktifkan saluran cerna dan mengembalikan kadar gula darah yang turun setelah 12 jam berpuasa," kata dokter lulusan spesialis gizi klinik Universitas Indonesia itu, dikutip Jumat (1/3).
Luciana menerangkan setelah mengonsumsi makanan porsi kecil saat berbuka puasa, seseorang bisa melanjutkan dengan makanan utama lengkap gizi setelah menunaikan ibadah salat maghrib.
Baca juga : 6 Fakta Timun Suri, Pelengkap Sajian di Bulan Ramadan
Makan malam selingan bisa dilakukan usai salat tarawih dan kembali mengonsumsi menu utama lengkap gizi saat sahur.
Bagi individu yang memiliki riwayat penyakit seperti refluks gastroesofagus atau GERD disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan pedas dan asam berlebihan saat berbuka puasa maupun sahur.
"Hindari makanan yang dapat memperparah kondisi GERD saat sahur dan berbuka puasa seperti makanan yang terlalu pedas dan terlalu asam," ujar Luciana.
Baca juga : Plt Bupati Bogor Intruksikan ASN Berbagi Takjil Ramadan
Sementara untuk penderita diabetes, Luciana menyarankan untuk melakukan konsultasi kepada ahli medis sebelum melakukan puasa.
"Untuk kondisi diabetes, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter apakah kondisi diabetesnya masih memungkinkan untuk berpuasa," ucap Luciana.
Dalam sebuah diskusi daring, Sabtu (24/2), dokter spesialis penyakit dalam dari RSUPN dr Cipto Mangunkusumo, Martha Rosana mengatakan penderita diabetes memiliki risiko komplikasi apabila asupan makanan dan cairannya berubah.
Penderita diabetes bisa menghadapi risiko komplikasi berupa hipoglikemia (gula darah rendah), hiperglikemia (gula darah terlalu tinggi), dehidrasi, dan ketoasis diabetikum (komplikasi akut).
Konsultasi dengan dokter sebelum puasa dibutuhkan agar penderita diabetes memperoleh informasi mengenai evaluasi penggunaan obat-obatan, pemantauan kondisi kesehatan, hingga penilaian risiko komplikasi. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Hari-Hari Tasyrik: Pengertian, Larangan, dan Amalannya
Zikir, Selawat, Doa, Amalan dalam 10 Hari Pertama Zulhijah
Ganjaran Besar Puasa Sembilan Hari Awal Zulhijah
Sejarah Peristiwa dan Keutamaan 10 Hari Pertama pada Zulhijah
Niat Puasa Sunah Zulhijah Menjelang Iduladha
Bacaan dan Tata Cara Mandi Wajib untuk Puasa Ramadhan
Aryaduta Menteng Berbagi Kebahagiaan Bersama Panti Asuhan Nurul Iman Jafariyah
Kecap Sedaap Salurkan 750 Sajian Buka Puasa ke Masjid di Jaksel dan Bandung
Perhimpunan INTI dan BiglandOtel Sentul Suites & Convention Buka Puasa Bersama Shinta Nuriyah Wahid
Keluarga Alumni Universitas Pancasila (KAUP) Salurkan Sembako Paket Lebaran
Ditinggal Mudik, Jakarta Tetap Macet, Ini Penyebabnya
Somerset Grand Citra Jakarta Memeriahkan Bulan Ramadan dengan Aktivitas Bermakna
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap