visitaaponce.com

Ini Siasat Agar Terhindar dari Konflik Pernikahan yang Bisa Berujung Perceraian

Ini Siasat Agar Terhindar dari Konflik Pernikahan yang Bisa Berujung Perceraian
Ilustrasi(Freepik)

PSIKOLOG keluarga dan pernikahan Yulistin Puspaningrum menekankan pentingnya menjalankan komitmen pernikahan dalam upaya menghindari konflik yang dapat berujung pada perceraian.

"Pada saat kita melangkah ke perkawinan, kita harus komitmen dengan pernikahan itu, kalau enggak komitmen, ada masalah sedikit bisa enggak cocok," kata psikolog lulusan Universitas Gadjah Mada itu, dikutip Rabu (6/3).

Sebelum memutuskan untuk menikah, ia mengatakan, penting untuk menelusuri serta memahami kepribadian calon pasangan dan latar belakang keluarga agar bisa berusaha meminimalkan potensi konflik setelah menikah.

Baca juga : Pemberdayaan Keluarga Penting untuk Menjawab Tantangan di Masa Depan

Setelah menikah, Yulistin mengatakan pasangan mesti mengupayakan komunikasi terjalin dengan baik dalam hal pemenuhan kebutuhan masing-masing.

Menurut dia, setidaknya ada lima kebutuhan yang harus dipenuhi untuk menjaga keharmonisan rumah tangga, yaitu waktu, pelayanan, penghargaan, pemberian hadiah, dan pelukan.

Ia mengatakan bahwa sentuhan atau pelukan sangat berarti bagi pasangan dan dapat membuat pernikahan menjadi lebih bahagia. Sentuhan membuat pasangan merasa dibutuhkan dan dihargai kehadirannya.

Baca juga : Ini Langkah, Syarat, Dokumen, dan Biaya Mengajukan Gugatan Cerai ke Pengadilan Agama 2023

Selain itu, menurut dia, pasangan sebaiknya mengupayakan adanya efek kejutan agar hubungan rumah tangga tidak menjadi pasif dan monoton.

"Memang secara kimia, terutama laki-laki, bisa bosan saat tidak ada unsur keterkejutan. Saat pasangan ada sesuatu, enggak pasif, selalu ada yang baru, ini perlu dijaga, kalau enggak, bisa terjadi perceraian," katanya.

Ia menambahkan, dalam hal ini upaya untuk membangkitkan lagi rasa seperti semasa berpacaran atau pada awal pernikahan bisa dicoba.

Yulistin juga mengemukakan pentingnya pasangan memahami bahwa pernikahan adalah sesuatu yang sakral dan bahwa hubungan dalam pernikahan bisa naik-turun.

"Dalam pernikahan ada siklus naik turun, tapi bagaimana kita bisa menjaga supaya saat jatuh bisa bangkit lagi, di media sosial apalagi, gangguan bisa berseliweran, kalau enggak kuat bisa jatuh," pungkasnya. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat