visitaaponce.com

Perundung Disebut Memiliki Niat Menyakiti Orang Lain

Perundung Disebut Memiliki Niat Menyakiti Orang Lain
Ilustrasi(Freepik)

PSIKOLOG klinis Annisa Mega Radyani menyebutkan perbedaan mendasar antara perundungan dengan bercanda adalah pada niat atau intensi pelaku kepada korban. Pelaku perundungan cenderung berniat menyakiti orang lain.

"Ada intensi atau ada niat untuk menyakitinya (korban perundungan). Jadi, secara jelas orang tersebut ada keinginan untuk membuat orang lain itu tidak nyaman, membuat orang lain itu terluka jadi ada intensi seperti itu," kata psikolog lulusan magister psikologi Universitas Indonesia itu, dikutip Sabtu (16/3).

Sementara tindakan yang bersifat candaan hanya didasari motif sebatas ingin bersenda gurau dengan teman tanpa ada niat menyakiti atau membuat orang lain tidak nyaman.

Baca juga : Peran Krusial Orangtua dalam Mencegah Perundungan dan Kekerasan Seksual Anak

Annisa juga menyebutkan tindakan perundungan juga secara spesifik dilakukan kepada orang atau kelompok tertentu dan terjadi secara berulang-ulang.

"Bullying (perundungan) itu memang tidak hanya sekali atau dua kali tapi ketika itu terjadi berulang kali dan dalam waktu berdekatan," ujar Annisa.

Orangtua berperan penting dalam mendidik anak guna mencegah sifat perundung timbul dalam diri anaknya salah satunya dengan mengajarkan perbedaan antara tindakan yang bersifat candaan dan yang menjurus kepada perilaku perundungan.

Baca juga : Komunikasi yang Baik Antara Orangtua dan Anak Bisa Cegah Perundungan

"Artinya dari orangtua atau keluarga penting sekali mendidik anak sejak dini untuk memahami apa sih bullying (perundungan) itu? Apa, sih, bedanya bullying dan bercanda? Perilaku apa aja sih yang udah disebut sebagai bullying?" ucap dia.

Selain itu, orangtua juga didorong untuk mengajarkan konsekuensi dari setiap perbuatan yang dilakukan anak mereka. 

Annisamengatakan orangtua juga perlu tegas dalam menyampaikan kepada anak hal mana yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan.

"Kalau memang anak melakukan kesalahan, kita tetap konsisten menyampaikan bahwa itu tidak boleh lagi dilakukan," pungkas dia. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat