visitaaponce.com

Komunikasi yang Baik Antara Orangtua dan Anak Bisa Cegah Perundungan

Komunikasi yang Baik Antara Orangtua dan Anak Bisa Cegah Perundungan
Ilustrasi(Freepik)

PSIKOLOG Universitas Gadjah Mada (UGM) Novi Poespita Candra menekankan pentingnya komunikasi dan dialog yang intens antara orangtua dengan putra-putri mereka untuk mencegah terjadinya kekerasan atau perundungan (bullying).

"Salah satu cara termudah untuk mencegah kekerasan atau perilaku yang kurang elok sekarang ini adalah dialog. Komunikasi antara anak dan orangtua itu penting sekali," kata Novi, dikutip Rabu (6/3).

Novi menjelaskan, kekerasan yang terjadi pada anak usia remaja atau usia sekolah terjadi karena beberapa faktor, salah satunya adalah kurangnya rasa kemanusiaan.

Baca juga : Orangtua Diingatkan Persiapkan Anak Sebelum Mengirim ke Asrama

Selain itu, anak-anak yang melakukan kekerasan biasanya kurang memiliki rasa empati dan menghargai orang lain (respek) sehingga mereka berisiko melakukan hal yang merugikan orang lain.

Menurut dia, sikap respek ini perlu diajarkan pada anak-anak sejak usia dini.

Di sisi lain, orangtua juga diharapkan untuk mendidik anak bersikap terbuka pada hal-hal yang mereka alami dalam kehidupannya.

Baca juga : Orangtua Diingatkan Bekali Anak Kemampuan Lindungi Diri dari Perundungan

Anak-anak yang mengalami perundungan memerlukan seseorang yang tepat untuk mendengar cerita, mencarikan solusi, serta mengembalikan kepercayaan diri mereka.

"Pendidikan emosi dan sosial penting diajarkan bersama dengan pola komunikasi yang terbuka di rumah maupun di sekolah," ujarnya.

Lebih lanjut, Novi menyampaikan, era digital saat ini menyebabkan anak-anak banyak menghabiskan waktu untuk beraktivitas menggunakan gawai.

Baca juga : Orangtua Berperan Penting untuk Cegah Perilaku Perundungan

Hal tersebut membuat waktu berinteraksi antara orangtua dan anak semakin berkurang, sehingga banyak hal yang orangtua tidak ketahui tentang anak-anak mereka.

Oleh karena itu, ia mengimbau agar orangtua terus memperkuat komunikasi dan dialog dengan putra-putri melalui pembatasan penggunaan gawai sehari-hari.

Dengan demikian, anak-anak dapat menumbuhkan kepercayaan dan tempat untuk berbagi cerita dalam kehidupannya.

"Kita ajarkan untuk mengurangi dan mengatur penggunaan gawai dan memperbanyak dialog. Agar tercipta trust connections antara anak dan orangtua ya harus sering dialog," pungkasnya. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat