visitaaponce.com

Tidur Kurang dari 5 Jam Tingkatkan Risiko Diabetes

Tidur Kurang dari 5 Jam Tingkatkan Risiko Diabetes
Ilustrasi(Freepik)

SEBUAH penelitian terbaru menemukan seseorang yang memiliki durasi tidur kurang dari 5 jam dalam sehari menghadapi risiko lebih besar terkena penyakit diabetes tipe dua, termasuk bagi yang telah menerapkan pola makan sehat.

Dikutip dari Medical Daily, Minggu (24/3), penelitian yang dilakukan tim peneliti dari Universitas Uppsala dan dipublikasikan di JAMA Network Open itu mengungkapkan risiko diabetes dari kekurangan tidur tidak cukup dicegah hanya dengan mengonsumsi makanan sehat.

"Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa durasi tidur yang singkat setiap hari secara berulang dapat meningkatkan risiko diabetes tipe dua, sementara kebiasaan diet sehat seperti makan buah dan sayuran secara teratur dapat mengurangi risikonya," kata anggota tim peneliti, Diana Noga.

Baca juga : Penderita Insomnia Berisiko Lebih Tinggi Terkena Serangan Jantung

"Namun, masih belum pasti apakah orang yang memiliki durasi tidur terlalu pendek dapat mengurangi risiko terkena diabetes tipe dua dengan makan sehat," tambahnya.

Penelitian ini menggunakan sampel data dari UK Biobank. Data ini berasal dari respon para peserta yang ditanya tentang kesehatan dan gaya hidup mereka dan dipetakan secara genetik.

Tim peneliti terus menindaklanjuti data dari para peserta ini selama lebih dari sepuluh tahun. Mereka menemukan bahwa durasi tidur antara tiga sampai lima jam memiliki kaitan dengan risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe dua.

Baca juga : Manfaat Tidur Siang bagi Kesehatan Tubuh

Meskipun pola makan sehat dikaitkan dengan penurunan risiko, para peneliti mencatat individu yang menerapkan pola makan sehat tetapi memiliki durasi tidur kurang dari enam jam setiap hari masih menghadapi peningkatan risiko diabetes tipe dua.

"Temuan ini menunjukkan menerapkan diet sehat kemungkinan tidak mengurangi risiko diabetes tipe dua bagi mereka yang memiliki kebiasaan durasi tidur pendek," tulis tim peneliti dalam publikasi penelitian mereka.

Anggota tim peneliti lainnya, Christian Benedict mengatakan hasil penelitian ini dapat dianggap sebagai sebuah pengingat bahwa jam tidur yang baik dapat memberikan manfaat bagi kesehatan.

Menurutnya, efek kurang tidur dapat bervariasi antarindividu, tergantung pada sejumlah aspek seperti genetika dan kebutuhan tidur untuk masing-masing orang. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat