Kisah Nabi Syamun Samson Al-Ghazi dan Lailatul Qadar
![Kisah Nabi Syam'un Samson Al-Ghazi dan Lailatul Qadar](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/04/549891de08cb39366ec593fc35ba5b68.jpg)
PERNAH mendengar pahlawan hebat bernama Samson dan menonton filmnya? Sejatinya ia seorang Nabi yang diutus Allah. Nama aslinya ialah Syam'un Ghazi alaihis salam.
Kisah Nabi Syam'un berasal dari cerita Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Rasulullah SAW menceritakan tentang seorang nabi yang hidup di zaman Romawi yang bernama Syam'un Ghazi.
Syam'un ialah Nabi dari kalangan Bani Israil. Ia juga merupakan hakim ketiga terakhir pada zaman Israel kuno. Mau tahu ceritanya? Berikut penjelasannya.
Baca juga : Enam Keutamaan Lailatulkadar, Waktu Terjadi, Tanda, dan Ibadahnya
Asal nama Nabi Syam'un
Nabi Syam'un al-Ghazi memiliki beberapa nama. Dalam bahasa Arab, beliau disebut dengan Syamsyawn atau Syam'un.
Dalam bahasa Ibrani, ia disebut Simson. Sedangkan dalam bahasa Tiberias dipanggil Shimshon. Dalam Alkitab Nasrani, ia disebut Samson.
Nama Syam'un berarti yang berasal dari matahari. Sedangkan Al-Ghazi berarti yang berasal dari Ghazi atau Gaza di Palestina sekarang.
Baca juga : Kisah Nabi Jirjis Hidup kembali meski Dibunuh 70 Kali
Nabi Syam'un Ghazi memiliki mukjizat luar biasa. Ia bisa melunakkan besi dan dapat merobohkan Istana.
Cerita tentang Syam'un merupakan cerita Israiliyat yang diceritakan turun temurun di jazirah Arab. Ceritanya sudah tersebar jauh sebelum Nabi Muhammad SAW lahir.
Dari kitab Muqasyafatul Qulub karangan Al-Ghazali diceritakan bahwa Rasulullah SAW berkumpul bersama para sahabat di bulan suci Ramadan. Kemudian Rasulullah SAW bercerita tentang seorang Nabi bernama Syam'un Ghazi.
Baca juga : Akidah Iman kepada Allah Ada tanpa Tempat
Menentang raja
Dikisahkan Nabi Syam'un Ghazi berperang melawan bangsa yang menentang ketuhanan Allah subhanahu wata'ala. Ketangguhan dan keperkasaan Nabi Syam'un dipergunakan untuk menentang penguasa kaum kafirin saat itu, yakni Raja Israil.
Akhirnya sang Raja Israil mencari jalan untuk menundukkan Nabi Syam'un. Berbagai upaya pun dilakukan olehnya tetapi belum berhasil.
Baca juga : Tiga Doa Menggapai Ramadan agar Ibadah Diterima
Akhirnya atas nasihat para penasihatnya diumumkanlah sayembara kepada rakyatnya. Bunyinya ialah barang siapa yang dapat menangkap Syam'un Ghazi akan mendapat hadiah emas dan permata yang berlimpah.
Singkat cerita Nabi Syam'un Ghazi terpedaya oleh istrinya. Karena sayang dan cintanya kepada istri, Nabi Syam'un berkata kepada istrinya, "Jika kau ingin mendapatkanku dalam keadaan tak berdaya, ikatlah aku dengan potongan rambutku."
Akhirnya Nabi Syam'un Ghazi diikat oleh istrinya saat ia tertidur. Sang Nabi lantas dibawa ke hadapan sang raja. Beliau disiksa dengan dibutakan kedua matanya dan diikat serta dipertontonkan di Istana Raja.
Baca juga : Khutbah Jumat: Lima Kemuliaan Umat Rasulullah di Bulan Ramadan
Karena diperlakukan yang sedemikian pedihnya, Nabi Syam'un Ghazi berdoa kepada Allah SWT. Beliau berdoa dengan dimulai bertaubat dan kemudian memohon pertolongan atas kebesaran Allah.
Doa Nabi Syam'un dikabulkan. Istana raja bersama seluruh masyarakatnya hancur beserta istri dan para kerabat yang mengkhianatinya.
Kemudian Nabi Syam'un bersumpah kepada Allah bahwa ia akan menebus semua dosa-dosanya dengan berjuang menumpas semua kebatilan dan kekufuran yang lamanya 1.000 bulan tanpa henti. Semua itu atas hidayah dari Allah.
Baca juga : Khutbah Jumat: Bersihkan Hati Sambut Ramadan
Lailatul qadar
Ketika Rasulullah SAW selesai menceritakan Nabi Syam'un Ghazi yang berjuang fisabilillah selama 1.000 bulan, salah satu sahabat berkata, "Ya Rasulullah, kami ingin juga beribadah seperti Nabiyullah Syam'un Ghazi."
Kemudian Rasulullah SAW diam sejenak. Malaikat Jibril lalu datang dan mewahyukan kepada beliau bahwa pada bulan Ramadan ada satu malam yang lebih baik daripada 1.000 bulan. Itulah lailatul qadar atau lailatulkadar atau malam kemuliaan.
Pada kitab Qishashul Anbiyaa dikisahkan bahwa Rasullah Muhammad SAW tersenyum sendiri. Lalu bertanyalah salah seorang sahabatnya, "Apa yang membuatmu tersenyum wahai Rasulullah?"
Rasullah SAW menjawab, "Diperlihatkan kepadaku pada Hari Akhir ketika seluruh manusia dikumpulkan di Mahsyar. Semua Nabi dan Rasul berkumpul bersama umatnya masing-masing, masuk ke surga. Ada salah seorang Nabi membawa pedang yang tidak punya pengikut satu pun masuk surga. Dialah Syam'un."
Begitulah sekelumit kisah hikmah tentang Nabi Syam'un 'Samson' Al-Ghazi. Semoga bermanfaat. (Z-2)
Terkini Lainnya
Menentang raja
Lailatul qadar
Syarat Hewan Kurban dari Kualitas, Kuantitas, dan Urutan Keutamaan
Kakbah Rumah Pertama yang Dibangun Manusia
Definisi Kurban dan Waktu Disyariatkan bagi Umat Islam
Doa dan Zikir dalam 10 Hari Pertama Zulhijah
Surat At-Takwir dalam Bahasa Arab, Latin, Terjemah, Kandungan, Keutamaannya
Doa Ziarah Kubur untuk Seluruh Keturunan Nabi Adam
Sejarah Salat Fardu Lima Waktu terkait Kisah para Nabi
Kisah Sembilan Nabi yang tidak Disebutkan dalam Al-Qur'an
Sekilas Sejarah Kehidupan Nabi Muhammad SAW
Kisah Nabi Yusuf dan Mukjizatnya yang Menakjubkan
Tafsir Al-Baqarah Ayat 23 Umat yang Satu hingga Nabi Idris
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap