visitaaponce.com

Khutbah Jumat Lima Kemuliaan Umat Rasulullah di Bulan Ramadan

Khutbah Jumat: Lima Kemuliaan Umat Rasulullah di Bulan Ramadan
Sejumlah umat Islam mendengarkan ceramah sebelum melaksanakan salat Jumat di Masjid Baitul Faidzin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.(Antara/Yulius Satria Wijaya)

BULAN suci Ramadan merupakan salah satu bentuk kasih sayang Allah subhanahu wa ta'ala kepada umat Islam. Ini karena di bulan itu, Allah memberikan banyak sekali ganjaran bagi orang-orang beriman yang menajalankan ibadah dengan keikhlasan.

Khatib salat Jumat seyogianya mengingatkan jemaah tentang kemuliaan bulan Ramadan bagi umat Islam. Bagaimana penjelasannya? 

Berikut penjabaran khutbah Jumat berjudul Lima Kemuliaan Umat Rasulullah SAW di Bulan Ramadan yang ditulis Ali Akbar bin Muhammad bin Aqil. Khutbah jumat ini dirilis Rabithah Alawiyah Kota Malang, Jawa Timur.

Baca juga : Khutbah Jumat: Bersihkan Hati Sambut Ramadan

Khutbah pertama

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

Hadirin yang dimuliakan Allah SWT,

Baca juga : Khutbah Jumat tentang Keutamaan Ibadah pada Bulan Syakban

Kemuliaan demi kemuliaan tercurah kepada umat Nabi Muhammad SAW. Meski kita berada pada urutan umat yang terakhir tetapi tidak menggerus kemuliaan yang diberikan Allah SWT kepada kita. Tidak lain karena kita bersandar pada nama besar Sayiduna wa Maulana Muhammad SAW.

Termasuk di antara kemuliaan yang Allah SWT berikan kepada kita ialah yang berkaitan dengan bulan Ramadan yang akan kita masuki. Dalam kesempatan Rasulullah SAW bersabda:

أُعْطِيَتْ أُمَّتِيْ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ خَمْسًا لَمْ يُعْطَهُنَّ نَبِيٌ قَبْلِي: أَمَّا وَاحِدَةٌ، فَإِنَّهُ اِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ يَنْظُرُ اللهُ إِلَيْهِمْ، وَمَنْ نَظَرَ اللهُ إِلَيْهِ لَمْ يُعَذِّبْهُ أَبَدًا. وَأَمَّا الثَّانِيَةُ: فَإِنَّ خُلُوْفَ أَفْوَاهِهِمْ حِيْنَ يَمْسُوْنَ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيْحِ الْمِسْكِ. وَأَمَّا الثَّانِيَةُ: فَإِنَّ خُلُوْفَ أَفْوَاهِهِمْ حِيْنَ يَمْسُوْنَ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيْحِ الْمِسْكِ. وَأَمَّا الثَّالِثَةُ: فَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ تَسْتَغْفِرُ لَهُمْ فِي كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ. وَأَمَّا الرَّابِعَةُ: فَإِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ يَأْمُرُ جَنَّتَهُ فَيَقُوْلُ لَهَا اِسْتَعِدِّيْ وَتَزَيِّنِي لِعِبَادِيْ أَوْشَكَ أَنْ يَسْتَرِحُوْا مِنْ تَعْبِ الدُّنْيَا إِلَى دَارِيْ وَكَرَامَتِي. وَأَمَّا الخَامِسَةُ: فَإِذَا كاَنَ آخِرُ لَيْلَةٍ غَفَرَ اللهُ لَهُمْ جَمِيْعًا.

Baca juga : Khutbah Jumat: Lima Hal yang Perlu Dilakukan pada Bulan Sya'ban

Telah diberikan kepada umatku di bulan Ramadan, lima pemberian yang belum pernah diberikan kepada nabi sebelumku yaitu pertama, pada awal bulan Ramadhan, Allah subhanahu wa ta'ala melihat umatku. Siapa yang dilihat oleh Allah, dia tidak akan disiksa untuk selama-lamanya. Kedua, bau mulut orang yang berpuasa, di sisi Allah, lebih baik dari bau minyak misik (kasturi).

Ketiga, para Malaikat memohon ampunan untuk umatku siang dan malam. Keempat, Allah subhanahu wata'ala memerintahkan (penjaga) surga-Nya, Allah berkata kepadanya, "Bersiap-siaplah dan berhiaslah kamu untuk hamba-hamba-Ku, mereka akan beristirahat dari kesulitan hidup di dunia menuju tempat-Ku dan kemuliaan-Ku." Kelima, pada akhir malam bulan Ramadan Allah mengampuni dosa-dosa mereka semuanya. (HR al-Baihaqi).

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah

Baca juga : Keutamaan Salat Tasbih dan Tata Cara Mengerjakannya

Terkait hadis di atas, Habib Saqqaf bin Ali Alaydrus dalam bukunya al-Badhai'ul Ghooliyatul Atsmaan fit Tazawwud Li Syahri Ramadhaan memberikan keterangan lebih lanjut. Pertama, yang dimaksud malam pertama bulan Ramadan Allah melihat hamba-hamba-Nya ialah betapa mulia dan berkah malam yang satu ini. 

Seperti kita ketahui keberkahan ada pada awal keadaan. Ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

اللهم بارك لأمتي في بكورها

Baca juga : Lima Doa sebelum Mencoblos Surat Suara di TPS

Ya Allah, berilah keberkahan bagi umatku di pagi harinya.

Maka, dalam keadaan yang sudah dilimpahi berkah dan kemuliaan, ditambah dengan Allah SWT melihat kepada kita dengan pandangan kasih sayang, pandangan kelembutan, pandangan cinta. Sejalan dengan sabda Rasulullah SAW yang lain, "Permulaan Ramadan adalah rahmat," yang oleh sebagian ulama ditafsirkan sebagai malam pertamanya.

Kedua, yang dimaksud dengan bau mulut orang yang puasa lebih harum dari minyak kesturi, hal ini memiliki beberapa pemahaman. Maksud pertama, Allah akan memberi pahala atas bau mulut orang yang puasa jauh lebih banyak dari pahala yang diberikan kepada orang-orang yang menggunakan minyak kasturi saat hendak melaksanakan salat Jumat dan Hari Raya. 

Baca juga : 99 Asmaul Husna Arab, Latin, dan Artinya

Maksud kedua, bau mulut orang yang puasa yang harum di sisi Allah itu digunakan oleh malaikat sebagai pengharum diri mereka. Mereka lebih banyak menggunakan bau mulut para pengamal puasa sebagai wewangian dari pada menggunakan minyak kasturi.

Maksud ketiga, Allah memberikan balasan di akhirat dengan mengubah bau mulut orang yang berpuasa lebih harum dari kasturi seperti halnya bau darah para syuhada. 

Kaum muslimin yang berbahagia,

Baca juga : 20 Sifat Mustahil bagi Allah, Arti dan Penjelasannya

Ketiga, kata Habib Saqqaf bin Ali Alaydrus, yang dimaksud para malaikat memohon ampunan untuk umatku siang dan malam, hal ini merupakan bentuk penghormatan kepada orang-orang yang berpuasa. Allah SWT memerintahkan kepada para malaikat-Nya untuk memohon ampun buat mereka. Bahkan dalam suatu hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad disebutkan, "Ikan-ikan di laut memohonkan ampunan sampai mereka berbuka."

Anugerah keempat, Allah SWT menambah keindahan, kenyamanan, dan kenikmatan khusus bagi orang-orang yang berpuasa. Kelak, orang-orang yang berpuasa akan mendapatkan apa yang telah dijanjikan untuk mereka. Ini sebagaimana diisyaratkan dalam firman Allah SWT:

كُلُوْا وَاشْرَبُوْا هَنِيْۤـًٔا ۢبِمَآ اَسْلَفْتُمْ فِى الْاَيَّامِ الْخَالِيَةِ  

Baca juga : Tafsir Ali Imran Ayat 55: Pengangkatan Nabi Isa dan Wafatnya

(Kepada mereka dikatakan), "Makan dan minumlah dengan nikmat karena amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu." (QS al-Haaqqah: 24).

Jemaah salat Jumat,

Kelima, yang dimaksud Allah mengampuni dosa umat Islam pada malam akhir Ramadan, hal ini memberikan petunjuk keutamaan yang terkandung di malam itu. Malam yang penuh ampunan dan rahmat khusus atau umum yang tercurah deras. 

Baca juga : Tafsir Ali 'Imran 73: Bantah Bani Israil, Karunia Kenabian Milik Allah

Di malam terakhir itu, kita bersama-sama mengumandangkan takbir dan mengagungkan Allah yang Maha Besar atas semua nikmat yang Dia anugerahkan kepada kita. Salah satunya nikmat itu ialah bisa menunaikan puasa dan ibadah lain.

Demikianlah khutbah Jumat yang singkat ini. Semoga bisa menambah semangat kita dalam berlomba-lomba melakukan kebaikan hingga jannah (surga) Allah SWT menjadi tempat kembali kita kelak. 

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فيِ القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنيِ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنيِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ َإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْليِ هذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ ليِ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Baca juga : Tafsir Surat Al-Mu'minun Ayat 16 tentang Hari Kebangkitan

Khutbah kedua

اَلْحَمْدُ للّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ   أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ

أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ   

Baca juga : Tafsir At-Taubah 40 tentang Munafik dan Allah Menolong Nabi

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هٰذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ   

عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْن

Demikianlah contoh khutbah Jumat dalam menyambut Ramadan yang mulia karena penuh kasih sayang dan kemuliaan dari Allah. Semoga bermanfaat. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat