visitaaponce.com

Tafsir At-Taubah 40 tentang Munafik dan Allah Menolong Nabi

Tafsir At-Taubah 40 tentang Munafik dan Allah Menolong Nabi
Seorang ibu mengajarkan anaknya mengaji dengan penerangan lampu minyak di rumahnya yang belum mendapatkan layanan listrik di Dusun Geragai.(Antara/Wahdi Septiawan.)

ORANG munafik takut menolong Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan umat Islam saat ingin berperang dengan Romawi. Padahal, sebelumnya telah nyata pertolongan Allah subhanahu wa ta'ala kepada Nabi Muhammad dan orang-orang beriman. Hal ini diuraikan dalam Al-Qur'an Surat At-Taubah ayat 40.

Bagaimana tafsir atau penjelasan Surat At-Taubah ayat 40 tentang munafik dan pertolongan Allah kepada Nabi Muhammad? Berikut uraian Kiai Asyari Masduki dari LDNU PC Kediri, Jawa Timur.

Surat At-Taubah ayat 40

إِلَّا تَنصُرُوهُ فَقَدۡ نَصَرَهُ ٱللَّهُ إِذۡ أَخۡرَجَهُ ٱلَّذِینَ كَفَرُوا۟ ثَانِیَ ٱثۡنَیۡنِ إِذۡ هُمَا فِی ٱلۡغَارِ إِذۡ یَقُولُ لِصَـٰحِبِهِۦ لَا تَحۡزَنۡ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَنَاۖ فَأَنزَلَ ٱللَّهُ سَكِینَتَهُۥ عَلَیۡهِ وَأَیَّدَهُۥ بِجُنُودࣲ لَّمۡ تَرَوۡهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ ٱلَّذِینَ كَفَرُوا۟ ٱلسُّفۡلَىٰۗ وَكَلِمَةُ ٱللَّهِ هِیَ ٱلۡعُلۡیَاۗ وَٱللَّهُ عَزِیزٌ حَكِیمٌ

Illaa tanshuruuhu faqad nasharahullaahu idz akhrajahul ladziina kafaruu taaniyatsnaini idz humaa fil ghaari idz yaquulu lishaahibihii laa tahzan innallaaha ma'anaa, fa anzalallaahu sakiinatahuu 'alaihi wa ayyadahuu bijunuudil lam tarauhaa wa ja'ala kalimatal ladziina kafarus suflaa, wa kalimatullaahi hiyal 'ulyaa, wallaahu 'aziizun hakiim.

Baca juga: Tafsir Surat Ghafir atau Al-Mu'min Ayat 46 tentang Azab Kubur

Jika kalian (orang-orang munafik) tidak mau menolongnya (Muhammad), sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir membuat Nabi seakan-akan terpaksa keluar (dari Mekah), sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada di dalam gua. Ketika itu dia berkata kepada sahabatnya (Abu Bakar), "Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah menolong kita." Maka Allah menurunkan ketenangannya kepadanya (Abu Bakar) dan Allah telah memperkuat (Muhammad) dengan tentara (malaikat-malaikat) yang tidak terlihat olehmu (pada perang Badar). Dan Dia menjadikan kalimah orang-orang kafir itu rendah dan kalimah Allah itulah yang tinggi. Allah maha perkasa dan maha bijaksana.

Peringatan kepada munafik

"Ayat ini peringatan kepada orang-orang munafik. Meskipun mereka enggan untuk ikut perang karena takut dengan besarnya jumlah tentara musuh (tentara Romawi) dalam perang Tabuk, Allah ta'ala akan menolong nabi Muhammad dan para sahabatnya," papar Asyari.

Baca juga: Tafsir Surat Fushilat Ayat 46 Allah tidak Berbuat Zalim

Munafik ialah orang yang memperlihatkan keimanan, tetapi menyembunyikan kekufuran dalam hatinya. Dalam pandangan manusia, munafik ialah orang-orang yang beriman. Namun, menurut Allah mereka tergolong orang-orang kafir. Tempat mereka kelak saat akhirat di dasar neraka.

Allah ta'ala berfirman di Surat An-Nisa' ayat 145:

إِنَّ ٱلۡمُنَـٰفِقِینَ فِی ٱلدَّرۡكِ ٱلۡأَسۡفَلِ مِنَ ٱلنَّارِ وَلَن تَجِدَ لَهُمۡ نَصِیرًا

Sesungguhnya orang-orang munafik itu di dasar neraka dan kamu tidak akan menemukan seorang penolang bagi mereka.

Dua macam munafik

"Munafik yang dimaksud di sini ialah munafiq i'tiqodiy (munafik dalam akidah), bukan munafiq amaliy (munafik dalam amal perbuatan)," kata Asyari.

Baca juga: Tafsir Al-Qur'an tentang Allah Maha Kaya dari Alam Semesta

Munafiq 'amaliy ialah munafik yang sifat-sifatnya dijelaskan dalam hadis. Ia bila berkata berbohong, bila dipercaya berkhianat dan bila berjanji mengingkari. 

Munafiq amaliy hukumnya tidak kafir, baik di hadapan manusia maupun menurut Allah.

Allah menolong Nabi

Allah ta'ala mengingatkan mereka (orang-orang munafik) bahwa sebelumnya Allah menolong Nabi Muhammad.

إِذۡ أَخۡرَجَهُ ٱلَّذِینَ كَفَرُوا۟ ثَانِیَ ٱثۡنَیۡنِ إِذۡ هُمَا فِی ٱلۡغَارِ إِذۡ یَقُولُ لِصَـٰحِبِهِۦ لَا تَحۡزَنۡ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَنَاۖ فَأَنزَلَ ٱللَّهُ سَكِینَتَهُۥ عَلَیۡهِ 

Ketika Rasulullah seakan-akan terpaksa keluar dari Mekah, karena akan dibunuh oleh orang-orang musyrik Mekah.

Baca juga: Tafsir Surat At-Tahrim Ayat 6 tentang Neraka dan Malaikat

Dikatakan seakan-akan Nabi Muhammad terpaksa keluar dari Mekah. Padahal, sesungguhnya Nabi Muhammad keluar dari Mekah bukan terpaksa karena akan dibunuh oleh orang-orang musyrik, tetapi karena perintah Allah. 

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

أمرت بقرية تأكل القرى وهي طيبة

Aku diperintahkan untuk hijrah ke suatu kampung yang akan memakan kampung-kampung lain yaitu Thoibah (Yatsrib). 

Baca juga: Tafsir Surat Al-A'raf Ayat 180 terkait Asmaul Husna

Ketika itu, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersama sahabatnya di dalam gua Gunung Tsur. Lantas orang-orang kafir yang mengejar juga berada di sekitar gua itu.

Pada saat itu Abu Bakar bersedih memikirkan keselamatan Rasulullah, bukan memikirkan keselamatan dirinya. Menurut Abu Bakar, kematiannya tidak berdampak apa-apa, sementara kematian Nabi ialah kematian umat dan agama.

Baca juga: Tafsir Surat Ali Imran 133 tentang Surga dan Penghuninya

Pada saat itulah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berkata kepada sahabatnya, "Jangan anda takut sesungguhnya Allah bersama kita." 

"Ayat ini termasuk ayat mutasyabihat yang zahirnya mengindikasikan bahwa Allah bertempat di Bumi, tepatnya di Gua Tsur bersama Rasulullah dan Abu Bakar. Namun, makna seperti ini jelas tidak layak bagi Allah ta'ala, karena berada pada suatu tempat merupakan sifat makhluk dan Allah maha suci dari sifat makhluk," katanya.

Baca juga: Tafsir Al-Qur'an tentang Perbuatan Baik Orang Beriman dan Kafir

Karena itu, para ulama menakwilkan lafadz معنا (bersama kita) dalam ayat tersebut dengan معية النصرة (kebersamaan dengan pertolongan). Dengan demikian, makna ayat tersebut, "Jangan kamu bersedih, sesungguhnya Allah menolong kita."

Diriwayatkan bahwa ketika itu dengan kehendak Allah, burung-burung merpati bertelur di mulut gua dan laba-laba membuat sarang di mulut gua. Ini membuat orang-orang musyrik yang sudah berada di depan mulut gua menyimpulkan tidak mungkin ada orang di dalamnya. Mereka juga dibuat tidak bisa melihat Nabi dan Abu Bakar oleh Allah ta'ala.

Baca juga: Tafsir Surat Al-Hujurat Ayat 15 Iman tanpa Keraguan

Makna معية الله dalam ayat ini serupa dengan معية الله dalam Surat An-Nahl ayat 128.

إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلَّذِینَ ٱتَّقَوا۟ وَّٱلَّذِینَ هُم مُّحۡسِنُونَ

Sesungguhnya 'Allah menolong' orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat baik.

Baca juga: Tafsir Ali Imran 19: Islam Diridai Allah dan Agama para Nabi

Makna معية الله dalam ayat ini serupa dengan معية الله dalam Surat Al-Baqarah ayat 153.

یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ ٱسۡتَعِینُوا۟ بِٱلصَّبۡرِ وَٱلصَّلَوٰةِۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّـٰبِرِینَ

Wahai orang-orang yang beriman mintalah tolong kalian dengan sabar dan salat, sesungguhnya 'Allah menolong' orang-orang yang sabar.

Malaikat dan perang Badar

وَأَیَّدَهُۥ بِجُنُودࣲ لَّمۡ تَرَوۡهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ ٱلَّذِینَ كَفَرُوا۟ ٱلسُّفۡلَىٰۗ وَكَلِمَةُ ٱللَّهِ هِیَ ٱلۡعُلۡیَاۗ وَٱللَّهُ عَزِیزٌ حَكِیمٌ

Allah menolong Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam perang Badar. "Dalam perang Badar jumlah umat Islam tidak sebanding dengan jumlah orang musyrik Quraisy. Jumlah umat Islam 313 orang dan jumlah orang Musyrik 1.000 orang," ucap Asyari.

Baca juga: Tafsir Al-An'am 103 Manusia tidak Dapat Melihat Allah di Dunia

Ketika itu Rasulullah beristighatsah kepada Allah. Hasilnya, Allah mengirimkan bala tentara berupa malaikat-malaikat-Nya.

Karena itu, umat Islam mendapat kemenangan yang sangat besar. Kalimah Allah (yakni لا إله إلا الله) menjadi menang dan tinggi, sedangkan kalimah orang-orang kafir (yakni kesyirikan) menjadi kalah dan terhina.

Baca juga: Tafsir Al-Qiyamah Ayat 22-23 di Akhirat Allah Dapat Dilihat

Pada akhir ayat, Allah menegaskan bahwa Allah ialah Al-Aziiz dan Al-Hakiim. Al-Aziiz berarti zat yang Maha Kuat yang tidak dapat dikalahkan. Al-Hakiim berartinya zat yang tidak melakukan sesuatu kecuali benar.

Demikian tafsir Surat At-Taubah ayat 40 tentang munafik dan pertolongan Allah kepada Nabi Muhammad. Semoga bermanfaat. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat