visitaaponce.com

Tafsir Al-Quran tentang Perbuatan Baik Orang Beriman dan Kafir

Tafsir Al-Qur'an tentang Perbuatan Baik Orang Beriman dan Kafir
Seorang jemaah mengaji di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (23/03/2023).(MI/Usman Iskandar.)

BANYAK orang yang beriman dan tidak beriman atau kafir berbuat kebaikan. Namun, Allah subhanahu wa ta'ala menjelaskan dalam Al-Qur'an bahwa amal saleh atau perbuatan kebaikan orang beriman dan orang kafir berbeda hasilnya. Hal ini dijelaskan setidak di Surat An-Nisa' ayat 124 dan Surat Al-Ma'idah ayat 5.

Bagaimana tafsir atau penjelasan Al-Qur'an tentang status amal saleh orang beriman dan orang kafir? Berikut penjelasan dari Kiai Asyari Masduki dari LDNU PC Kediri, Jawa Timur.

Keterangan dalam Al-Qur'an

Berikut bunyi Surat An-Nisa' ayat 124 dan Surat Al-Ma'idah ayat 5.

وَمَن یَعۡمَلۡ مِنَ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ مِن ذَكَرٍ أَوۡ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤۡمِنࣱ فَأُو۟لَـٰۤىِٕكَ یَدۡخُلُونَ ٱلۡجَنَّةَ وَلَا یُظۡلَمُونَ نَقِیرࣰا

Wa may ya'mal minash shaalihaati min dzakarin au untsaa wa huwa mu' minun fa ulaa ika yadkhuluunal jannata wa laa yuzhlamuuna naqiiraa.

Baca juga: Tafsir Surat Al-Hujurat Ayat 15 Iman tanpa Keraguan

Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, mereka masuk ke surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikit pun. (Surat An-Nisa' ayat 124).

وَمَن یَكۡفُرۡ بِٱلۡإِیمَـٰنِ فَقَدۡ حَبِطَ عَمَلُهُۥ وَهُوَ فِی ٱلۡـَٔاخِرَةِ مِنَ ٱلۡخَـٰسِرِینَ

Wa may yakfur bil iimaani fa qad habitha 'amaluhuu wa huwa fil aakhirati minal khaasiriin.

Baca juga: Tafsir Ali Imran 19: Islam Diridai Allah dan Agama para Nabi

Barangsiapa yang kafir sesudah beriman, hapuslah amalannya dan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi. (Surat Al-Ma'idah ayat 5).

Penjelasan

Menurut Asyari, ayat 124 Surat An-Nisa' menjelaskan bahwa syarat diterimanya amal saleh ialah dilakukan seorang mukmin. "Karenanya, amal kebaikan yang dilakukan oleh orang kafir tidak sah dan tidak diterima oleh Allah ta'ala."

Ia menyampaikan satu hadis riwayat Bukhari.

الْبَرَاءَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ مُقَنَّعٌ بِالْحَدِيدِ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أُقَاتِلُ أَوْ أُسْلِمُ قَالَ أَسْلِمْ ثُمَّ قَاتِلْ فَأَسْلَمَ ثُمَّ قَاتَلَ فَقُتِلَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَمِلَ قَلِيلًا وَأُجِرَ كَثِيرًا

Al-Bara' radhiyallahu 'anhu berkata, "Ada seorang laki-laki bertopeng besi datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, 'Apakah aku berperang atau masuk Islam lebih dulu?' Maka beliau bersabda, 'Kamu masuk Islam dulu kemudian berperang.' Maka laki-laki itu masuk Islam lalu berperang hingga terbunuh. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Orang ini amalnya sedikit tetapi diberi pahala yang banyak.'" 

Baca juga: Tafsir Al-An'am 103 Manusia tidak Dapat Melihat Allah di Dunia

Al-Imam Al-Ghazali radhiyallahu anhu pun berkata:

لا تصح العبادة الا بعد معرفة المعبود

Tidak sah suatu ibadah kecuali setelah mengenal zat yang wajib disembah (Allah).

"Amal kebaikan yang dilakukan oleh seorang mukmin sekecil apapun akan dibalas oleh Allah ta'ala dengan pahala Di akhirat, tidak sedikitpun mereka dizalimi," katanya.

Baca juga: Tafsir Al-Qiyamah Ayat 22-23 di Akhirat Allah Dapat Dilihat

Ini selaras dengan firman Allah ta'ala berikut.

فَمَن یَعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّةٍ خَیۡرࣰا یَرَهُۥ

Barang siapa beramal seberat biji zarah kebaikan, dia akan melihat (balasan pahalanya di akhirat). (Surat Az-Zalzalah ayat 7).

Itu juga menegaskan bahwa Allah tidak zalim terhadap hamba-Nya. Orang yang mengatakan bahwa Allah zalim, dia jatuh dalam kekufuran.

Baca juga: Tafsir Ibrahim Ayat 10 tidak Ada Keraguan tentang Keberadaan Allah

Ini selaras dengan firman Allah ta'ala berikut.

مَّنۡ عَمِلَ صَـٰلِحࣰا فَلِنَفۡسِهِۦۖ وَمَنۡ أَسَاۤءَ فَعَلَیۡهَاۗ وَمَا رَبُّكَ بِظَلَّـٰمࣲ لِّلۡعَبِیدِ

Barang siapa yang beramal saleh, dia akan mendapatkan pahalanya. Dan barang siapa berbuat keburukan, dia akan mendapatkan siksanya. Dan tidaklah Tuhanmu zalim terhadap hamba-Nya. (Surat Fushilat ayat 46).

Baca juga: Tafsir Al-Qur'an Berbahasa Arab dengan Kalam Allah bukan Huruf

Ayat 5 Surat Al-Ma'idah, imbuh Asyari, menjelaskan bahwa orang yang kufur kepada Allah, semua pahala amal shaleh yang pernah dilakukannya terhapus seluruhnya. Ayat ini selaras dengan firman Allah ta'ala berikut.

مَّثَلُ ٱلَّذِینَ كَفَرُوا۟ بِرَبِّهِمۡۖ أَعۡمَـٰلُهُمۡ كَرَمَادٍ ٱشۡتَدَّتۡ بِهِ ٱلرِّیحُ فِی یَوۡمٍ عَاصِفࣲۖ 

Perumpamaan orang-orang yang kufur terhadap Tuhan mereka, amal mereka seperti abu di saat angin bertiup kencang pada hari bertiup angin kencang (tidak tersisa sedikit pun). (Surat Ibrahim ayat 18).

Baca juga: Tafsir An-Nisa 164: Kalam Allah bukan Huruf dan Suara

Para ulama membagi kufur menjadi tiga bagian.

1. Kufur keyakinan letaknya di dalam hati. Allah ta'ala berfirman:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُواَ

Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu. (Surat Al-Hujurat ayat 15).

Baca juga: Tafsir An-Najm Ayat 42: Zat Allah tidak Dapat Dibayangkan

2. Kufur perbuatan letaknya ada pada anggota badan. Allah ta'ala berfirman:

وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ ۚ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرَِ

Di antara tanda kebesaran Allah yaitu malam dan siang, matahari dan bulan. Maka, janganlah kalian sujud kepada matahari dan bulan. (Surat Fushilat ayat 37).

Baca juga: Ayat Kursi dengan Terjemahan dan Tafsir Sekilas

3. Kufur perkataan letaknya ada pada lisan. Allah ta'ala berfirman:

يَحْلِفُونَ بِاللَّهِ مَا قَالُوا وَلَقَدْ قَالُوا كَلِمَةَ الْكُفْرِ وَكَفَرُوا بَعْدَ إِسْلَامِهِمٍ

Mereka bersumpah dengan nama Allah atas yang mereka katakan. Mereka benar-benar telah berkata dengan kata kufur dan telah kufur setelah Islam mereka. (Surat At-Taubah ayat 74).

Kaidah dari kekufuran yaitu setiap keyakinan, perbuatan, dan perkataan yang mengandung unsur penghinaan/pelecehan terhadap Allah, para malaikat-Nya, para nabi-Nya, kitab-kitab-Nya, hukum agama-Nya, syiar agama-Nya. Contoh kufur keyakinan ialah ragu terhadap adanya Allah, ragu terhadap kerasulan Nabi Muhammad, menafikkan salah satu sifat wajib bagi Allah, menyifati Allah dengan sifat makhluk, dan semacamnya.

Baca juga: Surat Al-Ikhlas dan Terjemahannya, Penyebab Turun, Tafsir Sifat Allah 

Contoh kufur perbuatan ialah sujud pada berhala, sujud pada matahari, membuang Al-Qur'an ke tempat sampah dengan sengaja, dan semacamnya. Contoh kufur perkataan, seperti orang yang mengatakan, "Allah itu zalim, Allah itu bodoh, dan semacamnya," papar Asyari.

Demikian penjelasan status amal saleh yang dilakukan orang-orang beriman dan kafir dalam pandangan Islam. Semoga dapat dipahami. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat