visitaaponce.com

Warga Diingatkan tidak Boleh Mengemudi Kendaraan Selama Lebih dari 8 Jam

Warga Diingatkan tidak Boleh Mengemudi Kendaraan Selama Lebih dari 8 Jam
Ilustrasi(Freepik)

DOKTER gizi klinik Raissa Edwina Djuanda mengingatkan bahwa mengemudikan kendaraan, terutama di tengah kondisi lalu lintas yang padat pada saat libur Lebaran seperti saat ini tidak boleh lebih dari delapan jam.

"Idealnya Anda berbagi tugas dalam mengemudi. Tentukan lokasi perhentian yang nyaman untuk istirahat," kata Raissa, Senin (15/4).

Dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) cabang DKI Jakarta itu kemudian menyarankan pengemudi melakukan peregangan ringan setiap dua jam sekali.

Baca juga : Orangtua Diingatkan Siapkan Ketahanan Fisik Anak untuk Kembali ke Sekolah

Peregangan, imbuh dia, bisa dilakukan selama 10-15 menit untuk mencegah kelelahan otot.

Kemudian, setiap empat jam sekali, pengemudi dapat beristirahat terlebih dahulu, semisal di tempat pemberhentian yang tersedia di jalur mudik.

"Konsumsi makan ringan dan minuman sehat, renggangkan tubuh, kunjungi toilet, serta cuci muka agar lebih segar," kata dia.

Baca juga : Warga Diingatkan Agar Tetap Waspada Terhadap Flu Singapura Selama Liburan Lebaran

Raissa menyarankan pengemudi untuk mendengarkan tubuhnya. Jika tubuh merasa lelah dan mengantuk atau tidak fokus, sebaiknya segera istirahat dan jangan memaksakan diri.

"Sebaiknya prioritaskan keselamatan diri dan penumpang lain," tutur dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah - Puri Indah itu.

Kemudian, terkait minuman berenergi, Raissa tidak menyarankan pengemudi yang berada dalam kondisi kelelahan meminumnya. 

Baca juga : Varuna Show: Pengalaman Liburan Lebaran 2024 yang Tidak Terlupakan di Taman Safari Bali

Menurut dia, minuman itu hanya memberikan efek stimulasi sementara, bukan mengatasi kelelahan.

Selain itu, imbuh dia, mengonsumsi minuman berenergi saat kelelahan merupakan hal berbahaya karena dapat menutupi rasa kantuk dan membuat seseorang kurang waspada saat mengemudi.

Orang dengan kondisi medis tertentu, seperti diabetes, hipertensi, atau penyakit jantung juga disarankan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter jika ingin mengonsumsi minuman berenergi. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat