Banyak Jemaah Haji Kelelahan, Ini Cara Mencegahnya
![Banyak Jemaah Haji Kelelahan, Ini Cara Mencegahnya](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/6e20d7b687ee2112fcdc7bdc656e641d.jpg)
SEBANYAK 338 kelompok terbang (kloter) atau 131.000 jemaah haji telah tiba di Tanah Suci. Kedatangan jemaah haji ini akan terus berlangsung hingga 10 Juni mendatang. Namun, karena durasi penerbangan yang cukup lama, tak sedikit jemaah haji yang mengalami kelelahan setibanya di bandara.
Hal ini diungkapkan oleh Tim Kesehatan Klinik Bandara, Ners Rendi Yoga Saputra, saat ditemui di King Abdul Aziz International Airport (KAAIA) di Jeddah.
"Kelelahan pada jemaah terjadi hampir pada setiap kloter. Apalagi jemaah haji lansia," ujarnya pada Tim Media Center Haji, Kamis (30/5).
Baca juga : Smart Locator, Alat Pendeteksi Keberadaan Jemaah Lansia
"Dilihat dari data tanggal 27 Mei 2024, 15 dari 55 jemaah yang berobat di klinik bandara adalah jemaah haji yang mengalami kelelahan selama penerbangan," sambungnya.
Karenanya, jemaah harus mengenali kondisi diri sendiri, mengenal kekuatan diri hingga mendengar alarm tubuh seperti kepala berat, kaki terasa panas, lemas dan pusing.
"Ketika tubuh sudah menunjukkan tanda-tanda tersebut, jemaah harus mampu mengenali kemampuan diri, maka tidak perlu memaksakan ibadah. Lebih baik fokus dan tabung energi pada inti ibadah haji, yakni saat wukuf di Arafah," terang Rendi.
Baca juga : Tiba di Jeddah, Tambahan Petugas Haji Indonesia Disebar di Tiga Daker
Dikatakan Rendi, kekurangan elektrolit dan cairan dapat memicu kelelahan dan keluhan lemas. Untuk itu, penting bagi jemaah haji agar selalu cukup minum air, jangan menunggu haus dan lebih bagus jika ditambah oralit. "Asupan nutrisi, makanan dan buah juga harus cukup," katanya.
Selain itu, jemaah juga diimbau agar tidur cukup, baik secara kualitas maupun kuantitas. "Durasi minimal 7 jam sehari, namun jika kurang dari 7 jam maka kualitas tidurnya harus benar-benar bagus," ujarnya.
Bagi jemaah lansia, Rendi menambahkan bahwa perubahan lingkungan yang begitu cepat karena perjalanan dapat memicu kelelahan fisik dan psikis. "Efeknya lansia mudah mengalami kesepian dan depresi. Sehingga lansia perlu diajak mengenali perubahan lingkungan yang terjadi, serta menemani lansia pada etape perjalanan haji merupakan hal yang penting," jelasnya.
Terakhir, Rendi mengimbau agar jemaah haji dapat mengonsultasikan kondisi kesehatannya pada tenaga kesehatan haji (TKH) Kloter, tentang kondisi tubuh dan kebutuhan suplemen, seperti vitamin C, B dan D. (P-5)
Terkini Lainnya
Kelelahan Kronis Tanpa Sebab? Bisa Jadi Ini Gejala Penyakit Jantung
Mengatasi Kelelahan Pascaliburan: Tantangan dan Solusi
Pilkada 2024 Digelar di Tengah Kelelahan Politik
Tidak Benar Perasaan Lelah Adalah Gejala Kolesterol Tinggi
Warga Diingatkan tidak Boleh Mengemudi Kendaraan Selama Lebih dari 8 Jam
PERSIS Apresiasi Pelayanan Ibadah Haji 1445 H
Cak Lontong Sebut Petugas Haji Luar Biasa
Petugas Tambahan Gelombang 3 Tiba di Tanah Suci, Perkuat Tim untuk Armuzna
Jelang Puncak Haji, Jemaah Dilarang Bepergian ke Luar Kota Mekah
Lebih Dari Seribu Petugas Haji Indonesia Disiagakan Saat Puncak Haji
DPR Dukung Penertiban Visa Haji
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap