visitaaponce.com

Ibu yang Baru Melahirkan Diingatkan Periksa Kekuatan Otot Dasar Panggul

Ibu yang Baru Melahirkan Diingatkan Periksa Kekuatan Otot Dasar Panggul
Ilustrasi senam kegel(Freepik)

DOKTER spesialis kebidanan dan penyakit kandungan di RS Cipto Mangunkusumo, Fernandi Moegni, mengatakan ibu yang baru hamil dan melahirkan anak pertama dianjurkan untuk memeriksakan otot dasar panggul untuk mencegah kerusakan dan pelemahan otot.

"Kalau ternyata ada dan nggak tahu dan nggak aware, nggak periksa, nggak dilatih, akibatnya berujung pada berbagai keluhan yang mengganggu kualitas hidup," kata Fernandi, dikutip Kamis (25/4).

Ia menjelaskan, saat hamil pertama, otot dasar panggul sudah bisa melemah sekitar 18% karena selama 9 bulan menopang janin yang ukurannya bisa mencapai tiga hingga empat kilogram. Setelah melahirkan, kerusakan akan meningkat menjadi sekitar 36%.

Baca juga : Ini Perbedaan Postpartum Depression dan Baby Blues Syndrome Menurut Psikolog

Hamil dan melahirkan merupakan proses alami namun merupakan faktor utama otot dasar panggul menjadi melemah. 

Jika melalui persalinan normal, ibu akan mengejan dan berusaha melahirkan seorang bayi yang beratnya bisa mencapai 3 kilogram lebih melalui jalur lahir.

Hal itu bisa membebani otot panggul dan lama kelamaan bisa meregang dan kendor, terlebih jika proses reproduksinya sering atau yang memiliki banyak anak. Dampaknya bisa mengalami peranakan turun, rahim bisa keluar dari vagina karena proses mengejan, dan tidak bisa menahan pipis.

Baca juga : Ini Bahaya Depresi Pascamelahirkan yang Perlu Diketahui Calon Ibu

"Jadi, otot di bawah itu kalau berlebihan bisa kendor, bahkan kalau bayi sangat besar atau menggunakan alat, kadang-kadang walaupun persentasenya kecil bisa saja otot robek, itu yang perlu diwaspadai," kata Fernandi.

Selain proses melahirkan, otot dasar panggul juga bisa melemah karena aktivitas yang sering memberi tekanan pada perut bawah misalnya dalam pekerjaan sering mengangkat barang-barang berat atau atlet angkat besi putri.

Hamil dan melahirkan pada usia di atas 35 tahun juga menjadi faktor risiko terjadinya pelemahan otot panggul karena ototnya yang lebih kaku untuk mengakomodasi kehamilan dan menjadi lebih lemah.

Baca juga : Melahirkan Normal Ternyata Masih Mungkin Meski Pernah Operasi Caesar

Bagi yang menderita sembelit juga berpotensi mengalami pelemahan otot dasar panggul karena sering mengejan terlalu berlebihan untuk buang air besar.

Fernandi mengatakan, otot dasar panggul yang melemah sering kali tidak memiliki gejala yang dirasakan sehingga banyak perempuan tidak menyadarinya. Gejala baru terasa jika kondisi sudah memberat dan harus dilakukan operasi.

Beragam terapi telah dikembangkan untuk mengatasi melemahnya otot dasar panggul, seperti senam kegel, USG untuk melihat otot vagina, terapi sofa magnet yang ada di rumah sakit kandungan, serta laser vagina untuk memperbaiki kualitas dan kekuatan otot vagina.

"Kalau otot lemah jalannya hanya latihan, opsinya kalo nggak senam kegel rutin 3 bulan, ada kursi magnet di rumah sakit yang miliki fasilitas kursi magnet, itu bagus karena di bagian bawah tempat duduk ada alat yang alirkan medan magnet, itu bisa menstimulasi otot panggul kita tanpa kontraksi," kata Fernandi.

Senam kegel dianjurkan dilakukan setiap hari selama 3 bulan, sementara terapi sofa magnet bisa dilakukan 2 kali seminggu selama dua bulan. Otot panggul akan bisa semakin kuat dan meminimalkan kerusakan jika latihan rutin dilakukan. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat