visitaaponce.com

Waspada, Jengkol Bisa Sebabkan Gangguan pada Ginjal

Waspada, Jengkol Bisa Sebabkan Gangguan pada Ginjal
Pedagang sayuran di Jalan Yulius Usman Kota Sukabumi, Jawa Barat, sedang membereskan jengkol yang dijual ke masyarakat.(MI/BENNY BASTIANDY)

PAKAR ilmu penyakit dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Suhardjono menyebut ginjal bisa terganggu oleh hambatan kimiawi, salah satunya karenakebanyakan makan jengkol.

"Jaringan ginjal yang rusak bisa disebabkan oleh infeksi, bisa disebabkan oleh obat-obat, dan zat kimia. Atau juga oleh kristal misalnya seperti orang kalau kejengkolan, kebanyakan makan jengkol," kata Suhardjono, dikutip Selasa (30/4).

Kebanyakan makan jengkol dapat menyebabkan kolik ginjal atau rasa nyeri hebat akibat adanya penyumbatan aliran kencing oleh kristal purin.

Baca juga : Pasien Ginjal Kronis Diingatkan Berhati-Hati Pilih Olahraga

Selain jengkol, etilen glikol juga bisa menyebabkan gangguan pada ginjal.

Suhardjono menjelaskan etilen glikol biasa digunakan di beberapa negara untuk mencegah pembekuan mesin kendaraan saat musim dingin.

Karena kenakalan sejumlah produsen obat-obatan yang menyamakan EG dengan gliserol untuk pembuatan sirup obat batuk anak, reaksinya menimbulkan gangguan ginjal akut (acute kidney injury) di Indonesia.

Baca juga : Di Indonesia, Kasus Gagal Ginjal Tertinggi Dialami Pasien di Bawah Usia 50 Tahun

Menurut Suhardjono, gangguan ginjal akut adalah kerusakan ginjal yang masif rusaknya. Sehingga, ada pasien yang sampai cuci darah (hemodialisis), ada yang mesti cangkok ginjal (mengganti ginjal yang rusak dengan ginjal yang masih berfungsi baik).

Tapi kalau kerusakan masih ringan, ada harapan untuk menidurkan gangguan ginjal tersebut lewat terapi dan pengobatan.

Dia mengatakan sebagian besar penyakit ginjal dapat dicegah dan diobati apabila ditemukan lebih awal.

Baca juga : Hindari Makanan Tinggi Natrium Demi Kesehatan Ginjal Anda

"Tapi kalau sudah berat, dia irreversible ya. Seperti penyakit ginjal yang lainnya," ujar Suhardjono.

Cara mengantisipasi gangguan ginjal adalah dengan memeriksa kesehatan ke dokter secara berkala.

Misalnya satu tahun satu kali, lakukan medical check up (MCU) agar risiko pemburukan lebih lanjut hingga komplikasi bisa dicegah atau disembuhkan lebih cepat.

Baca juga : Penderita Hipertensi dan Diabetes Diingatkan Deteksi Dini Penyakit Ginjal

"Sekarang BPJS pun bisa mencakup pembayaran MCU pada usia lanjut untuk cek kesehatannya. Jadi lakukanlah pemeriksaan secara berkala," ungkap Suhardjono.

Kedua, atur pola makan supaya seimbang dengan kebutuhan. Konsumsi purin di dalam jengkol dan kalium di dalam pisang, harus sesuai anjuran dokter.

"Kalau kaliumnya terkontrol asam urat terkontrol ya boleh, karena lebih banyak manfaatnya daripada bahayanya. Jadi pengobatan itu harus sesuai dengan orangnya, enggak semua kami cap apa-apa sama, enggak gitu ya jadi berbeda-beda," kata Suhardjono.

Dokter menganjurkan pasien untuk menghindari makanan-minuman ultra proses artinya sudah bercampur garamnya, gulanya dan lain-lain di dalam makanan dan minuman.

Lebih dianjurkan untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang murni dan segar. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat