WNI Bersepeda 30 Ribu Kilometer ke Mekah, Lebih Pilih Umroh dan Melayani Jemaah
![WNI Bersepeda 30 Ribu Kilometer ke Mekah, Lebih Pilih Umroh dan Melayani Jemaah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/94aa20c18c59e18d37dc8798dee4fb28.jpg)
IBADAH haji harus harus dilakukan dengan mengikuti peraturan yang diterapkan pemerintah kerajaan Arab Saudi sebagai penguasa tempat pelaksanaan haji. Mengikuti aturan tersebut juga merupakan bagian dari upaya untuk mencari keridhaan Allah.
Hal ini sangat disadari oleh Sayudi, pria kelahiran Malang, Jawa Timur, yang nekad menempuh jarak 30 ribu kilometer untuk mencapai Kota Mekah, Arab Saudi, dengan bersepeda.
Meski tiba di Mekah yang menjadi kota tujuannya pada pekan ini saat mendekati musim haji, Sayudi tidak mau memanfaatkan momen itu untuk mencuri kesempatan melakukan haji. Sebab dia hanya memiliki visa turis. Bagi ayah tiga anak perempuan itu, beribadah haji harus dilakukan dengan ikhlas supaya Allah ridho.
Baca juga : Jemaah Haji Indonesia Bisa Masuk Raudhah dengan Tasreh
"Kita kan harus taat pada aturan. Kita memang harus komitmen pada apa yang menjadi aturan pihak yang kita tempati," ujarnya ditemui di kantor Daerah Kerja Madinah, Senin (13/5).
Dia menambahkan meski saat ini posisinya berada di Saudi Arabia dia hanya memiliki visa turis. Menurut aturan pemilik visa turis tidak boleh melakukan aktivitas haji dan tidak boleh berada di Mekah sepanjang 15 Zulqaidah - 15 Zulhijjah. "Itu pas satu bulan musim haji. Saya senang dengan aturan ini. Dengan statement itu ada komitmen buat kita. Saya tidak mau mencuri," tegasnya.
Dia menegaskan karena berada di negara orang, kita harus mengikuti regulasi yang ada di negara tersebut. "Dalam beribadah dengan Allah, jangan ada secuilpun yang membuat sesuatu tidak ikhlas. Kalau itu tidak ikhlas ibadah haji kita, nanti Allah tidak ridho. Dalam artinya ada yang mengganjal. Ada sesuatu yang kita lompati, yaitu aturan," ujarnya.
Baca juga : Jemaah Haji Pengidap Diabetes Harus Cermat Jaga Kesehatan di Tanah Suci
Sayudi menegaskan bahwa kita harus menaati aturan yang diterapkan pemerintah Arab Saudi dalam berhaji karena infrastruktur yang dibangun sudah dihitung untuk jumlah jemaah haji yang dapat ditampung. Dia mengatakan kalau nanti jumlah jemaah melebihi infrastruktur yang dibangun, karena ada yang menyolong untuk melaksanakan haji nanti dikhawatirkan ada yang tidak terkontrol.
"Tujuannya apa? Satu ada kejadian aksiden saja di Arab Saudi akan membuat nama dia tercemar di mata dunia. Itu yang harus dipikirkan sama teman-teman," ujarnya.
Untuk itu, Sayudi mengingatkan bahwa haji itu merupakan panggilan Allah jadi jangan sampai dalam proses memenuhi panggilan itu umat Islam mengedepankan nafsu dan keinginan. Umat Islam harus bersabar meskipun harus menunggu 10 tahun hingga 20 tahun.
Baca juga : Jemaah Haji Diimbau tidak Bawa Barang Berlebihan
"Biarkan yang menjadi keinginan kita itu biar Allah yang mengatur. Seperti apa konsepnya, ya ikuti apa yang sudah disepakati," ujarnya/
Meskipun tidak dapat melaksanakan haji, Sayudi memiliki keinginan terpendam dapat melayani jemaah haji selama di Madinah.
"Insya Allah dengan membantu jemaah yang sepuh-sepuh Allah kasih syafaat. Dan nanti mungkin tahun depan Allah akan mudahkan. karena itu pahala saya. Kita berbaik insya Allah ada kebaikan," ujarnya. (Z-8)
Terkini Lainnya
44 Jemaah Haji Asal Jawa Barat Wafat di Tanah Suci
Jemaah Diingatkan Tawaf Wada sebelum Pulang ke Tanah Air
Arafah di Hati Musrifah, Alhamdulillah Tiada Henti
Minta Doa Restu, Foto Ibas dan Istri Tunaikan Ibadah Haji 2024
204 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Tanah Suci
Sambut Musim Haji, Kemenkumham Terbitkan 1.447 Paspor untuk Jemaah Sulteng
Otoritas Arab Saudi Tangkap 21 Pelanggar Aturan Haji di Mekkah
Jelang Puncak Haji 2024, PPIH Intensifkan Persiapan Armuzna dan Kesiapan Jemaah
Selain yang Sakit, Seluruh Jemaah Gelombang Pertama Sudah di Makkah
Wapres Tegaskan Visa Ziarah tak Bisa Dipakai Ibadah Haji
128 Ribu Jemaah Tiba di Tanah Suci, Puluhan Diantaranya Meninggal Dunia
Bir Ali, Tempat Rasulullah Mengambil Miqat
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap